12

524 60 5
                                    

Author

Jungkook dan Seokjin sekarang sudah berada dalam Jet pribadi Seokjin, menuju ke Mumbai. Dari tadi Jungkook hanya diam sambil mencuri-curi pandang pada Seokjin yang serius dengan benda tipis setipis kertas HVS di tangannya.

Wajahnya seketika memanas saat teringat kegaduhan pagi tadi di kamarnya.

Flashback

Jungkook terbangun lebih dulu daripada Seokjin, posisi mereka kini saling berhadapan dengan tangan Seokjin yang masih memeluk pinggangnya. Sinar matahari yang menembus cela fentilasi sedikit menerangi kamar dengan nuansa hitam putih ini.

Wajah damai Seokjin yang tertidur, terlihat begitu innocent. Tidak akan ada yang menyangka pria yang sedang tertidur ini adalah boss mavia dan pembunuh yang kejam.

Tangan Jungkook mulai menyusuri lekukan wajah tampan Seokjin, hingga tangannya menyentuh bibir kissable milik Seokjin.

Glupp

Segera ia tarik tangannya sebelum pikirannya makin liar, namun pandangannya masih menatap lekat wajah Seokjin.

"Bonjuor Ggukie~ah..."

"Eh..."

Entah kapan Seokjin terbangun, yang jelas sekarang Seokjin sedang balas menatapnya sambil tersenyum.

Dengan gemas Seokjin menjepit hidung Jungkook dan itu sukses membuat Jungkook meronta minta dilepas.

Jungkook mengambil bantal yang ditidurinya dan memukul-mukulkannya pada Seokjin, namun Seokjin tidak juga melepas hidungnya.

Jungkook meronta sambil mencoba melepas tangan Seokjin dari hidungnya, sampai tak sengaja ia menyenggol privasi Seokjin dengan lututnya.

"Akh!"

Tanpa pikir panjang Jungkook segera berlari menuju kamar mandi, tapi sebelum ia berhasil mengunci pintunya, Seokjin sudah masuk sambil menggelitiki Jungkook.

"Hentikan hyunggie... Jebal... Kkkhii"

"Gak denger... Gak denger..."

Jungkook berjalan mundur menghindari gelitikan Seokjin, mereka makin masuk ke dalam kamar mandi.

Tiba-tiba Jungkook terpeleset dan tangannya yang mencoba mencari pegangan tanpa sengaja menekan tombol on pada shower, tangan satunya langsung menarik piyama Seokjin. Namun naas, mereka malah jatuh dengan posisi Seokjin di atas Jungkook dan dengan shower yang mengalir menghujani mereka.

Like a drama...

Cukup lama mereka dengan posisi Seokjin menindih Jungkook, hingga akhirnya Jungkook mendorong Seokjin dan berlari keluar.

"Kau saja yang mandi duluan hyung..."

Di dalam Seokjin menggeram frustasi, dia masih terduduk dibawah shower yang masih menyala.

Setelah menetralkan degub jantungnya, tanpa mematikan shower dan melepas bajunya, mandi.

Tak berbeda jauh dengan Seokjin, Jungkook juga masih meremas perutnya yang terserang efek kupu-kupu. Wajahnya sudah sangat merah, telinganya bahkan ikut memerah.

.

.

.

Present

Jungkook melirik pada Seokjin yang terlihat sangat serius dengan bemda setipis kertas itu, Jungkook masih belum tahu benda apa itu. Mungkin sejenis I-Pad yang diciptakan oleh Yoongi, karena Jungkook tahu bahwa Seokjin merupakan boss mavia yang paling maju teknologinya dan itu berkat pria pucat judes nan dingin bernama Min Yoongi.

"Kita akan kemana hyung?"

"Mumbai."

Jawab Seokjin tanpa mengalihkan pandangannya dari benda ditangannya, Jungkook hanya menghela napas, kemudian memilih untuk tidur saja.

_

"Ggukie~ah kita sampai, cepat pasang sabukmu. Kita akan mendarat sekarang."

Jungkook hanya berdeham, sepertinya dia tertidur pulas. Akhirnya Seokjin yang memasangkan sabuk untuknya, tak sengaja netranya malah menangkap leher dan dada mulus Jungkook yang terekspose karena Jungkook mengenakan kaus berkerah lebar.

Akh! Kenapa pikiranku selalu kacau kalau didekatnya? Ingat Seokjin, dia adikmu!

Segera Seokjin duduk kembali dan memasang sabuknya, ia tidak ingin berlama-lama memandangi leher dan dada adiknya, fantasinya akan berkelana kedunia antah berantah kalau dia tidak menghentikannya.

_

Jungkook meminta Seokjin untuk menghentikan mobilnya, ia ingin menikmati suasana kota mumbai di sore hari, karena ini adalag kali pertamanya disini.

Jangan lupakan profesi Jungkook sebagai fotografer, tentu saja dia telah mengambil beberapa gambar dari berbagai angel.

Sedangkan Seokjin hanya menatap Jungkook yang terlihat sangat menikmati sorenya di Mumbai, tak elak senyum tipis terukir indah di wajah tampannya.

Hal itu membuat beberapa gadis India yang lewat kehilangan konsentrasinya, salah satu dari mereka bahkan sampai menabrak tiang listrik karena tidak melepas pandangannya dari Seokjin.

Sayangnya Seokjin tak peduli dengan gadis cantik itu, dia lebih tertarik memandangi Jungkook yang tak hentinya mengambil gambar dengan kameranya.

"Ayo pergi Ggukie~ah... Lihatlah, sudah mendung. Kajja!"

Jungkook memberi isyarat untuk menunggu sebentar, setelah puas dengan hasil jepretannya dia segera berlari menuju Seokjin yang sudah masuk lebih dulu ke dalam mobil.

_

Jungkook dibuat terkesiap dengan rumah didepannya kini, ah bukan. Ini istana baginya.

 Ini istana baginya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini..."

"Rumahku."

Jungkook melebarkan matanya menatap Seokjin tidak percaya.

"Aku membelinya kemarin."

"Hanya untuk seminggu disini hyung membeli rumah ini?"

"Aku tidak nyaman tinggal di hotel."

"Ta..."

"Kajja! Kakiku sudah sangat pegal berdiri lama, ayo masuk. Lihat, langit sudah sangat mendung."

Jungkook masih menatap tidak percaya pada punggung Seokjin yang berangsur menjauh.

Paling tidak dia hanya perlu membeli rumah yang minimalis saja, tidak perlu membuang uang hanya untuk membeli rumah bak istana yang hanya akan ditinggali selama seminggu.

Jungkook hanya menggelengkan kepalanya, bingung dengan jalan pikir orang kaya. Ia segera menyusul Seokjin, karena rintik hujan sudah mulai turun.

.

.

.

.

.

.

.
Tbc

                      

💮💮💮💮💮💮💮💮💮

Stratígima✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang