Author
Dering ponsel Seokjin berbunyi, tepat saat ia baru akan memulai rapatnya.
"Hm..."
"Perusahaan Z tiba-tiba dimasuki banyak orang yang mengatakan kalau kau mengutus mereka, benar?"
"Eh? Aku tidak mengutus siapapun kesana...! Cek asal usul mereka dengan teliti Rina, aku yakin ada oknum lain yang menyuruh mereka."
Seokjin memutuskan panggilannya, ia kembali fokus untuk rapatnya.
Tapi ponselnya kembali berdering, kali ini Yokohama. Orang kepercayaannya yang mengurus wilayahnya di Jepang.
Hal yang sama kembali dilaporkan oleh Yokohama, tiba-tiba ada banyak pekerja kantoran yang mengaku kalau Seokjin menyuruh mereka datang.
Setelahnya, ia menerima telpon dari semua orang yang dipercayainya mengurus wilayah-wilayahnya di daerah masing-masing.
Laporan mereka sama, dan hal ini berhasil membuat atensi Seokjin teralihkan. Ia tidak jadi rapat, dan malah sibuk mengurus hal itu bersama Yoongi.
Beberapa jam kemudian, mereka mendapat laporan kalau semua yang datang hanya pekerja kantoran dari perusahaan lain. Mereka juga melacak E-Mail yang menghubungi para pekerja itu, dan benar saja itu adalah Seokjin.
Yoongi dan Seokjin dibuat pusing tujuh keliling, mereka mencoba mencari siapa yang menghack akun E-Mail Seokjin. Namun nihil, mereka tidan menemukan apapun.
Seokjin mengawasi gerak gerik Sihyuk, namun tak ada yang mencurigakan. Ia mengutak-atik seluruh komputer Sihyuk dari komputernya, mencari rubishfile untuk mencari tahu riwayat hack. Masih sama.
Ia tak mendapatkan apapun.
Yoongi masih berusaha mencari jejak hacker yang berani meretas akun Seokjin. Berjam-jam berlalu hingga ralut malam, mereka tak juga mendapat jejak hacker itu.
Seokjin menggeram kesal, baru kali ini ia kebobolan dan tidak bisa menemukan siapa yang memboboli.
"Kerahkan Bansor untuk mengamankan markas, dan hubungi yang lain untuk berjaga-jaga akan adanya serangan." Seru Seokjin pada kapten barikade khusus.
"Perusahaan Kim Corp juga kedatangan hal serupa, kurasa ini kerjaan Sihyuk." Ujar Yoongi sambil tetap sibuk dengan laptopnya.
"Bukan, kurasa ini bukan dia."
"Bisa saja dia sudah tahu rencana kita."
"Tidak mungkin, kita datang juga tanpa sepengatahuan siapapun. Dan lagi kalau kau lupa, kita tidak mendarat di bandara umum."
Yoongi kembali berpikir, dahinya berkerut dengan matanya yang makin menyipit. Benar kata Seokjin, mereka mendaratkan jet di halaman mansionnya yang seluas bandara.
Lagipula Seokjin menggunakan jet pribadi, jadi sangat tidak mungkin Kim Sihyuk mengetahui kedatangan mereka.
"Sepertinya aku tahu siapa yang sedang bermain denganku."
"Kau mendapatkan jejaknya?"
"Belum, tapi aku yakin itu dia."
"Maksudmu...? Dia?"
"Ya, sampaikan pada Raziel dan si kembar untuk bersiap."
"Kau yakin sekarang?"
"Tentu saja, kejadian kemarin pasti membuatnya marah."
"Baiklah."
"Perketat firework dan juga system keamanan gerbang masuk mansion, tapi jangan sampai membuatnya tahu kalau kita sudah mengetahui motifnya."
![](https://img.wattpad.com/cover/235603538-288-k372437.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Stratígima✔
FanfictionTak ada yang tahu, akan kemana takdir membawa alur cerita kita. #Jinkook Vs #JinV [Complete] Start : 220820 End : 030421