Jungkook
Sudah 12 hari aku berada di markas V, sekarang aku sedang menjalani latihan tembak jitu dan juga lari. Calrk memutuskan tiap sore aku akan tetap latihan lari selama sebulan ini.
Kemarin aku mendapat omelan dari guru tembakku, Chris Kyle. Kakek kakek yang sangat pemarah, dia memakiku karena tidak bisa memegang senapan, padahal itu senapan kecil.
Aku sudah mengatakanya ada V, aku tidak bisa latihan tembak. Tapi dia bersikeras agar aku tetap mengikuti latihan itu, dan kemudian membebaskan latihan tinju. Tapi aku akan tetap latihan karate.
"Goblok! Tak guna! Cepat tembak!"
Tuhan kuatkan aku, jangan biarkan aku menembakkan pistol ini padanya.
Kalau kemarin dia membuatku bisa memegang pistol dengan benar dan membidik tepat sasaran, walau omelan mautnya berkoar tiada henti. Sekarang dia menyuruhku untuk memjatuhkan lima botol pecah yang berjejer rapi dalam satu tembakan. Dan dari tadi aku dapat omelan darinya karena sudah tujuh jam aku menembak tapi tetap saja aku tidak menjatuhkan kelima botol itu.
"Punya otak!? Dipakai kalau punya! Aku hanya menyuruhmu untuk menjatuhkan lima botol! Kenapa hanya satu yang kau jatuhkan!? Rambutku bisa putih semua lama kalau begini!"
Sadar pak tua! Rambutmu memang sudah putih! Aku ingin sekali berteriak seperti itu padanya, tapi urung. Takut, mukanya sangar sekali.
Aku mulai mencoba memutar posisiku, kali saja bisa.
DOR
Akhirnya aku bisa menjatuhkan tiga botol dalam satu tembakan, ada kemajuan.
"Aku menyuruhmu menjatuhkan lima! Bukan tiga! Kenapa kau sudah puas!? Dasar dungu! Cepatlah! Aku mengantuk!"
Aish! Benar-benar si pak tua ini. Tidak bisakah dia sedikit memujiku karena sudah ada kemajuan?
"Kalau begitu bagaimana caranya!!?"
Aku akhirnya tak tahan, dia tidak memberitahukan caranya tapi malah memgomel-ngomel tak jelas seperti emak-emak PMS.
"Pakai otak keledaimu itu! Kenapa kau bertanya padaku!?"
Aku menggigit bibir bawahku, geram sekali rasanya. Jangan-jangan dia juga tidak bisa? Buktinya tidak mau memberitahuku bagaimana caranya. Dasar! Aku membidik lagi dan lagi, namun masih tetap tidak bisa menjatuhkan kelima botol yang berada diatas papan dengan dua kaki di tancapkan ke tanah. Seorang bodyguard selalu meletakan kembali botol setiap aku selesai menembak, agar jumlahnya tetap lima. Tak terhitung sudah berapa botol yang kutembak, tapi kakek Chris tetap menyuruhku menembak lima botol itu sampai jatuh semua dalam satu tembakan
"Dasar keledai! Sinikan senapannya!"
Fix, sekarang aku mendapat dua julukan. Siput dan Keledai, ada yang mau membuatkan dongeng tentang Siput dan Keledai?
Kakek Chris mulai membidik, tapi kulihat dia tidak membidik botol, melainkan membidikkan senapannya pada salah satu kaki penyangga.
DOR
"Aku hanya menyuruhmu untuk menjatuhkan lima botol dalam sekali tembakan! Kenapa hal sepele itu tidak bisa dicerna oleh otak keledaimu itu!? Dasar dungu!"
Aku menganga tidak percaya, kelima botol yang di atas papan tadi jatuh kebawah, kakek Chris meninggalkanku dengan bersungut-sungut dan menggerutuh tak jelas.
Kalau kupikir-pikir lagi, benar juga. Dia hanya menyuruhku menjatuhkan lima botol, bukan menembak lima botol dalam sekali tembakan.
"Tapi kenapa tidak mengatakannya saja dari tadi!? Aish! Dasar kakek-kakek kebanyakan makan garam!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Stratígima✔
FanfikceTak ada yang tahu, akan kemana takdir membawa alur cerita kita. #Jinkook Vs #JinV [Complete] Start : 220820 End : 030421