28

722 60 31
                                        

















































🔞




Tahukan tanda tadi apa? ☝️




Anak kecik silahkan lewat saja, gak usah singgah😉 okeh?
















Kalau tepat pengen. It's okay, never mind.














Dosanya Fardhu 'ain, ya😘













Jungkook

Hentikan aku sekarang juga, agar tak ada kata menyesal untukku nanti! Payah, malah jadi terjebak dengan cinta lokasi!

"Kau wangi Ggukie, aku suka."

Aku bisa merasakan tarikan napasnya di tengukku, itu membuatku merinding.

Kami sedang akan tidur, dengan posisi dia memelukku dari belakang dan menelusupkan wajahnya di perpotongan leher. Tangannya yang memeluk erat pinggangku, masuk ke dalam piyamaku dan mengelus pelan perutku.

Katakan! Aku gila, benar-benar gila!

"Kau sudah tidur? Ggukie-ah?"

Aku bergeming, tak mau menjawab. Takut aku tidak bisa menahannya.

Aku bisa merasakan dia bangkit dari tidurnya, sejurus kemudian, menarik pelan bahuku agar tidurku terlentang.

"Ah... Kau benar-benar sudah tidur rupanya."

Tolong suruh dia berhenti mengelus perutku!!

Cup

Omo!

Kurang asem! Kenapa harus menciumku saat tidur!? Begini, kan aku tidak bisa membalas!

Seokjin melumat pelan bibirku, tidak ada nafsu, hanya lumatan kecil, namu cukup lama.

"Nnghhh..."

Lenguhanku membuatnya melepas ciumanya, itu sedikit melegakan.

"Kau manis sekali..."

Dia kemudian membawaku kepelukannya, kepalaku berada tepat di dada bidangnya. Aku bisa mencium wangi lembut khas woody dari tubuhnya. Badan kami saling menempel, sekalian saja kupeluk dia erat. Setelah ini, mungkin aku tidak akan bisa memeluknya lagi.

"Saranghae...."

Tunggu!

"Mwo!"

"Ah, kau bangun?"

Astagah, aku lupa kalau aku sedang pura-pura tidur. Aku bisa merasakan pipiku yang memanas, sepertinya aku merona.

Ia menangkup wajahku, kemudian kembali menciumku.

"Sarangahae... Jadilah milikku seutuhnya."

Tolong ingatkan aku untuk tidak mengangguk!!!

"Ah, gomawo..."

Stupid!

kenapa tubuhku tidak sejalan dengan otakku!?

Seokjin kembali menciumku, melumat dengan lidahnya berusaha menerobos masuk.

Aku tahu ini salah, tapi biarkan aku tetap salah untuk saat ini. Aku tidak bisa menolaknya, bukan! Bukan tidak bisa, tapi tidak mau.

Kubuka sedikit mulutku, ia langsung melesakkan lidahnya mengajak lidahku menari bersamanya. Tangannya tak tinggal diam, dia sudah membuka kancing piyamaku dan meremas pelan daerah dadaku. Dan itu membuatku melenguh nikmat. Aku meremas rambutnya, menekan kepalanya agar lebih dalam menciumku.

Stratígima✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang