6

631 70 30
                                        

Jungkook

"7 menit 11 detik untuk 4 putaran. Kecepatanmu meningkat. Besok kamu harus menyelesaikan 5 putaran dalam 10 menit, aku yakin kamu bisa."

Aku menatap takjub pada Calrk, tumben pria kasar ini berbicara dengan lembut seperti itu. Kami sedang berada di tempat biasa aku latihan lari, duduk menikmati deburan ombak sore hari. Belum ada niat untuk kembali ke markas, lagi pula aku sedang ingin menikmati sunset disini dengan tenang seperti sekarang.

Calrk benar, aku sendiri kaget dengan kemajuanku dalam berlari. Aku bahkan tidak merasa lelah saat selesai berlari, malah memgulangnya lagi dan lagi. Seperti ada energi tambahan dalam tubuhku.

"Calrk aku ingin bertanya, bolehkah?"

"Hm."

"Sejak kapan kau bergelayut dalam dunia hitam?"

Aku menengok pada Calrk, dia terlihat menarik napasnya dalam-dalam, raut wajahnya terlihat sendu.

"Aku lupa."

Oke! Lupakan rasa simpatiku yang tadi, dia tetap menyebalkan seperti biasa.

"Apa yang kalian lakukan padaku tiga hari lalu? Pemeriksaan apa itu?"

Aku mencoba bertanya lagi, karena aku memang sangat penasaran. Pemeriksaan apa yang mereka lakukan padaku?

"Sudah malam ayo kita pulang!"

"Yak!!?"

Harusnya aku tahu, percuma bertanya padanya. Tanpa peduli dengan kekesalanku, Calrk berjalan menduluiku menuju mobil. Tidak bisakah dia berlaku menyenangkan walau hanya sehari?

_

Aku masih berkutat dengan berkas dan data-data tentang Seokjin dan Jeongguk di taman belakang, masih banyak yang harus kuketahui tentangnya. Bahkan silsilah keluarganya saja aku harus tahu. Seperti sedang belajar sejarah tentang pahlawan saja.

"Mau minum?"

Aku mendongkak, V sedang menyodorkan cup coffe padaku. Aku menerimanya dan kembali membaca tentang Seokjin, V duduk di sampingku.

"Oh iya!? V~ah"

"Hm?"

"Katamu Seokjin adalah rival dan musuh beratmu kan?"

"Ya, kenapa?"

"Lalu mengapa kau memajang fotonya di ruanganmu?"

V terdiam mendengar pertanyaanku, menatapku agak lama. Kemudian tersenyum simpul.

"Dia sangat tampan bukan?"

Aku memgernyitkan dahiku, apa maksudnya bertanya seperti itu?

"Hufh~ Aku akui dia memang tampan. Tapi aku tidak membahas tentang itu!"

"Kau akan tahu nanti. Aku duluan"

Tanpa babibu dia meniggalkanku yang melongo, sekilas ku lihat ada semburat merah telinganya. Tapi mungkin itu karena kedinginan, sebab udara memang sangat dingin sekarang, karena sudah memasuki musim gugur disini.

"Kenapa semua orang tak mau menjawab pertanyaanku? Dasar menyebalkan!"

Aku memutuskan untuk kembali ke kamar, dan melanjutkan bacaanku disana.

_

"Kali ini kau akan melawanku dalam latihan kali ini."

Aku melongo menatap Calrk tak percaya, oh ayolah!? Dengan tubuh yang besar- ya aku tahu itu karena otot bisepnya. Tapi emang dia bisa berlari dengan cepat? Yang kutahu atlet lari tak mempunyai otot sebesar itu, mereka bahlan cenderung kurus.

Stratígima✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang