24

551 68 22
                                        

Author

Sejak turun dari jet tadi, Jungkook tidak mau pisah dari Yoongi. Ia juga tidak menatap Seokjin, berusaha untuk tidak berbicara dengannya.

Melihat Jungkook yang ketakutan seperti itu, membuat Seokjin merasa bersalah. Bodoh sekali dia, kenapa harus terburu-buru seperti tadi. Sekarang, Jungkook bahkan tak mau lagi melihat kearahnya.

Apa aku keterlaluan? Minta maaf tidak ya?

Seokjin mematai Jungkook yang diantar Yoongi ke kamar yang memang dulunya ditempati Jeongguk.

Setelah Yoongi masuk ke kamarnya, Seokjin memutuskan untuk ke kamar Jungkook.

Tok tok tok...!

Tak ada sahutan dari Jungkook, saat ia baru akan mengetuk lagi tiba-tiba pintu terbuka. Wajah sembab Jungkook yang menyapa penglihatannya. Ia baru akan memggapai wajah Jungkook, namun...

Brak!

Jungkook langsung menutup pintunya lagi dan menguncinya, Seokjin bahkan belum sempat mengeluarkan suara.

Tangannya menggantung di udara, tadinya ia berniat ingin menghapus air mata Jungkook yang terlihat di pelupuk matanya.

Kenapa aku merasa sakit disini? Dia menangis, dan itu karenaku! Dasar bodoh! Bodoh! Bodoh! Bodoh!! Kau membuatnya menangis Kim Seokjin!

Ia meremat dadanya, nyeri ia rasakan. Pikirnya ini aneh, ia tak pernah merasa seperti ini sebelumnya.

Cukup lama ia berdiri di depan pintu kamar Jungkook, setelah akhirnya berlalu kembali ke kamarnya.

_

"V... A-aku... Kapan misi ini selesai?"

Jungkook mati-matian menjaga agar suaranya terdengar baik-baik saja, ia tak ingin V tahu apa yang terjadi padanya.

"Eh...!? Apa yang terjadi?"

"A-aku... Aku di Korea sekarang, ini kesempatanmu untuk meretas sistem firework di lab Yoongi hyung... Aku sudah meletakkan penyadapnya di lab itu, kau bisa dengan bebas mengakses apa saja selagi kami di Korea."

"Jungkook... Kau sedang baik-baik saja, kan?"

Nada bergetar dan suara sumbangnya, berhasil membuat V khawatir dengan keadaannya.

"Aku baik-baik saja, tapi kumohon... Cepatlah bergerak V, aku tidak nyaman berlama-lama menyamar seperti ini."

"Baiklah, aku akan mulai mengakses dan mencoba meretas sistem keamanannya. Berapa hari kau disana?"

"Aku tak tahu, dia tak memberitahukannya."

"Baiklah, kabari aku satu hari sebelum kau kembali."

"Hm... Hanya cepatlah."

"Apa yang akan dia lakukan disana?"

"Dia ingin membalas dendam pada pamannya, atas kematian orang tuanya."

"Jaga dirimu baik-baik Jungkook."

"Tenang saja, kali ini aku tidak ikut andil."

"Kenapa?"

"Mungkin dia tahu tanganku masih sakit."

"Baiklah kalau begitu, jaga dirimu disana Jungkook-ah... Aku akan mengutus Calrk untuk mengawasimu, aku takut ada apa-apa denganmu."

"Katakan saja kau takut kalau aku akan kabur."

"Yeah... Kau tahu itu!"

"Aku tidak akan kabur, kau hanya perlu secepatnya melakukan seranganmu."

Stratígima✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang