16

533 59 18
                                        

Author

Mentari muncul dengan malu-malu dari ufuk timur, sinarnya sudah merambat masuk melewati cela sempit dan memberi kebidupan pada apapun yang diterpanya.

Jungkook mengerjapkan matanya berkali-kali saat sinar mentari menyapanya melalui fentilasi, ia segera bangkit. Namun gerakannya tertahan dengan tangan yang melingkar erat di pinggangnya.

Perlahan Jungkook membalikkan tubuhnya, dia tahu siapa yang memeluknya. Dia hanya ingin melihat wajah Seokjin yang tertidur.

"Dia tidur dengan posisi ini?"

Ya, Seokjin masih dengan posisinya semalam. Tidur dengan menopang kepalanya dengan tangan kiri, tak berubah sama sekali.

Matanya melirik ponsel Seokjin yang terletak diatas nakas samping ranjang, dia teringat dengan penyadap khusus yang diberikan V padanya.

Pelan-pelan dia turun dari ranjang, dengan sangat hati-hati membuka lemarinya dan mengambil penyadap yang disimpannya.

Netra tak lepas dari Seokjin yang masih terlelap, takut takut Seokjin tiba-tiba bangun.

Dia berjinjit pelan menuju nakas, untungnya Seokjin membelakanginya, jadi dia memiliki waktu paling tidak 1,5 detik untuk menarik tangannya.

Jungkook meraih ponsel Seokjin dengan sangat pelan seperti dalam adegan film yang di slow motion, Jungkook juga menahan napasnya.

Dengan awas dia menatap terus pada Seokjin yang masih anteng dalam tidurnya.

Fiuuh...

Jungkook menghela napas lega setelah meletakan kembali ponsel Seokjin, kemudian ia beranjak menuju kamar mandi.

15 menit kemudian Jungkook sudah selesai dengan acara mandinya, dilihatnya Seokjin sudah dalam posisi terlentang.

Entah atas dorongan apa, Jungkook naik ke ranjang dengan masih mengenakan bathrobe. Duduk di samping Seokjin yang tertidur, matanya tak lepas dari wajah tampan Seokjin.

"Bahkan sedang tidur saja dia tetap setampan ini. Ck." Ucapnya lirih.

Dia masih memperhatikan wajah Seokjin yang belum juga bangun. Tanpa sadar tangannya terulur dan menyingkirkan poni Seokjin yang menutupi matanya, kemudian mengelus lembut wajah Seokjin.

"Huuufthh...."

Dia mengambil ponselnya yang ada di bawah bantalnya, dan yang dilakukan selanjutnya adalah mengambil gambar Seokjin yang tertidur. Sangat disayangkan jika wajah tampan Seokjin saat ini tidak di abadikan.

Setelahnya Jungkook turun dari ranjang, dia harus segera berganti pakaian sebelum Seokjin terbangun dan melihatnya dalam keadaan hanya mengenakan bathrobe.

Seokjin terbangun dari tidurnya saat mendengar suara berisik dari lantai bawah, masih dengan kantuknya Seokjin berjalan menuruni tangga.

"Apa yang terjadi?"

Sura berat khas bangun tidur milik Seokjin, berhasil membuat Jungkook yang baru akan memasak di dapur merinding saat mendengarnya.

"Tidak, aku hanya menjatuhkan panci ini tadi." Ujarnya sambil menunjukkan panci yang terjatuh tadi.

"Hm... Hati-hati. Kau ingin memasak apa?" Seokjin bertanya sambil mendudukkan dirinya di kursi meja makan dan menidurkan kepalanya di meja.

"Roti Paratha Rolls, aku meminta resepnya kemarin saat ke toilet."

"Hah!? Sesuka itu dengan roti Paratha?"

Jungkook hanya mengangguk, kemudian meneruskan acara masaknya.

Stratígima✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang