Episode 20

3.5K 385 5
                                    

Sebelum update ceritaSaya upload dulu ⚠️Spoiler⚠️ di IGFollow IG : @ adhwa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum update cerita
Saya upload dulu ⚠️Spoiler⚠️ di IG
Follow IG : @ adhwa.aeesha

Semua info cerita bakal upload di sana 🤗

💕💕💕

"Ars—" panggilannya menguap di udara saat seorang perempuan yang beberapa minggu ini mengusik pikirannya menepuk bahu Arsen, membuat suaminya berbalik dan memutuskan panggilan.

Langkah Kaila berhenti, dia masih bisa melihat mereka, kedua berbicara serius. Apa yang mereka bicarakan? Kenapa Kinan, perempuan itu menangis dan mata Kaila membelalak melihat bagaimana dengan mudahnya Arsen memeluk perempuan itu, membelai kepalanya – menenangkan. Tangan Kaila mencengkeram erat tali tasnya. Bibirnya terkatup rapat, sampai – sampai tubuhnya bergetar hebat.

"Siapa perempuan itu? Apa susahnya menjawab, Arsen? Apa yang kau sembunyikan dariku? Kau berselingkuh dengannya?"

"Tidak. Aku setia padamu."

Setia? Inikah yang diartikan setia oleh Arsen?

Kemarahan memenuhi dirinya, Kaila mencengkeram erat tali tasnya lebih kuat dan melangkah cepat menuju mereka. Dengan gerakan cepat Kaila menarik lengan Arsen yang memeluk Kinan.

"Menjauh dari suamiku!" teriak Kaila lalu berdiri di depan Arsen mantap Kinan yang masih sesegukan. Matanya memerah karena menangis dan wajahnya terlihat lelah.

"Kai!"

Tubuh Kaila berputar menatap Arsen. "Kenapa? Apa yang kau lakukan disini? Kenapa memeluknya?" teriak Kaila.

"Jangan berteriak."

"Kenapa tidak boleh?"

"Maafkan aku..." mendengar pernyataan bernada lemah itu, tubuh Kaila berputar ganti menatap Kinan.

"Maaf untuk apa?!" Selorohnya, "Maaf sudah mencuri suami orang?"

"Kai!" geram Arsen sembari menarik pelan lengan Kaila menghadapnya. "Jangan bicara seperti itu!"

"Apa yang kau lakukan disini? Kenapa kau memeluknya, Arsen?"

"Aku akan menjelaskannya nanti. Apa yang kau lakukan disini?" tanya Arsen kemudian celingukan seperti mencari sesuatu. "Kau ke sini sendiri?"

"Aku sendiri." Jawab Kaila datar. Dia berusaha menata emosinya. "Jelaskan sekarang juga di sini!"

"Tidak bisa. Kita bicara di rumah." Wajah Arsen tampak lelah, sebenarnya apa yang terjadi. "Aku akan mengantar Kaila pulang. Aku akan kembali nanti..." kalimat itu ditujukan untuk Kinan, membuat Kaila mengerjap beberapa kali dan merasa kalau dia baru saja memergoki suaminya menyeleweng. Kenapa juga nada bicara Arsen begitu lembut membuat Kaila marah.

"Ayo! Aku antar pulang.." Arsen menggenggam tangan Kaila – menariknya, Kaila tidak memberontak dan tetap mengikuti langkah Arsen sampai mereka tiba di parkiran.

Minister Falling In Love [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang