2. Bourbon

643 110 29
                                    

Seorang gadis bersurai sehitam malam memandang pemandangan yang terpampang di jendela kantornya — kantor teamnya. Bukan pemandangan yang sesungguhnya karena ruang kantor mereka tidak berada di atas daratan, tapi jauh di bawah daratan.

Di sisi lain ruangan yang sama, Doom — ketua team si gadis — sedang duduk di meja kerjanya. Menghadapi tumpukan kertas laporan.

Pemuda tinggi itu menyadari apa yang sedang dilakukan gadis itu, meskipun ia hanya melihat melalui sudut matanya. Memandangi pemandangan buatan di jendela sudah seperti hobi baginya selama empat tahun belakangan.

"Get a grip, Nyx. Kita sudah begitu jauh melangkah. Sebentar lagi. Tolong ditahan sebentar lagi," ujarnya. Membagi konsentrasinya dengan laporan yang sedang ia buka.

"I know." Si gadis yang dipanggil Nyx menjawab dengan datar dan dingin. Membuat Doom kembali menghela napasnya lagi.

Doom lantas memutar kursi kerjanya. Menghadap ke arah Nyx. Namun saat ia akan berbicara, Nyx memotongnya duluan.

"Say nothing, Doom." Nyx akhirnya menolehkan wajahnya dan berganti memandang Doom. Hell! Tanpa perlu diingatkan, Nyx pun tahu misi yang ia emban meski memiliki keterbatasan akibat dua chip yang tertanam di tubuhnya. "I'm okay. Believe me," ucapnya tanpa suara.

Kantor mereka bukanlah tempat aman untuk membicarakan hal-hal yang bersikap pribadi. Jadi Nyx memperingati Doom agar tidak kebablasan sampai merusak rencana yang telah mereka lakukan selama hampir lima tahun ini.

Doom hanya menatap menyelidik gadis cantik berwajah boneka di hadapannya. Lalu memilih untuk kembali menghadapi berkas-berkas tiada akhirnya.

Benar kata Nyx, mereka sudah menjalani rencana yang mereka sebut dengan Mega Project selama bertahun-tahun. Sampai mengorbankan banyak hal. Artinya tidak boleh sampai gagal atau semua pengorbanan akan berakhir sia-sia. Jinx bahkan terpaksa membuat rencana dadakan yng tiba-tiba ia buat dalam keadaan terdesak.

Semua itu diluar rencana yang disiapkan X. Rencana awal laki-laki berlesung pipi itu sebenarnya hanya melarikan diri, menghilang, lalu menyusup ke dalam organisasi. Namun, yang membuat rencana X berantakan adalah karena ia terlalu menganggap remeh team Shadow. Ia kira, Jinx dan Lalice mampu mengalahkan mereka ketika mereka bergerak.

Siapa yang sangka ternyata kekuatan mereka jauh berada di atas Lalice dn Jinx. Artinya, bahkan June dan Eunwoo pun tidak akanmungkin bisamengalahkan mereka. Akibatnya, Jinx membuat rencana dadakan yang menyakiti banyak orang. Namun ia tidak memiliki pilihan lain jika ia ingin dirinya dan Lalice tetap hidup.

Setidaknya, dengan rencana dadakan, perjalanan menyusup masuk, jauh lebih mudah disbanding rencana X.

Team Shadow tentu saja marah ketika melihat Doom membawa Lalice dan Jinx sebagai tawanan. Mereka berpikir kalau keduanya memang telah tewas terbakar, sesuai yang diyakini oleh anak-anak hasil percobaan yang kini menetap di Junkyard.

Penolakan keras terjadi, mereka bisa saja berkhianat. Namun pemimpin Bourbon tidak menanggapi protes, karena mereka yakin dengan teknologi baru mereka, Lalice dan Jinx tidak akan pernah mengkhianati mereka.

Ketika Doom mendengarkan rencana tiba-tiba Jinx di malam itu, ia tidak bisa berpikir lebih jauh. Keadaan membuatnya harus memutuskan dengan cepat. Jinx dan Lalice sedang dikejar, dan dirinya yang merupakan agen ganda dari underground dan Bourbon pun tidak boleh ketahuan.

Maka meski awalnya tidak yakin, Doom bergerak cepat dengan mengambil dua jenazah percobaan yang memiliki fitur mirip Jinx dan Lalice untuk dijadikan korban tewas terbakar. Tidak lupa dengan beberapa barang milik mereka agar lebih meyakinkan. Setidaknya bisa mengecoh orang terdekat mereka.

The Angel Of Death - FinaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang