4. Rampage

490 116 14
                                    

Eunwoo hampir mengamuk ketika CCTV sama sekali tidak menangkap sosok Lalice. Pemuda itu yakin, kalau kali ini mata dan otaknya benar. Kali ini bukan halusinasi.

Biasanya jika itu halusinasi semata, Lalice hanya akan berdiam diri memandangnya dengan mata sendu. Tapi kali ini Lalice yang dilihatnya berinteraksi dengan orang lain.

"Tapi kenyataannya, tidak ada satu pun CCTV yang menangkap sosoknya," geram Z menanggapi kemurkaan Eunwoo.

Akibatnya, Z hampir terkena terjangan Eunwoo jika June tidak menghalanginya dan menatap Z dengan tatapan peringatan.

"Bukan itu maksudku! Aku bukan bermaksud menyudutkannya dengan merusak harapannya!" dengus Z, menatap kedua pemuda yang sama tinggi itu tanpa gentar. "Aku ...." Z terdiam. Tiba-tiba merasa bodoh karena hampir keceplosan. "No. you're right. I'm more than just a stupid karena bertindak tanpa simpati," ucapnya kemudian. Meninggalkan ruang kantor detektif.

"That's weird, isn't it?" ucap Jisoo menatap kepergian Z. "Dia bukan orang yang suka bicara. Tidak mungkin ia keceplosan semudah itu. Aneh bukan?" Jisoo menoleh ke arah semua orang yang berada di ruangan meminta persetujuan.

¤¤¤

Z cukup terkejut ketika mendapati sosok tinggi Eunwoo yang tiba-tiba muncul di hadapannya. Ia berdiri dalam diam di tengah lapangan parkir departemen kepolisian. Menunggu apa yang akan dilakukan oleh Eunwoo.

Pemuda itu memang menakutkan dengan kemampuan alpha-nya, tapi Z pun tidak bisa dianggap sebelah mata secara ia termasuk dalam team Underground milik Jinx.

"Where are you going, Z?"

Gadis bertubuh kurus itu melihat Eunwoo dengan tatapan menyelidik. Mencoba memproses apa maksud pertanyaannya yang sebenarnya.

"You're not going to answer me?"

"Sejak kapan kau ingin tahu dengan urusan orang, Mr. Cha?" tanya Z datar tanpa emosi. Tidak ada nada menyindir, hanya ingin tahu apa yang sebenarnya diinginkan Eunwoo.

"Kau akan bertemu dengan Jaehyun kan?"

Jadi itu yang ia maksud, batinnya. "Tidak juga. Aku hanya ingin berkeliling."

"Are you sure?" Eunwoo menyipitkan matanya. Mempelajari raut wajah Z yang sama sekali tidak berubah. "You know something, right?"

Z diam. Ia lebih suka mempelajari keadaan sebelum menjawab pertanyaan yang ambigu.

"Aku jelas-jelas melihat Lalice. Tapi CCTV mengungkap hal yang sebaliknya. Selain Jisoo Noona, Jaehyun, dan June, aku belum pernah tahu kalau ada orang yang bisa dengan rapi menghilangkan rekaman CCTV dalam waktu singkat pula."

"Maksudmu, kau mencurigai Jaehyun? Why? Apa kau lupa ada anak-anak new generation di Bourbon yang kemampuannya jauh di atas kita? Mengapa kau mengesampingkan mereka?"

Eunwoo tertawa kencang. Bersamaan dengan kedatangan June yang sejak awal mendengarkan di balik punggung Z.

"Sejak kapan kau bicara sepanjang itu? Nona Z ... Apakah Eunwoo mengatakan kalau ia mencurigai Jaehyun? Lagipula bagaimana Jaehyun tahu Lalice ada di sini saat ia tidak berada di sini? Namun jawabannya akan berbeda jika ada seseorang yang mengatakan padanya," jelas June.

"Karena Jisoo Oenni tidak pernah ada di pihak berseberangan dengan kalian. Jadi kalian tidak akan mungkin menuduhnya. Okay. Let's just stop this," desah Z lelah. Untuk apa ia menjelaskan maksud pertanyaannya jika mereka sudah sejak awal mencurigainya hanya karena dulu ia rekan Jaehyun.

"Why not you? Kau juga mahir menggunakan gadget, right?" desak June.

Z menarik napas dalam-dalam lalu membuangnya sebelum akhirnya kembali bicara, "Tidak! Aku tidak mungkin melakukannya. Banyak alasannya, tapi alasan paling utama adalah aku tidak mampu melakukannya. Itu bukan keahlianku ketika berada di Underground dulu," tegas Z yang sama sekali tidak terintimidasi dengan tatapan tidak bersahabat dua laki-laki di depannya.

The Angel Of Death - FinaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang