"Demon dan Salem dalam perjalanan ke sini," kata Midnight memperingati sambil menarik kursi di sebelah Erebus.
"Sebelum mereka datang," katanya lagi, menatap tajam ke arah June dan yang lainnya. "Aku harus mengetahui apa yang kalian lakukan pada Mr. Chan?"
"Kenapa—."
"Tentu kami harus tahu. Jika Mr. Chan tertangkap oleh Bourbon dalam keadaan hidup atau mati, tubuhnya akan di periksa. Dan bukan tidak mungkin mereka tidak mampu menerka siapa di balik peristiwa ini, bukan? Setidaknya, aku yakin kalau June tidak sepenuhnya di luar radar Bourbon," potong Doom tidak sabar.
"Tenang saja, cairan yang kugunakan adalah cairan biasa yang bisa merusak alat elektronik. Siapa pun bisa melakukannya jika mereka mau. Jadi meskipun mereka menemukan penyebabnya, mereka akan sulit mencari tersangkanya," jelas Eunwoo dengan mata yang hanya tertuju pada Nyx.
"Stop staring at Noona, Mr. Cha Eunwoo," kesal Erebus. "Demon and Salem tidak akan menutup mata seperti yang Midnight lakukan. Jadi berhati-hatilah," peringatnya.
Bertepatan dengan selesainya ucapan Erebus, Rose yang keluar bersama Jennie, Chanwoo, dan Donghyuk tidak lama Midnight keluar, masuk dengan tergesa-gesa. Untungnya jendela kaca di pintu ruang rapat tidak pecah akibat bantingan kasar Rose.
"Mr. Jinhwan, kurasa kau harus keluar sekarang. Ada seorang saksi yang mengatakan kalau temannya diculik paksa seseorang."
Jinhwan berdiri terkejut. Kedua tangannya menumpu pada meja sambil memandang Rose sebelum akhirnya memerintahkan Rose mengajak saksi ke dalam ruangan pribadinya.
"Kurasa beberapa dari kalian harus ikut, bukan?" tanya Jinhwan menatap anak-anak hasil percobaan setelah Rose keluar untuk menjalankan perintahnya.
"Dari pihak kami, Doom yang akan ikut," ujar Midnight acuh. "Hanya dia yang memiliki otak licik disini."
"Nyx stop!" peringat Doom ketika Nyx sudah bergerak menyambar pulpen di meja dan hampir menusuk leher Midnight dengan sisi tajam pulpen. Sedangkan Midnight yang sudah terlalu terbiasa dengan gerakan Nyx hanya diam tidak peduli. Karena ia yakin Doom akan menghentikannya tepat waktu. Dan memang terbukti.
"Kalau begitu, aku dan Jisoo Noona yang akan ikut," info June yang juga tidak mempedulikan kejadian gila antara Nyx dan Midnight.
Berbeda dengan Jinhwan yang hampir lupa bernapas saat melihat mata pulpen sudah menyentuh leher Midnight. Butuh beberapa detik untuknya kembali fokus dan mulai beranjak pergi menuju ruangannya, diikuti oleh June, Jisoo, dan Doom.
¤¤¤
"So you're here, Z," sapa Mingyu setelah mempersilakan Z masuk ke apartemennya dengan Jaehyun.
Z melangkah masuk. Tidak mempedulikan Mingyu yang terkekeh sambil mengekorinya. Manik matanya yang tajam menatap sinis ke arah Jaehyun yang sedang asik bermain game bersama Helios. Gadis itu memilih untuk berdiri di dekat meja dapur yang bersebelahan dengan ruang TV sambil melipat tangannya.
"Kau sudah datang?" tanya Jaehyun tanpa melihat. "Kurasa sekarang, mereka sudah mengetahui segalanya bukan?"
Z menggeram kesal. Diantara semua anggota Underground hanya dirinya yang benar-benar buta dengan keadaan. Bagaimana mungkin mereka melupakannya dan tidak melibatkannya.
Teriakan Helios yang memenangkan game melawan Jaehyun menjadi tanda untuk Jaehyun menyelesaikan tugasnya. Yaitu tentu saja menceritakan segala hal yang ia ketahui mengenai Lalice dan Jinx.
Setelah menaruh perangkat game nya, ia mengelus kepala Helios dan mengatakan kalau ia ada pekerjaan. Jadi Mingyu akan menggantikannya bermain untuk sementara waktu. Dibalas dengan anggukan setuju oleh Helios.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Angel Of Death - Finale
ActionSeason 1 : The Angel of the Death - The Beginning Season 2 : The Angel of the Death - Encounter *** ⚠🔞 Warning : This story contains violence, indecent language and adult contains!! Please be wise 🔞⚠ *** Five years after the bloody encounter ...