Nyx menatap tidak tertarik pada pemuda yang baru saja masuk ke dalam kantor mereka. Ia lagi terlalu malas untuk bertengkar dengan Midnight. Jadi tanpa peduli, Nyx kembali menutup tubuhnya dengan selimut, bermaksud melanjutkan tidurnya di atas sofa ruang kantor teamnya.
Di ruangan yang sama, Erebus yang juga mengetahui kedatangan Midnight hanya mendengus pelan lalu kembali sibuk dengan game di PC nya. Karena Doom yang membawanya, berarti urusannya dengan Doom, pikirnya.
Betapa mengejutkan baginya, karena sesaat setelah Midnight duduk di kursi meja snack yang berada di tengah, Doom melangkah ke arah Nyx dan membangunkannya. Nyx sampai mengerutkan dahinya. Bingung dengan ucapan Doom yang baru saja ia dengar. Ia kira ia salah dengar, jadi ia kembali bertanya.
"Mau apa?"
"Midnight mau bicara denganmu."
"Why?" Kernyitan tidak percaya muncul di antara kedua alisnya.
Doom mengendik, lalu melangkah menuju meja kerjanya. Mengamati pergerakan Nyx yang masih bingung setelah ia sudah duduk nyaman di kursinya. Namun kemudian akhirnya Nyx bergerak dengan cepat. Mencekik leher Midnight karena ucapannya yang menyebut nama June.
"Jika kau sesemangat ini, berarti benar dugaanku kalau kau tidak pernah ditanam chip pengendali ingatan," ucap Midnight, menatap balik tatapan Nyx yang mengintimidasinya meskipun dengan wajah datar.
Nyx terkekeh, menatap remeh Midnight sebelum ia bergerak cepat ke meja Doom untuk mengambil sebuah cutter. "Kau mau mengeceknya sendiri?" tanyanya sambil mengarahkan cutter yang telah keluar dari tempatnya, tepat di daerah tulang selangkanya. "Kau bisa mengecek ada berapa chip dalam tubuhku!" katanya lagi dengan manik berkilat-kilat namun dengan wajah tanpa emosi.
"Kalau begitu mengapa kau mengenali nama June?" tanya Midnight yang kini juga sudah berdiri berhadapan dengan Nyx. Manik keduanya bertemu, yang berwarna cokelat menatap manik segelap malam dengan penuh tantangan, sementara pemilik manik gelap menatap remeh meminta penjelasan.
Suhu ruangan seketika menurun drastis mengikuti tatapan kebencian yang terjadi di antara kedua rival, dengan ketegangan yang menggantung di tengah-tengah ruangan.
"Hentikan!" seru Doom. Ia tidak bisa tinggal diam lagi setelah menyadari bagaimana chip pengendali emosi Midnight dan Nyx terus berkedip-kedip merah. Itu sebuah tanda bahaya. Jika mereka terus dibiarkan, bukan tidak mungkin orang-orang yang memantau emosi ornag Bourbon akan datang dan menarik mereka ke ruang konseling.
"Duduklah kalian!" hardiknya lagi ke kedua orang berbeda gender yang masih saling menatap namun tidak sepanas sebelumnya, melihat bagaimana chip mereka kini berkedip hijau.
"Nys memakai dua chip. Pengendali emosi dan manipulasi memori. Aku yang memasangkannya dan aku yang memanipulasi memorinya," ujar doom begitu Midnight akhirnya melepaskan tatapannya dari Nyx dan memilih mengikuti perkataan Doom.
Sementara Erebus dengan cepat menarik cutter dari tangan Nyx sebelum kakaknya itu benar-benar melukai dirinya sendiri hanya untuk memberitahu kalau chip-nya benar-benar ada dua.
"Kalau begitu—."
"Ia mendapatkannya sendiri," potong Doom, memicing waspada pada pergerakan Midnight. "Belum lama, makanya ingatannya belum kumanipulasi lagi! Kau tahu sendiri kalau belakangan kita sibuk!"
"Cih!" Nyx duduk di salah satu kursi kosong setelah akhirnya merelakan cutternya diambil oleh Erebus. Membiarkan Doom menjelaskan apa yang terjadi. Toh laki-laki yang menjadi pimpinannya itu bisa menghapis ingatan Midnight setelahnya jika laki-laki yang tampak kurang tidur itu berniat membuka mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Angel Of Death - Finale
ActionSeason 1 : The Angel of the Death - The Beginning Season 2 : The Angel of the Death - Encounter *** ⚠🔞 Warning : This story contains violence, indecent language and adult contains!! Please be wise 🔞⚠ *** Five years after the bloody encounter ...