Happy reading
Gadis dengan—seragam yang berantakan, dasi yang harusnya terlilit di leher malah ia simpan rapi di dalam tas ransel, hitam, bermotif tengkorak. Baju yang seharusnya berada di dalam rok malah ia keluarkan setengah, seolah-olah sedang menantang. Rok yang pendek menampilkan paha mulus—membuat siapa saja yang melihat menitikkan air liur. Kaus kaki pada umumnya di atas lutut. Ia berbanding terbalik. Malah memakai kaus sebatas mata kaki. Benar-benar tidak menaati peraturan.
Gadis itu—bernama Bilqis Elmira Fransiska, Bilqis. Manusia gila, langganan telat masuk gerbang. Tapi, anehnya tidak pernah masuk BK. Bilqis memutar matanya dengan malas. Rambut hitam legam mirip ibunya dicepol asal, membuat leher jenjang terpampang dengan leluasa.
Ia menatap tak minat lelaki yang ada di hadapannya. Lelaki—yang memberikan senyum manis, semakin membuat hati Bilqis panas.
Bakti Wirya Danuarta—ketua OSIS SMA Rajawali. Terkenal dengan sifat ramah-tamahnya. Tubuh jakung lelaki tersebut menghadap Bilqis. Baju yang pas dengan tubuh kekar, dasi yang terletak pada tempatnya, dan ikat pinggang yang berlogo SMA.
Sang pemimpin sekolah tersebut berjalan mendekati Bilqis. Menghalau terik matahari yang mengenai netra Bilqis. Bakti menatap arloji hitam pemberian gadisnya. Ia memamerkan benda tersebut ke depan Bilqis sambil menunjuk angka jarum jam yang tertera.
"Ini jam berapa? Tau peraturan sekolah?" Walau terkenal dengan sifat penyayang. Jika masalah hukuman, Bakti termasuk jajaran orang yang kejam dalam menghukum.
"Jam sembilan. Telat satu setengah jam, doang." Bilqis membasahi bibirnya yang kering sekilas melirik angka yang ditunjuk ketos—sang idaman SMA-nya.
"Apa? Telat satu jam, doang?" sentak sang pawangnya yang selalu menempel di samping Bakti seperti ulat tongket. Sebut saja gadis tersebut, Cantika Puteri—menjabat sebagai sekretaris OSIS. Yang menyebabkan selalu siap sedia di samping leader.
"Heh! Ulat bulu nempel mulu kaya perangko. Lu diem kalo gak tau apa-apa," pekik Bilqis tak terima ketika mendapati wajah Cantika yang songong minta digoreng. Ralat, minta diputar, dijilat, dicelupin—seperti Oreo.
"Oh, ya. Itu pakaian kenapa? Mau belajar ngejablay? Pendek banget. Buat tangan gue gatel mau motong," tutur Cantika terkekeh menyebalkan. Menatap penampilan Bilqis yang tak sesuai aturan.
"Gak sadar diri, Mbak? Gue cuman pakaian gini. Lah, lu? Itu bibir kenapa merah kaya cabe keriting? Lagi belajar aktor kaya vampire penghisap darah?" gerundel Bilqis tak mau kalah. Membuat Cantika mendadak bungkam.
Mampus lu kecebong jahanam, kicepkan! Bilqis bersorak bahagia ketika Cantika merasa kalah.
Bilqis mengedarkan matanya. Di sana terdapat Galang Ganendra biasa dipanggil Galang—lelaki cuek, dingin yang menjabat sebagai wakil ketos. Bilqis mencuri-curi pandang ke arah Galang. Seolah meminta bantuan untuk segera pergi dari tempat laknat tersebut.
Sepertinya Galang paham akan tatapan Bilqis. Ia mendekat ke arah Bakti dengan memasukkan tangan ke dalam saku, berjalan dengan tegap memakai langkah besar. Ia menampilkan wajah datar.
Tampan! puji Bilqis tanpa sadar di dalam hati ketika sang objek mendekati.
"Cepat kasih hukuman!" Suara berat sedikit serak keluar dari bibir Galang.
Bakti menoleh, menatap Galang dengan mengerutkan kening. "Menurut lu, Lang. Hukuman apa yang cocok?" Bakti bertanya memegang dagu mendongak ke atas seperti sedang berpikir.
"Terserah."
Benar-benar dingin. Galang seperti mayat hidup. Yang hanya berbicara ketika perlu.
"Gimana kalau bersihin gudang?" usul Cantika si manusia domba berbulu ayam. Manusia jadi-jadian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret boyfriend☑️
Teen Fiction[FOLLOW DULU YUK, SEBELUM BACA!] Bakti Wirya Danuarta. Lelaki dengan seribu pesona, lelaki idaman wanita sejagat SMA Rajawali. Bakti-tubuh kekar, tegap, menjulang tinggi seperti tiang listrik. Bakti itu keren, Bakti itu Ketua OSIS paling WOW. Menyeb...