Thorn In Relationship

2.4K 342 72
                                    

Happy reading💛

My Roselle🌹
~

~

Melisa dengan mantel bulu dan sebuah tas bermerk berjalan penuh percaya diri dengan sepatu berhak tinggi yang Ia kenakan. Langkahnya dengan bangga menuju salah satu meja dalam sebuah restoran yang di sambanginya. Di sana terlihat beberapa wanita tengah menikmati kopi seraya bercengkrama.

"Kalian menungguku?" sapanya pada semua wanita di satu meja tersebut, kemudian semua mata beralih pada wanita yang baru saja tiba itu.

"Wow Melisa.. Lihat dirimu! Kau benar-benar membeli tas keluaran baru ini?" ujar salah seorang temannya.

"Bukankah ini koleksi musim semi?" ujar yang lain.

"Bahkan aku masih berpikir untuk membelinya," timpal yang lain.

Melisa hanya tersenyum dan mendudukkan diri dengan bangga.

"Ku tebak, kekasih tampanmu itu yang telah membelinya untukmu," ucap seorang wanita lagi dengan di iringi seruan yang lain mencoba menggoda Melisa.

"Tentu kalian sudah tahu jawabannya." jawab Melisa penuh dengan perasaan bangga.

"Bukankah sudah ku katakan jika kau sangat beruntung bertemu dengan pria kaya seperti dirinya."

"Sudahlah tak perlu begitu memujiku," tampik Melisa berpura-pura.

"Tapi benarkah kau masih bersamanya?" tanya salah seorang wanita.

"Apa yang kau tanyakan? Tentu aku masih bersama dengannya," jawab Melisa meyakinkan.

"Aku ingat sebelum perjalanan kemari aku tak sengaja melihat pria mirip kekasihmu mengantar seorang wanita ke rumah sakit, ku pikir aku salah melihat mobilnya, tapi tampaknya itu benar-benar dia," jelas wanita itu membuat Melisa mengerutkan dahi.

"Jangan bicara omong kosong, kau bisa membuat Melisa salah paham," ujar yang lain.

"Aku tidak mungkin salah lihat, jika aku tidak sedang terburu-buru mungkin aku bisa saja mencari tahu mengapa kekasihmu pergi dengan wanita itu," yakinnya lagi.

Kini semua mata tertuju pada Melisa yang dengan serius mendengarkan penjelasan seorang temannya. Ia masih tampak berpikir, apakah mungkin wanita yang di maksudkan itu adalah wanita yang Julian ajak menemuinya di hotel.

Meski tidak begitu menanggapi laporan tentang Julian tadi, diam-diam Melisa terus memikirkannya selama pertemuannya dengan teman-temannya. Hingga ketika pertemuan mereka selesai, akhirnya Melisa memberanikan diri untuk bertanya lagi pada Deana yang tadi bercerita tentang Julian.

**

"Rose.." panggil seseorang seraya mengguncang tubuh Rose, gadis itu tertidur di atas sofa tempat ayahnya di rawat.

"Alice?" tampaknya sang kakak lah yang baru saja datang.

"Maaf, aku tidak mendapatkan izin sehingga aku masih harus bekerja," ungkapnya.

"Tidak masalah, beruntung aku sedang mengambil libur," ujar Rose.

"Apa Ayah sudah lebih baik?"

"Ayah sudah dapat menikmati makanannya tadi, ku rasa dia sedang tidur."

"Syukurlah.. Apa kau sudah makan?" tanya Alice dan di jawab dengan gelengan kepala Rose.

"Ya sudah pergilah makan, ini sudah hampir malam, biar aku yang menunggu Ayah, kau bisa istirahat setelahnya," ujar Alice.

Wanita KeduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang