"Isyana? Apa yang terjadi?" tanya Nora pada putrinya yang baru saja datang.
"Dimana Ben, Bu?"
"Dia sedang tidur setelah menangis sejak tadi, kau datang lama sekali." kesal Nora.
"Maaf.. Ada hal yang harus ku lakukan tadi. Anakmu ini sudah menjadi orang penting, jadi tolong lebih banyaklah memaklumiku."
"Baiklah baiklah.. Tapi kenapa begitu tiba-tiba meminta Ibu membawa Ben ke hotelmu?"
Isyana menghela nafas, "Aku sengaja hendak membuat Julian merasa terancam karena berani mencoba bercerai dariku."
"Apa maksudmu kau tak akan izinkan Julian menengok Ben?"
"Tidak hanya Julian, wanita tua itu bahkan tak akan ku izinkan."
"Tapi Isyana, kau sudah pikirkan matang-matang tentang hal ini? Kau bisa mendapat masalah nanti jika berurusan dengan orang-orang berpengaruh seperti mereka."
"Bu, apa yang akan Julian lakukan pada ibu dari putranya? Lagipula aku lebih pintar darinya, tunggulah sampai Julian memohon supaya aku memaafkannya."
"Apa yang coba kau lakukan, Isyana?" Nora menatap putrinya yang tampak tegang. Isyana hanya menoleh sejenak seolah tak mau menjawab.
"Katakan Isyana??" desak Nora membuat Isyana mau tak mau mengatakan rencananya.
"Ibu pikir semuanya sudah terlambat, tidakkah kau ingin meninggalkan Julian dan mencari pria lain? Kau tidak perlu repot-repot mengurus hal tidak berguna seperti wanita itu atau bahkan mepertahankan pernikahanmu dengan Julian." Nora mencoba mengubah pikirannya.
"Tidak Bu, hubunganku dengan Vince berakhir begitu cepat bahkan sebelum aku mencoba lebih mengenalnya, aku tak ingin terbuai lagi oleh janji-janji palsu. Harapanku hanyalah Julian, tanpanya aku tak akan jadi apapun, sehingga harus kulakukan segala hal untuk mempertahankannya."
"Isyana, bahkan Tuan Pete berjanji hendak menanggung semua biaya hidup kita."
"Bu! Berhentilah bersikap seperti pengemis. Aku adalah istri Julian dan kelak aku akan jadi pengganti wanita tua itu. Mereka tak bisa memperlakukan kita seenaknya, termasuk Peter Smith yang telah berjanji pada mendiang ayah. Sampai kapanpun mereka tak boleh lupakan itu."
"Baiklah.. Apapun yang kau katakan, Ibu akan tetap bersamamu." Nora merasa ragu dan takut atas tindakan yang Isyana ambil, pasalnya menyembunyikan Ben adalah hal yang beresiko, dan Ia takut Isyana akan mendapat masalah.
**
"Dia membawa Ben pergi?"
'Ya Tuan, dan kami tidak boleh ikut bersamanya.'
"Baiklah, akan ku matikan." Julian memutus panggilan dari perawat Ben, tampaknya mereka melapor tentang Nora yang membawa Ben pergi tanpa mengizinkan para perawatnya ikut serta.
"Isyana!" Julian menggebrak meja kerjanya, Ia begitu marah dengan tingkah aneh istrinya itu. Apa yang Isyana coba lakukan.
Julian kembali meraih ponselnya dan menghubungi Harrison, beruntung pria itu segera menerima panggilan darinya.
"Kau dimana?"
...
"Kerahkan orang-orang kita untuk mengacaukan The Serras sekarang juga!"
**
Julian menyusul setelah memerintahkan beberapa orang untuk mendatangi The Serras Hotel milik Isyana dan Vince, bahkan membuat keributan disana hingga resepsionis akhirnya menghubungi Isyana dan membuat wanita itu datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanita Kedua
FanficBermain-main dengan wanita sudah menjadi hal biasa untuk pria seperti Julian Smith, dan Ia tak pernah menganggapnya sebagai hubungan yang serius. Segalanya berubah perlahan ketika gadis bernama Roselle Myer masuk dalam hidupnya, kesabarannya menghad...