Selamat membaca para penikmat Wanita Kedua🤍
🔥🔥🔥
🔥🔥
🔥
Julian terbangun di ranjang rumah sakit, Ia tidak terkejut karena masih dapat mengingat dengan jelas yang terjadi semalam, bahkan Ia sangat ingat ketika dokter memasukan jarum infus ditangannya.
"Maaf, dimana wanita yang menjagaku semalam?"
"Dia pergi pagi tadi, dan meminta kami untuk menjaga Anda, Tuan."
"Sebenarnya ada apa denganku?"
"Tuan menderita penyakit Peritonitis, kurasa penyakit Tuan disebabkan karena terlalu banyak meminum alkohol namun tidak menjaga pola makan dengan baik."
"Jadi apa itu sebabnya aku terus saja merasa mual dan muntah?"
"Ya, apakah akhir-akhir ini juga Tuan makan lebih sedikit?"
"Ya, aku merasa perutku kembung. Berapa lama aku harus berada disini?"
"Sebenarnya jika Tuan sudah merasa lebih baik, Tuan bisa saja keluar hari ini, dan kami akan memberikan Anda obat."
"Aku sudah merasa lebih baik, apa aku boleh pergi?"
"Sebaiknya kami mengkonfirmasikannya lebih dulu pada istri Anda sebagai wali."
"Baiklah.. Terima-- Istri??"
"Oh ya, dia meminta kami untuk menjaga Anda jadi tolong habiskan makanan Anda."
"Tunggu, kau bilang dia adalah istriku?"
"Bukankah Tuan sudah menikah? Itulah yang tertera di kartu tanda pengenal Anda."
"T-tanda pengenal?"
"Ya.."
Julian merasa risau, bagaimana jika Rose melihat tanda pengenalnya? Disana tertera dengan jelas bahwa statusnya bukan lagi pria lajang namun sudah menikah.
**
"Rose.." panggil Ivy, melihat Rose yang baru saja datang.
Rose mengabaikan panggilan Ivy hingga wanita itu meraih tangannya.
"Ivy! Jangan menggangguku!" teriaknya membuat teman yang lain menoleh pada keduanya.
Rose tersadar Ia terlalu kasar pada Ivy, tapi tidak bolehkah dia marah hanya karena Ivy adalah teman kerjanya.
"Jangan menggangguku." ujarnya lagi.
"Rose.. Kami berdua tidak melakukan apapun, kami hanya minum saja."
"Ck! Apa kau tertarik padanya?"
"Ya? T-tidak.. Tolong pelankan suaramu." ujar Ivy, takut semua orang disana mendengar ucapan Rose.
"Jika saja, jika saja--" Rose memutus perkataannya. Ia merasa kesal, jika saja malam itu dirinya dan Julian tidak tidur bersama, mungkin sudah Ia berikan pria brengsek itu pada Ivy jika memang dia menyukainya ataupun jika Julian menginginkannya.
"Sudahlah, aku cukup tahu bagaimana dirimu." Rose melangkah menuju dapur dan mulai bekerja meski sangat lelah karena semalaman menjaga Julian.
Ia pikir Ivy tidak akan setega itu padanya meski sikapnya memang menyebalkan. Ia juga tak hentinya memikirkan alasan Julian bersikap seperti itu. Bukankah Ia sudah berjanji untuk merubah sifat buruknya, tapi Julian masih mengulangi perbuatannya. Apa Julian akan terus begitu jika dirinya terus memberinya kesempatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanita Kedua
FanfictionBermain-main dengan wanita sudah menjadi hal biasa untuk pria seperti Julian Smith, dan Ia tak pernah menganggapnya sebagai hubungan yang serius. Segalanya berubah perlahan ketika gadis bernama Roselle Myer masuk dalam hidupnya, kesabarannya menghad...