A Choice

2K 276 26
                                        

🤍Happy Reading🤍

🤍🤍🤍

🤍🤍

🤍

Wanita Kedua~

"Rose.. Aku turut berduka atas kepergian ayahmu." ucap Josh membuyarkan lamunan Rose.

Rose hanya tersenyum dan mengangguk.

"Hari itu kau dan Ed tidak masuk sehingga aku tidak bisa absen bekerja." jelas Josh lagi.

"Tidak mengapa Josh, lagipula ayah sudah tidak merasakan sakit lagi."

"Ya, dia adalah ayah yang baik."

Rose mengangguk.

"Bagaimana dengan ibumu? Kau pulang kerumah?"

Rose menggeleng, "Aku memutuskan untuk tidak pulang kerumah."

"Bagaimana dengan Alice?"

"Dia sudah terbiasa dengan perlakuan dari ibu. Kurasa apapun yang ibuku lakukan tak akan mempengaruhinya."

"Syukurlah, aku hanya berharap dia baik-baik saja meski tinggal bersama ibumu yang cukup mengesalkan itu." gurau Josh membuat Rose tertawa lirih.

"Jangan bicara seperti itu." ucap Rose, "Aku tak punya siapa-siapa lagi saat ini, hanya Alice, Ibu dan Vallerie.."

"Kau bahkan masih memikirkan mereka Rose, tidak peduli bagaimana ibumu memperlakukanmu."

"Mungkin karena aku tak dapat memberikan apa yang ibuku inginkan."

"Jangan memaksakan dirimu, kau tidak harus memberikan segala yang di butuhkan ibu dan adikmu."

"Ya, ku ingat kau selalu mengatakan hal itu."

"Itu karena aku begitu peduli padamu." pria itu mengusap pundak Rose, membuat suasana menjadi canggung, dan sebenarnya Rose merasa risih dengan perlakuan Josh padanya.

"Ya.. Aku lupa belum mengganti air di vas." Rose tersenyum getir dan beranjak untuk menjauh dari Josh yang kecewa karena Rose selalu saja menghindar darinya, bahkan sama sekali tak memberinya kesempatan untuk mendekatinya lagi.

**

Ponsel Julian berdering, sebuah panggilan dari sekretarisnya.

"Ya?"

...

"Tempat yang dia tunjukkan palsu?"

...

"Kapan terakhir kau bertemu dengannya?"

...

"Baiklah, akan ku coba menghubunginya."

Julian masih berkutat dengan ponselnya, Ia mendapatkan panggilan kembali. Tampaknya Rose-lah yang menghubungi dan meminta Julian untuk segera menjemputnya. Ini tidak biasanya, karena Rose tak pernah meminta untuk menjemputnya sepulang kerja, namun karena permintaannya ini Julian merasa senang.

Wanita KeduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang