"Aku masih tidak dapat membayangkan jika Susan berbuat hal seperti itu padaku." ujar Rose yang merebahkan diri di samping Julian dengan menjadikan lengan pria itu sebagai bantalnya, satu tangannya menggelitik dada Julian yang terbuka dan bermain di sana.
"Kau pikir selama ini kebaikannya tulus padamu?" tanya Julian seraya membelai rambut gadis di sampingnya.
"Ya, kupikir tak ada yang setulus dia."
"Lalu, apa kau percaya dengan yang Jennifer ceritakan tentang Susan dan aku?" pertanyaan Julian sontak membuat Rose berpikir sejenak, bukankah seharusnya Julian menjelaskan itu, benarkah Susan bermanja-manja padanya ketika bertemu.
Rose merubah posisinya, menopang kepala dengan tangannya seraya memperhatikan wajah Julian, "Apakah yang Jennifer katakan adalah benar? Susan bermanja-manja padamu dan menggodamu?"
Julian tersenyum melihat Rose yang tampak begitu penasaran menunggu jawabannya.
"Huum.." Julian mengangguk, membuat Rose memicingkan matanya.
"Jadi dia benar-benar menggodamu?? Mengapa tidak memberitahuku??" geram Rose.
"Tidak ku ceritakan karena aku tidak mau kau terluka mendengar bagaimana gadis itu sebenarnya. Bukankah tidak ada teman sebaik dia di perkumpulan alumni? Kau pasti akan kecewa mengetahui jika Susan tidak seperti yang kau pikirkan."
"Hidupku sudah terlalu rumit, aku tidak akan membuang waktu untuk meratapi hal itu."
"Begitu rumitkah?"
"Tunggu, kau belum memberitahu bagaimana dia menggodamu." desak Rose lagi.
"Haruskah ku ceritakan?"
"Kenapa? Tidak bisa kau ceritakan? Apa dia menggodamu dan kau diam saja menerimanya? Apa yang dia lakukan? Menciummu? Kalian berpelukan?" Rose memberondong pria itu dengan banyak pertanyaan hingga membuat senyuman Julian berubah getir.
"Kau berpikir aku melakukannya?"
"Bukankah kau maniak perempuan? Semua wanita tertarik padamu, bahkan pelayan kita sendiri."
Tiba-tiba saja Julian menarik tangan Rose dan meletakkan tangannya di bagian intim milik Julian yang mengeras, membuat Rose memerah.
"Rasakan, kau bahkan bisa membangunkannya ketika kita tidak melakukan apapun." Julian mencoba mengalihkan gadis itu.
Rose yang mendapat tantangan itu akhirnya malah meremasnya kuat hingga membuat pria itu meringis.
"Jadi apa yang kau coba jelaskan?"
"Tidak Rose, tidak ada hal aneh yang ku lakukan bersamanya, dia memang mencoba menciumku namun aku menolak karena mengingat dirimu. Kau tahu betapa keras aku berubah untuk dirimu, bahkan sekalipun dia menggodaku membelaiku dimanapun tak akan dapat membuatku tergoda padanya."
"Membelai? Dimana?"
"Sudah tak perlu di teruskan, tak ada apapun yang terjadi di antara kami."
"Lalu bagaimana dengan Leah?" Rose meremas lagi bagian intim Julian hingga pria itu kembali meringis.
"Kau bisa menyakitinya.." salahnya malah membiarkan Rose menjadikan hal itu ancaman.
"Katakan!"
"Dia naik ke atas tubuhku dan juga membelaiku."
"Apa??" Rose semakin meremasnya kuat karena begitu kesal mendengarnya.
"Ahk! Rose! Kau tidak lagi membutuhkannya??"
"Katakan dengan rinci."
"Kau akan semakin benci padanya nanti."
"Baguslah, aku memiliki alasan untuk memecatnya nanti."

KAMU SEDANG MEMBACA
Wanita Kedua
FanficBermain-main dengan wanita sudah menjadi hal biasa untuk pria seperti Julian Smith, dan Ia tak pernah menganggapnya sebagai hubungan yang serius. Segalanya berubah perlahan ketika gadis bernama Roselle Myer masuk dalam hidupnya, kesabarannya menghad...