I Got You

3K 349 66
                                        

Happy reading💛

"Ini uang yang kau butuhkan," ujar Tuan Nelson, pemilik restoran tempatnya bekerja.

"Jadi Tuan benar-benar meminjamkannya untukku?"

"Tentu Rose, kau sudah bekerja dengan baik. Tapi seperti yang kau janjikan, aku akan memotong gajimu setiap bulan," jelasnya.

"Tidak masalah untukku, kau bisa memotong gajiku Tuan Nelson," jawab Rose tanpa penolakan.

Rose sengaja meminjam uang pada atasannya untuk membayar hutangnya pada Julian, Ia tak ingin berhutang budi pada pria itu, belum lagi bantuan Julian membuatnya memiliki alasan untuk dapat datang ke apartemennya sesuka hati.

Di jam istirahat, segera Rose menghubungi Julian untuk memintanya bertemu.

'Rose, kau menelponku?' tanya Julian.

"Aku ingin bertemu denganmu nanti malam."

'Bertemu denganku? Apa tiba-tiba kau merindukanku?' sontak pria di seberang sana itu seolah tak percaya Rose meminta untuk bertemu dengannya.

"Di mana kita bisa bertemu?" Rose sengaja tak menghiraukan pertanyaan Julian.

'Aku akan sedikit sibuk hari ini, mungkin aku akan pulang larut, tapi aku akan datang ke apartemenmu,' jelasnya.

"Tidak!" sergah Rose, "Biar aku yang menunggumu di apartemenmu saja." menurut Rose akan lebih baik jika dirinya yang menemui Julian, karena itu akan mempersingkat waktu dan tak akan ada drama Julian tak mau pergi dari apartemennya.

'Kau akan menemuiku?' pria itu tertawa, tentu Ia semakin bertanya-tanya apa yang membuat Rose ingin sekali bertemu dengannya.

"Nanti malam, ku tunggu kau di apartemenmu," ucap Rose memutus pembicaraan mereka.

**


"Tidak sopan, aku belum selesai bicara dan dia sudah mematikan teleponnya," gerutu Julian.

"Tapi, mengapa dia ingin menemuiku?" lagi-lagi Julian tertawa, "Apa dia sudah mulai luluh padaku, hmm apakah semudah itu Rose?" herannya.

Meski penasaran, pria itu sangat senang Rose meminta bertemu dengannya bahkan berniat datang ke apartemennya. Sekilas Julian teringat pada Melisa, wanita itu juga mengajaknya bertemu malam ini, tapi tentu tak akan sulit untuk memilih pada siapa Julian akan datang.

**

Rose telah sampai di depan gedung apartemen Julian, pria itu mengatakan jika Ia akan pulang larut dan tentu Rose mau tak mau harus menunggunya di lobi. Lelah sekali rasanya hari ini, ingin rasanya Rose segera pulang dan merebahkan diri, hingga tak terasa, Rose tertidur di kursi lobi selama menunggu Julian datang.

Sedangkan pria itu dalam perjalanan pulang menemui Rose, tampaknya Ia lebih memilih datang kepada Rose dari pada Melisa. Ketika memasuki gedung, matanya teralihkan pada sosok wanita di kursi lobi, Julian berjalan mendekat ke arahnya, wanita yang saat ini menjadi pujaan hatinya tengah bersender di sofa dan terlelap di sana.

Wanita KeduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang