15. Pencarian Langkah Terakhir

46 14 0
                                    

Sejauh ini hubungan Kaomi dan Luqman masih baik-baik saja. Luqman tetap konsisten dengan keputusan terakhir yang diambilnya yaitu membuat sepenuhnya cinta kepada Kaomi.

Hanya satu yang belum dilakukan oleh Luqman dan belum bisa dilakukan oleh Luqman yaitu mengucapkan "saya mencintai kamu, Kaomi" dengan tulus dan tanpa terhalang oleh Aisyah.

Cinta itu sudah ada sebenarnya untuk Kaomi. Hanya saja belum sepenuh hati dan separuhnya masih tertinggal pada Aisyah.

Tinggal satu langkah lagi yang harus dicari oleh Luqman, bagaimana caranya memindahkan seluruh cinta itu kepada Kaomi.

Karena kalau terlambat sebentar saja, maka Luqman akan dengan mudah kembali lagi dengan ketidak-konsistenannya.

Siang ini Luqman bersama pak Fu'ad akan makan siang di Kantin. Dan seperti biasa pak Fu'ad akan memulai pembicaraan dan menjadi pembicara di pertemuan mereka.

"Bu, lauknya semua yang di deretan paling atas ya,"

"Iya pak,"

"Bu, saya ayam sayur sama tumis kangkung, nasinya sedikit aja ya,"

"Iya pak,"

"Sedikit nasinya? Kenapa Pak?"

"Sekarang ini saya mudah kenyang, kalau makan siang terlalu banyak saya bisa kenyang sampai besok pagi, kasihan isteri saya sudah menyiapkan makan malam,"

"Subhanallah... Keluarga sehat pak di rumah?"

"Alhamdulillah sehat pak,"

"Saya tuh suka senang melihat anak muda di bawah saya yang sudah menikah, biasanya mereka lebih romantis begitu,"

"Bapak bisa saja, bapak juga tidak kalah romantisnya,"

"Tapi saya kalah romantis sama pak Idris,"

"Pak Idris? Siapa pak Idris? Dosen disini juga?"

"Iya. Dosen Fakultas Ekonomi Syari'ah. Pak Luqman tahu isterinya Pak Idris itu cantik sekali, benar-benar seperti mutiara yang baru diambil dari dasar laut, selain itu beliau sangat setia dan taat, tetapi tidak heran juga karena beliau adalah putra dari seorang Kiai,"

Mendadak Luqman tertegun. Tiba-tiba ia teringat kembali kepada Aisyah, ia bahagia ketika pak kiai menawarkan Aisyah kepadanya.

"Pak Idris adalah salah satu murid di pesantren pak kiai, dan setelah pak Idris lulus di pesantren itu pak Idris melanjutkan kuliah S1, dan setelah lulus beliau memutuskan untuk melamar anaknya pak kiai dan langsung diterima, lalu tak lama pak Idris melanjutkan S2 di Mesir, isterinya itu sangat setia bahkan sepulang disana mereka membawa tiga orang anak sekaligus. Mungkin itu alasannya mengapa mereka selalu romantis,"

Luqman tak berkomentar. Ia menjadi semakin sibuk dengan pikirannya.

"Kalau pak Luqman ingin melihat bagaimana mereka, tengoklah ke belakang,"

Luqman pun menengok ke belakang. Disana ada sepasang suami isteri yang sedang bersama saling menyuapi satu sama lain. Hal itu membuat Luqman tak berhenti memandang, bahkan Luqman menganggal bahwa mereka adalah Aisyah dan dirinya.

Pikiran itu membuat Luqman semakin pusing. Tak lama makanan yang dipesan pun sudah diantar dan siap untuk disantap tetapi Luqman meminta izin untuk pergi ke toilet.

"Pak Fu'ad makan saja duluan, saya ingin ke toilet dulu,"

"Oh iya pak, jangan lama-lama nanti tumis kangkungnya keburu dingin,"

"Iya Pak,"

Luqman tak berhenti menyugestikan dirinya bahwa dia harus mencintai Kaomi, hanya Kaomi, hanya Kaomi, hanya Kaomi.

Kepadamu Penggenap Imanku [2016] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang