Pagi ini, seperti yang direncanakan haechan kemarin. Pemuda itu akan bertanya pada jaemin pasal orang yang menemuinya beberapa minggu lalu. Sekarang ia sudah masuk kekamar jeno dan jaemin, namun yang ia dapatkan hanya jeno yang sudah bangun dan sedang memainkan ponselnya.
"Ada apa?" Tanya pemuda bermata sipit itu
"Tumben udah siang jaemin belum bangun" ujarnya.
"Yaiyalah orang baru tidur tadi subuh" jawab jeno santai.
"Semalem tidur jaemin gak tenang, mungkin karena emang lagi sakit"
"Oh... Sekarang udah mendingan?"
"Kayaknya sih, badannya udah gak sepanas semalem"
Haechan mengangguk paham, dari pada membangunkannya dan mengganggu... Haechan memilih keluar, namun sebuah suara menghentikan langkahnya.
"Ada apa?" Itu jaemin, suaranya pelan dan sedikit serak, matanya pun setengah terbuka.
"Hah? Nanti aja,,, lanjutin istirahat lu" ujarnya, namun bukannya kembali tidur... Jaemin malah bangun dan mendudukan dirinya.
"Kenapa? Gue tau ada sesuatu, kemarin lo kerumah sakit kan?" Tanyanya.
Haechan menghela nafas sejenak, kemudian mendudukan dirinya diatas ranjang jeno dan berhadapan dengan jaemin. Jeno yang belum mengetahui apa apa hanya bisa memerhatikan mereka dengan bingung.
"Emm,,, gue mau minta tolong"
"Minta tolong? Kenapa? Bukannya gue emang mau bantuin kalian?"
"Iya gue tau, nah salah satunya kita kan juga perlu bantuan hukum... Dan kalok kita lapor kepolisi atau minta bantuan langsung ke kantornya,,, ya ketauanlah"
"Heh...tunggu tunggu, apaan ni? Kenapa bahas polisi polisi?" Tanya jeno karena, ya dia ingin tau apa yang terjadi.
"Ntar aja diceritainnya, jadi? Kenapa minta ke gue"
Haechan menarik nafasnya, baiklah ia harus menceritakan yang sebenarnya.
*
Saat itu malam hari, haechan baru pulang dari rumah sakit. Saat dihalte menunggu bis, sebuah mobil sedan hitam berhenti dihadapannya. Ada dua orang yang keluar dari dalamnya, dan tatapan malas menjadi sambutan dari pemuda lee itu kala mengetahui siapa salah satu dari mereka.
"Lo yang suka ada dibis kan? Ngapain?" Tanya haechan ketus karena dua pemuda itu duduk disampingnya.
Seulas senyum terukir hingga penampakan lesung pipi nya, dan jangan lupakan gelengan kepala jengah karena bahasa haechan yang kurang sopan itu. Sedangkan pemuda jangkung disampingnya menatap haechan dengan heran.
"Kenapa senyum senyum?" Sungut haechan tak suka
"Astaga, sepertinya kau ada dendam padaku" ujar pemuda jung itu sembari terkekeh namun hanya dibalas tatapan malas dari haechan.
"Baiklah,,, saya minta maaf karena sikap saya kemarin kemarin... Tapi saya boleh bicara sesuatu?"
"Nggak"
Helaan nafas keluar dari jaehyun, inginnya dia menyumpal mulut remaja sma disampingnya ini tapi sayangnya itu tak boleh ia lakukan karena ia sangat membutuhkanya sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story • 00 line ✔️
Fanfic[END] kisah kehidupan empat remaja asing yang disatukan oleh takdir sehingga terjalinnya tali persaudaraan. Menghadapi susah senang bersama dari kecil. Tapi bagaimana saat masalalu mereka kembali kedalam kehidupannya sekarang ~ ~ ~ ~ Cerita ini real...