Sudah tiga hari semenjak kematian bibi haechan, dan kini keadaan haechan dan somi sudah terlihat membaik. Mereka mulai kembali aktif, tak banyak diam seperti beberapa hari lalu.
Hari ini mereka tengah berkumpul di rumah jaehyun, ya rumah jaehyun, karena jaemin tidak suka jika itu disebut rumahnya.
Mereka sedang berkumpul diruang tengah yang berada di lantai atas, ada somi dan heejin juga. Haechan dan jeno sedang asik main vs, renjun pun sama ia sedang bermain game di ponselnya bersama jaemin dan jaehyun, somi dan heejin yang asik mengobrol. Mereka berkumpul, tapi sibuk masing masing.
"Tuh pesenannya datang, bawa gih" titah jaehyun, ia barusan memesan beberapa makanan untuk menemani kegabutan mereka.
"Otw" sahut haechan sembari bangkit, kemudian membawa langkahnya untuk kebawah.
Sesampainnya dibawah, ia mengambil pesanan, namun ia tidak langsung kembali masuk. Netranya melirik mobil hitam yang terlihat akan memasuki pekarangan rumah ini, dan ya benar saja, mobil itu menuju kesana.
Haechan tak berniat menunggu, dan memilih masuk duluan, ia tak tau siapa yang datang jadi biarkan jaehyun yang urus nanti.
"Hyung, kayanya ada tamu" ujar haechan begitu kembali sampai di atas.
"Siapa?"
"Gak tau, tapi pake mobil item" sahut haechan sembari mendudukan dirinya.
"JAEHYUN"
Mendengar panggilan itu, pandangan jaehyun langsung tertuju pada jaemin yang rupanya juga tengah meliriknya. Jaehyun hendak bicara, namun jaemin sudah lebih dulu menyela.
"Ayo" ucapnya sembari bangkit.
"Kau yakin?" Tanya jaehyun ragu.
Jaemin menanggapinya dengan anggukan kepala sembari tersenyum. Benar, jaemin sudah memutuskan bahwa ia akan menemui kakeknya itu, ah bahkan neneknya, mereka berada disana sekarang.
Jaehyun membalas senyuman jaemin, mengangguk kecil kemudian ikut berdiri. Sebelum melangkah, ia merangkul sang adik agar tetap bersamanya. "Gakpapa kalian lanjut aja" ucapnya pada lima remaja lainnya yang sedang menatap sepasang kakak dan adik ini heran.
Sesampainya dibawah, terlihat kakek dan neneknya yang sudah duduk diruang tengah dengan santai. Posisi sang nenek membelakangi arah kedatangan jaehyun, sedangkan kakeknya menghadap kearah jaehyun, namun ia tengah memejamkan matanya sembari bersandar.
"Kalian disini" sapa jaehyun
Surin berbalik untuk melihat cucu kesayangannya, ia hendak membalas sapaan jaehyun, namun tak jadi karena pandangannya terkunci pada jaemin yang berada disamping jaehyun. Anak itu menunduk kan kepalanya, jujur jaemin masih sedikit takut.
"Siapa dia?" Tanya surin menatap jaemin dengan tatapan tajamnya.
Jaemin yang mengangkat kepalanya kemudian menatap wanita dihadapannya. Terlihat jelas jika surin nampak sedikit kaget, hei ayolah... Jaemin benar benar memiliki wajah ibunya, jadi surin dapat mengenali dengan jelas siapa pemuda yang berdiri disamping jaehyun. Berbeda dengan mintae yang terlihat biasa saja, ya karena dia sudah tau dari lama.
"Nenek mengenalnya?" Tanya jaehyun sedikit terkekeh.
"Dari mana kau menemukannya?" Tanya surin dingin
Jaehyun hanya tertawa kecil sembari menghampiri kakek dan neneknya, lantas duduk di atas sofa dengan jaemin disampingnya. Jaemin sendiri masih terdiam, ah padahal jaemin sudah berencana untuk bicara dengan mereka tapi kenapa sekarang malah merasa takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story • 00 line ✔️
Fanfic[END] kisah kehidupan empat remaja asing yang disatukan oleh takdir sehingga terjalinnya tali persaudaraan. Menghadapi susah senang bersama dari kecil. Tapi bagaimana saat masalalu mereka kembali kedalam kehidupannya sekarang ~ ~ ~ ~ Cerita ini real...