"Annyeong haseyo"
"Ah... Kau...duduklah" sambut nenek jung saat seorang wanita yang tentunya ia kenal itu menjenguknya, dengan sedikit canggung... Wanita paruh baya itu mendudukan dirinya dikursi yang terletak disamping bangsal nenek.
"Bukannya sekarang masih jam sekolah?" Tanyannya.
"Benar, jadwal saya sudah selesai jadi saya menyempatkan kesini" jawabnya sedang ramah.
"Ada apa sooyoung-ah?" Tanya nenek, tidak biasanya sooyoung akan menemuinya jika keadaan masih baik baik saja.
Sooyoung terdiam sejenak seolah berfikir kata kata apa yang akan memulai kalimatnya. Tangan nenek terulur untuk menggenggam tangan sooyoung yang nampak gugup, tersenyum manis untuk meyakinkan bahwa semua akan baik baik saja.
"Apa mereka masih menginginkan renjun?" Tanyanya
Sooyoung mengatup kedua bibirnya, ia merasa semakin gugup saat nenek menebaknya dengan benar. "Akhir akhir ini mereka lebih sering menelponku, meski sudah bilang bahwa renjun tidak bersamaku... Mereka tetap tidak percaya, mereka mengancam akan mengambil bayiku jika mereka tidak mendapatkan renjun" jelasnya.
Nenek menghela nafas panjang, tidak habis pikir dengan apa yang mereka inginkan. Jika mereka memang menginginkan renjun, kenapa tidak dari dulu... Kenapa saat renjun sudah sedewasa ini? Kenapa dulu mereka membuang renjun begitu saja... Bahkan dinegri asing.
"Nenek... Kau mimisan" panik sooyoung sembari memberikan tisu yang tersedia diatas nakas. Nenek menerimanya, kemudian menyeka darah segar yang keluar dari hidungnya.
"Maaf" lirih sooyoung merasa bersalah karena sudah mengadukan hal ini, seharusnya ia tidak melibatkan nenek jung karena renjun adalah tanggung jawabnya... Tapi sekarang sudah terlanjur.
"Kenapa minta maaf? Ini bukan salahmu... Aku yang menginginkan renjun bersamaku saat itu, seharusnya aku yang minta maaf... Karena masalah ini, mereka mengancam dengan bayimu" jelas nenek
Sooyoung menggigit bibir bawahnya, sungguh ia merasa bersalah... Yang dikatakan nenek itu sebaliknya-- dialah yang diberi tanggung jawab, tapi malah merepotkan orang lain.
"Tidak nenek-- ini sepenuhnya salahku... Nyonya huang yang memintaku mencari dan merawat renjun, tapi aku terlambat... Aku sangat berterima kasih pada nenek yang sudah mau merawatnya dan menjadikannya anak yang baik"
"Kau juga sooyoung, kau juga"
***
"Hapus yun areum, lo pikir dengan menyebar fitnah, lo bakal menang?"
"Fitnah? Sudah terbukti kalau cewek yang ada didalam foto ini... Adalah lo JEON SOMI"
"Gue akui itu gue, tapi kejadiannya gak kayak yang ada didalam foto itu"
"Gue gak peduli sama apa yang ternjadi sebenarnya, karena memang ini yang gue incar"
Emosi somi sudah naik keubun ubun, kenapa sekarang semakin rumit saja... Yun areum... Gadis itu semakin melunjak, inginnya ia abaikan namun yun areum semakin membuatnya emosi... Ingin melawanpun somi tidak bisa, jika melakukannya bisa saja ibu ataupun kakaknya menjadi korban.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story • 00 line ✔️
Fanfiction[END] kisah kehidupan empat remaja asing yang disatukan oleh takdir sehingga terjalinnya tali persaudaraan. Menghadapi susah senang bersama dari kecil. Tapi bagaimana saat masalalu mereka kembali kedalam kehidupannya sekarang ~ ~ ~ ~ Cerita ini real...