story 36

4.1K 338 37
                                    

Hari yang cerah, dan seperti yang jaemin harapkan, ia bisa melakukan piknik bersama keempat saudaranya. Sekarang mereka tengah berada ditaman, menggelar tikar dan beberapa makanan.

Mumpung berada di negri orang kan, lagipula mereka butuh istirahat, hiburan dan bersenang senang.

Jaemin tengah berbaring diatas tikar dengan paha sang kakak menjadi bantalan, tangannya tak berhenti mencomot kacang dan memakannya sementara ia asik menyaksikan adegan action ketiga saudaranya.

Ya yang disaksikannya adalah renjun dan haechan yang sedang bergelut, dan jeno yang asik mengabadikan moment keduanya dengan ponselnya. Perdebatan mereka hanya karena sepotong semangka omong omong, haechan yang memakan sepotong semangka jatah renjun.

"Bisa-bisa nya kau tahan tinggal bersama mereka" ucap jaehyun yang masih tak habis pikir dengan keributan dihadapannya.

Jaemin terkekeh mendengarnya "justru kalau gak ada mereka, jaemin gak akan tahan buat hidup" sahut jaemin santai tanpa menoleh

Jaehyun menundukkan kepalanya untuk melihat wajah adiknya yang masih seru menyaksikan keributan itu, ia tersenyum hangat kepadanya. Baiklah yang dikatakan jaemin benar adanya.

Jeno datang menghampiri sembari memasukan ponselnya pada saku celananya, "na memori gue penuh, mana punya lo?" Tanya, meminta ponsel jaemin.

"Gue aja gak tau hp gue dimana" sahut jaemin seraya melengos malas.

Jeno menggaruk tengkuknya disertai kekehan kecil. Ia lalu ikut mengemil makanan bersama.

"Sedang apa mereka?" Tanya jaehyun heran karena disana, renjun dan haechan hanya duduk dengan tenang tak ribut seperti tadi.

"Capek kali"

Sementara itu, haechan dan renjun sama sama menghela nafas, mereka mendongak menatap langit, dengan senyum yang masih terparti dibibir mereka.

"Sayang sekali bukan?" Lirih renjun.

Haechan menoleh dengan tak lama senyumnya meluruh, entahlah tiba tiba hati mereka merasa ada yang mengganjal, yah mereka baru saja membahas nenek jung, ah benar benar bahasan yang emosional.

"Padahal gue dulu pernah ada mimpi buat ajak nenek keliling dunia" ujar haechan lirih

Renjun diam mendengarkan, tangannya terulur menepuk pelan pundak saudaranya itu, tak tau saja gerakan tersebut membuat tiga pemuda lain keheranan.

"Gue jadi kepikiran ini, gimana kalau kita renovasi rumah nenek? Em kita juga bisa jualan teokkboki lagi"

Haechan merolingkan matanya malas
"Cih, ngomong lo kayak mau tetep disini aja"cibir nya.

Renjun kembali terdiam, ah benar dia kan hendak pulang ke kampung halamannya. Tapi tunggu, itukan baru rencana.

"Kalaupun renjun pulang, kan masih ada kita. Gue bisa meras jaehyun hyung buat biayain renovasi"

Keduanya berbalik, menatap jaemin dan jeno yang datang menghampiri. Mereka mendudukan dirinya dimasing masing sisi.

"Kok meras?" Tanya jeno

"Emang gue punya duit?"

"Bener juga"

"CHA.... Itu kita pikirkan nanti, sekarang waktunya kita bersenang senang" seru jaemin seraya bertepuk tangan satu kali, dan senyum antusias kembali terparti dibibir mereka.















***

Our Story • 00 line ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang