Renjun, jeno, haechan juga jaemin sudah sampai disekolah. Mereka mengobrol dan tertawa juga sesekali menyapa orang yang berpapasan. Sepertinya mood mereka begitu baik hari ini. Mungkin karena sang nenek yang terlihat sehat pagi ini.
"Ada yang lagi moodnya bagus ni" goda seorang cewe yang hendak berpapasan.
"Cie... Ada yang lagi sendirian aja ni" balas haechan dengan nada yang serupa.
Somi. Ia mendengus kesal "gak sendirian kok" elaknya seraya memutar bola matanya malas.
"Lah mana temennya" sahut jeno
"Liat kebawah" ucap somi. Dan anehnya keempat pemuda itu dengan polosnya menurut "BAYANGAN" pekiknya lalu ketawa renyah.
Haechan sudah menggerutu kenapa juga menurut saat disuruh liat kebawah sedangkan jeno hanya tersenyum tentu saja senyum kesal, renjun ia ikut menggerutu bersama haechan.
"Miris sekali" jaemin berkata dengan wajah dingin.
Mendengat itu, somi sontak menghentikan tawanya namun berbeda dengan ketiga lelaki yang tertawa pecah.
"Ni anak satu ya" geram somi, tangan nya sudah siap untuk mencakar wajah lelaki dihadapanya.
Dengan cepat jaemin bersembunyi dibalik badan jeno dengan tertawa jahilnya "yah nenek lampirnya kumat" bisiknya dibelakang jeno. Sedangkan jeno hanya tertawa melihatnya.
***
"Njun... Temenin yu" bisik haechan sangat pelan agar guru tidak mendengarnya.
"Gak ah... Bawa senter aja sono" jawab renjun berbisik
"Yakalik, kekamar mandi doang juga" ketus haechan lalu berbalik kearah meja jeno. Tapi sebelum berucap, sudah terlebih dahulu menggeleng. Tak jauh beda, jaemin pun sama.
Tak ada pilihan lain, haechan mengangkat tangannya "pak" panggilnya membuat sang guru menoleh.
"Apa?.. kamu mau mengerjakan?" Dengan cepat haechan menggeleng, ah dia tidak tau kalau gurunya itu sedang meminta seseorang untuk mengerjakan soal yang ada dipapan tulis.
"Saya mau izin ke toilet" katanya dengan polos.
"Kirain mau ngerjain... Yaudah sana jangan lama, satu jam cukup?" Balas sang guru sedangkan itu membuat semua orang melotot terhadapnya.
"Cukup pak... Bapak emang the best dah" sahut haechan lalu melesat keluar kelas tentu saja dengan tawa puasnya.
"Keburu pelajaran selesai dong" celetuk seungmin dan semua siswa mengangguk setuju secara serempak.
"Loh emang pelajaran tinggal satu menit lagi?" Tanya sang guru dengan wajah polos seakan tanpa dosa.
"Lah orang tadi bilang satu jam kok jadi satu menit sih,,.. kalok begini caranya gw juga ketoilet aja" ketus lelaki yang duduk disebrang meja jeno dan jaemin, itu hwall.
"Emang saya tadi bilang satu jam?" Tanya guru tersebut dengan tampang bingung.
"Ah nggak tu, perasaan satu menit" tambahnya."PAK YIXING" pekik semua murid, cukup melelahkan menghadapi guru modelan yixing yang terkadang otaknya mendadak bloon?
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story • 00 line ✔️
Fanfiction[END] kisah kehidupan empat remaja asing yang disatukan oleh takdir sehingga terjalinnya tali persaudaraan. Menghadapi susah senang bersama dari kecil. Tapi bagaimana saat masalalu mereka kembali kedalam kehidupannya sekarang ~ ~ ~ ~ Cerita ini real...