'seperti sebuah hantaman batu besar saat kenyataan yang begitu pahit lagi-lagi harus alea terima, sepertinya takdir memang mencoba mempermainkannya.'
-Aleagramelodi
Semua orang yang berada di dalam kamar inap alea termasuk sang mamah yang nampak sekali cemasnya. Menunggu bangunya sang putri kesayanganya yang sampai saat ini tidak kunjung membuka matanya.
"Dok kenapa lea, katanya hanya pingsan."
"Memang hanya pingsan, mungkin saja dia tertidur karena obat yang baru saja saya berikan." Tidak lama setelah ucapan dokter farel selesai. gerakan pada tangan alea, alea membuka matanya membuat sang mamah yang begitu melihat sang putri membuka matanya langsung menghampirinya.
"Alea sayang kamu sudah bangun nak.. mamah rindu kamu sayang maaf mamah gak ada di samping kamu saat kamu dirawat disini."
"Mamah jahat. alea gak nyangka mamah bisa setega ini sama lea apa salah lea mah, kenapa mamah nyuruh bara buat jauhin aku. dan papah dimana papah sekarang aku mau ketemu papah." semua unek-uneknya selama ini sudah alea tumpahkan. Cairan bening merembas begitu derasnya.
Dokter farel yang melihat alea menangis seperti itu. Ingin dirinya memeluknya memberikan bahunya untuk wanita di depannya ini, dia sudah membohonginya selama ini sebenarnya dia tahu semuanya tentang keluarga alea. Namun permohonan mamahnya membuat dirinya memilih membungkam mulutnya. Dia berpikir bahwa dirinya harus meminta maaf padanya.
"Mamah lakuiin ini semua demi kamu alea. mamah minta tolong bara untuk jauhin kamu karena kondisinya kamu yang tidak memungkin mamah takut kamu down lea, mamah gak sanggup lagi liat kamu terbaring lemah di brangkar lagi. dan tentang papah, sekrang papah di rawat di rumah sakit di jakarta papah patah tulang saat dalam perjalanan membawa kamu ke mari." samanya dengan alea mamahnya tidak bisa membendung cairan bening yang sudah merembas. Namun alea hanya diam membisu mendengar semua rentetan penjelasan atas semua yang alea lewati selama kembali pulih ingatanya.
Alea sedih semuanya terjadi pasti karena-nya. dia menyalahkan diri nya sendiri yang menyebabkan papahnya harus mengalami kelumpuhan karena membawanya kemari. Alea benci dirinya. Alea tiba-tiba saja memukul badanya sendiri namun di hentikan oleh dokter farel tangan besarnya menahan tangan alea yang hendak memukul dirinya. saat suara alea memecahkan.
"Ini semua gara-gara alea, alea yang buat semuanya jadi susah kaya gini papah celaka dan lumpuh karena lea mah lea. Lea jahat mah lea jahat." tangis alea semakin menjadi-jadi
"Engga sayang ini semua bukan kesalahan kamu semuanya terjadi memang sudah takdirnya. yang terpenting kamu sehat sekarang mamah dan papah sudah senang, dan maaf juga karena mamah dan papah tidak sempat ada di samping kamu mamah harus merawat papah yang masih belum sadarkan diri."
"Maafin lea mah yang udah egois menyalahkan dan menuduh mamah gitu aja. Hiks.. sekarang apa boleh lea liat papah."
"Iya sayang semuanya memang sudah jalannya. Kamu jangan menyalahkan diri kamu sendiri nak, alea waktu itu bara sempat datang saat kemari saat tahu kamu di rujuk kemari dia meminta mamah untuk bisa melihat kamu untuk terakhir kalinya setelah mamah minta dia untuk menjauhi kamu, dan mamah mengizinkanya saat itu namun setelahnya bara benar-benar menjauhi kamu dan tidak pernah menampakan batang hidungnya sama sekali kemari sejak saat itu."
"Iya mah bara sudah menceritakan semuanya. Tapi alea memilih untuk melepasnya mah alea gak mau bara sakit lagi untuk kedua kalinya karena alea, alea ingin bara bahagia tanpa merelakan kebahagianya lagi untuk alea. Alea udah banyak nyakitin bara mah." tuntasnya sebelum merengkuh tubuh sang mamah yang sangat dia rindukan itu. Alea menangis dipelukamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aleagra Melodi [TERBIT]
De TodoMenceritakan seorang gadis yang nyaris sempurna secara fisik dia Aleagra melodi gadis yang dilahirkan dengan segala kesempurnaan dalam keluarga yang sangat kaya raya serta kehidupan yang begitu indah tanpa perlu bekerja keras lagi karena sang ayah b...