Aleagra Melodi [TERBIT]

AM - Jadi gitu

'Bertemu denganmu adalah takdir, menjadi temanmu adalah pilihanku, tapi jatuh cinta denganmu itu diluar kemampuanku.'
-Farelioabraham

"Mangkanyaa yang seriusan dong." Ucap Alea menghentakan kakinya kesal.

"Gini deh aku udah laper banget ini kita cari makan dulu yu lagian lama-lama di sini juga gatel-gatel rumputnya yang liar bikin kaki aku ketusuk, gimana mau gak cari makan?" Sahut Dokter Farel dengan alis sebelahnya yang dinaik turunkan.

"Yaudah deh."

"Tuh kamu ikhlas gak, kok bete gitu jawabnya."

"Iya sayang aku mau aku juga laper yuk."

"Nah gitu dong ini baru Aleagra abraham calon istri aku." Alea hanya bisa tersenyum samar mendengar celotehan Dokter farel.

Mereka lalu berjalan berdampingan  untuk mencari makan.

****

Sebuah warung makan di sudut kota, Kini kedua manusia yang sedang kasmaran ini duduk lesehan berdampingan.

"Aku gak jadi makan deh rel."

"Tuh kenapa emang tadi katanya laper gimana sih?"

"Iya tiba-tiba kenyang aja gitu."

"Lah tadi katanya laper."

"Iyaa tapi kan aku sekarang gak jadi laper."

"Terus gimana dong kan udah dipesan makananya."

"Yaudah buat kamu aja yah aku minum aja."

"Aku suapin deh yah."

"Gak sayang gak usah."

"Tapi aku..." Belum juga Dokter Farel ingin menjawab pernyataan Alea. Suara petikan gitar membuatnya harus menundanya.

Permisi Mbaa..Mas

Aku tak tahu hati ini harus menghindar namun kenyataan ku tak bisa maafkan aku terlanjur mencinta.

Mbaa.. Mas

Pengamen tersebut menandangkan sebuah kaleng dihadapan Alea.

"Nah sayang buat dia aja makanan aku gimana dari pada mubazir kan?"

"Oke, yaudah gapapa."

"Sip, mas tunggu sebentar yah nanti makanan saya kalo udah dateng buat masnya ajaa."

"Oh oke Mas.. Mba makasih yah." Lalu sang pengamen itu pun Juga ikut duduk lesehan tidak jauh dari tempat kedua manusia yang sedang bucin Ini dengan memangku gitarnya.

"Alea."

"Iya kenapa?"

"Kamu masih mau denger ceritanya gak."

"Mau ayo lanjut."

"Jadi kamu tuh dulu selalu ngajakin aku buat keluar klinik kamu bosen, kamu mau lihat sesuatu yang baru diluar sana. Tapi aku selalu gak bisa nolak permintaan kamu aku pun minta izin sama atasan aku akhirnya aku diizinin buat bawa kamu keluar asal tau waktu."

"Terus terus."

"Jadi kamu tuh selalu dan dimanapun kalau kita lagi jalan berdua selalu bilang "Dok foto yang bagus yah kalo jelek, kita ulang lagi." Gak cuma itu kamu selalu minta tolong juga sama orang buat fotoiin kita berdua. Lalu aku pun gak bisa lupa kamu minta "Nanti semua foto kita berdua di cuci jadiin polaroid okey." Selalu begitu aku pun menurut saja."

"Kenapa kamu gak bilang dari awal apa karena aku yang lupa ingatan iya?"

"Gak. bukan gitu Alea bertemu denganmu adalah takdir menjadi temanmu adalah pilihan aku, tapi jatuh cinta sama kamu itu diluar kemampuan aku jadi apa-pun yang aku lakuiin itu semata karena aku yang gak bisa jauh dari kamu."