AM - Cemburu akut

135 115 24
                                    

'Mana ada sih cowo yang baik-baik aja liat cewenya lebih terbuka banget sama mantan pacarnya apalagi keliatan banget dia masih suka sama kamu.'
-Farelioabraham


Alea yang kaget membalikan badanya dan menatap mata dokter farel dengan kesal melihat matras yang di lempar ke tanah begitu saja.

"Kamu kenapa sih, kalo gak ikhlas nolongin mending gak usah sok caper nawarin bantuan"

"Kamu tuh."

Alea berlari masuk ke dalam rumah dengan bahu yang bergetar. Bara menatap tajam ke arah dokter farel yang hanya diam saja di tempat bukannya berlari mengejarnya.

***

"Heh pinter, bukan nya kejar alea sana malah diem aja kalo Alea cuma mau lo sakitin mending gak usah deketin dia dari awal paham." bara yang menujuk dokter farel dengan tatapan penuh benci. Kemudian dia berlari mengejar alea di dalam meninggalkan dokter farel yang masih tidak bergeming diam di tempat.

"Saya salah yah, iya. Saya salah udah bentak alea maafin saya lea maafin." ucapnya bermonolog lirih. Kemudian ikut masuk ke dalam mencari alea.

Namun dia sudah ke duluan karena ada bara yang sudah lebih dulu memeluk erat alea yang bahunya bergetar hebat.

"Emang aku salah bar, aku cuma mau tahu sebesar apa dia cinta aku. Aku sengaja diemin dia bukan maksud apa-apa aku salah yah hiks.." Alea dengan tangisan yang semakin menjadi-jadi bara yang tidak tega semakin memeluk erat badan kecil alea dengan megusap pelan bahu alea agar bersabar.

"Kamu gak salah alea." hanya ucapan itu yang keluar dalam mulut bara.

"Bar hiks.. Hiks."

Dokter farel semakin tidak karuan hatinya sakit mendengar alea menangis karena dirinya. Namun lebih sakit lagi bukan dirinya tempat bersandar alea melainkan pria lain.

"Alea."

"Aku mau ngomong sama kamu berdua." Ucap dokter farel. Bara menganggukan kepalanya melepas pelukan mereka. Alea berjalan lebih dulu melewati dokter farel.

Setelahnya mereka berdua berdiri dengan berhadapan di belakang taman yang seharusnya sedari tadi menjadi tempat yang seru karena ada bara dan dokter farel piknik disini sebelum kecemburuan akut menyerang kedua insan yang sedang di mabuk cinta ini.

"Maaf."

"Gak kamu begitu terus, kamu sebenarnya cinta gak sih sama aku apa aku salah karena terburu-buru buat terima kamu iya."

"Bukan alea, bukan gitu maksud aku mana ada di dunia ini cowok yang baik-baik aja liat cewenya lebih terbuka sama orang lain apalagi dia mantan pacar kamu dia keliatan banget masih cinta sama kamu."

"Gimana maksud kamu dia bara walaupun dia mantan aku dia lebih tahu dari apa yang kamu tahu tentang aku, dia bisa ngertiin aku bar."

"Iya. Dia emang lebih tau segalanya tentang kamu sedangkan aku. Aku yang baru dateng dalam kehidupan kamu gak tahu apa-apa dan gak bisa ngertiin kamu fine, tapi gak gitu juga caranya lea."

"Yaudah deh gini aja, kamu maunya gimana sekarang."

"Aku cuma mau tau kenapa kamu diemin aku dari tadi padahal aku udah coba buat baik sama kamu."

"Pamrih ceritanya! Kalo gitu gak usah sok baik di depan aku lagian juga aku cuma mau tau kamu tuh sebenernya bener-bener cinta gak sama aku tapi belom juga aku tau kamu udah marah duluan." Alea dengan wajah yang hampir menangis.

"Bu~bukan gitu sayang, maafin aku ini semua salah aku yang gak bisa ngertiin kamu yang seharusnya aku bicara baik-baik sama kamu aku malah bentak kamu maaf lea." Dokter farel lalu menarik tubuh kecil alea ke dalam dekapannya.

Alea tidak menolak dirinya malah membalas pelukan dokter farel dengan begitu erat seakan mengisyaratkan kekesalan yang ingin dirinya tumpahkan juga air mata yang terus mengalir.

"Kamu jangan gitu lagi yah, aku gak bisa kalo di bentak kaya gitu aku maunya kita ngomong baik-baik gak kaya gini hiks." ucap Alea yang masih dalam pelukan mereka. Dokter farel mengusap punggung alea dengan sayang.

"Iya maafin aku juga yah, tapi kamu juga harus tau kalo aku tuh gak bisa kalo di diemin apalagi sama kamu susah Alea aku juga akuin kalo aku cemburu liat kamu sama bara bisa lebih terbuka. maaf." Dokter farel lalu melepaskan pelukan mereka dengan mengusap pelan bahu alea juga air mata alea yang mengalir deras di usapnya. Mereka berdua tersenyum haru, tidak dengan menguras banyak emosi namun dengan berkepala dingin dibicarakannya lebih terasa.

"Yaudah aku udah di maafin kan yah?" Tanya Dokter farel pada alea yang menatapnya penuh cinta. Lalu alea mengangguk dengan mantap.

"Makasih sayang, makin cinta makin sayang deh sama kamu Yaudah, yuk kita lanjut kegiatan kita yang tertunda
G

ara-gara kita berdua." ucap Dokter farel berjalan menggenggam lembut tangan kiri alea dengan sayang.

Setelahnya mereka bertiga berpiknik bersama segala macam makanan dan minuman tersedia di atas matras yang sudah di gelar oleh bara. Bara yang melihatnya mereka berdua kembali berbaikan merasa senang hatinya tidak ada lagi khawatir pada hatinya untuk alea melihat alea kembali tersenyum sudah cukup baginya.

"Lea?" Panggil bara yang sedang duduk di atas matras tepatnya di samping kiri alea karena di sisi kaananya ada dokter farel.

"Iya bar kenapa."

"Gimana keadaan papah kamu?"

"Alhamdulillah papah sekarang udah lebih baik tapi papah masih harus di rawat di rumah salit buat rawat jalan." ucap alea dengan nada sedih kalau di tanya tentang sesuatu yang menyangkut kedua orang tuanya apalagi papah nya yang sedang di rawat sakit hatinya. Dokter farel yang melihat perubahan raut wajahnya langsung mengusap pelan pundak alea.

"Udah jangan di pikiran segitunya kamunya sakit juga nanti."

"Iyah tapi."

"Lea maaf aku gak berniat mau."

"Gapapa bar." alea dengan senyum terpaksa nya.

Hingga matahari yang semakin terik membuat mereka memutuskan untuk menyudahi piknik ini.

Bara yang juga harus pulang ke rumah khawatir papah nya meninggunya di rumah meminta izin pada alea.

"Aku pulang yah makasih buat hari ini." izin bara pada alea yang tersenyum manis kepadanya.

"Sama-sama bar kapan kapan kita buat acara gini lagi yah. Kamu mau aku anter aja ke rumah?" tawar alea pada bara. Namun bara segera menolaknya.

"Gak. Gausah lea aku bisa balik sendiri yaudah bye." bara berjalan lalu menepuk bahu dokter farel Lalau mengatakan sesuatu.

"Jangan sampe gue denger lo buat alea nangis lagi, kalo sampe iya gue orang pertama yang buat perhitungan sama lo paham." peringatan bara untuk dokter farel jikalau dirinya membuat alea kembali menangis.

Lalu bara menjauh keluar dari gerbang rumah besar alea. Meninggalkan dua manusia yang sedang dalam keheningan pikirannya sedang berkelana ke alam lain. Hingga suara alea mengejutkan dokter farel.

"Yuk. kita ke rumah sakit liat papah." ucap alea

"Yuk."

Mereka berdua pergi dari halaman rumah besar ale menuju parkiran dan berangkat ke rumah sakit di mana tempat papah ya alea di rawat.

....

To be continued

Aleagra Melodi [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang