AM - Deg-deg ser

359 235 73
                                    


'Garis tuhan memang tak bisa di hindari, kita hanya perlu menerimanya dengan setulus hati'
-Aleagramelodi

Langit cerah mewakiliki perasaanya alea bersandar pada bangku taman matanya terus menatap ke depan seakan di depannya adalah sebuah kunci jawaban atas semua yang ia khawatirkan. Pikirannya entah ada dimana ia merasa dirinya harus kuat tak terus melulu begini alea harus menjalani hidup tanpa pernah melihat ke belakang lagi semua memang sudah di gariskan yang maha kuasa.

"Kamu ngapain disini bengong aja, udah sarapan pagi belum?"

"Eh suster iya nih saya dari tadi di sini, saya udah sarapan kok sus hehhe ada apa gerangan suster samperin saya ke sini"

"Oh baguslah, kamu gak boleh cape-cape alea walaupun kamu udah kembali pulih ingatanya kamu perlu banyak istirahat kamu ngerti kan saya ke mari mau kasih tau nanti siang para dokter akan masuk ke dalam ruang inap semua pasien karena ada pengecekan berkala jadi kamu harus balik ke kamar kamu lea."

"Begitu ya sus, tapi saya mau di sini sebentar lagi boleh kan tapi tenang aja sus saya akan balik ke kamar sebelum para dokter itu datang bolehkan sus?"

"Huftt.. yaudah boleh tapi ingat alea jangan kecapean kalau sudah lelah kamu balik ke kamar ngerti."

"Baik sus saya ngerti, terima kasih suster rina."

"Iya sama-sama saya masuk duluan ke dalam yah"

"Oke suster"

Setelah kepergian suster rina alea kembali pada pikirannya ia menatap lagi arah depannya. Tapi saat pikirannya sedang berkelana kemana-mana sebuah tangan menepuk pundaknya pelan, alea tersentak kaget untung gak jantungan.

"Siapa sih ngagetiin aja kalo tiba-tiba orang yang dikagetin punya penyakit jantung gimana hah!"

"eitss santai-santai tarik napas, mata kamu liat mata saya liat mata saya alea! Lalu buang nah gimana udah tenang kan?"

"Huh huhhh huh dokter arel yaampun lagi-lagi begini ngagetin saya terus sih kalo saya yg gak punya riwayat penyakit jantung terus tiba-tiba jadi jantungan gimana."

"Saya gak bilang kamu punya sakit jantung kok kamu aja yang kagetan"

"Oh jadi dokter ngataiin saya latahan terus dokter mau terus terusan ngagetin saya biar saya jantungan beneran ya kan huh dasar dokter ngeselin."

"Heh apa kamu bilang saya ngeselin enak aja kamu tuh yang suka bikin saya kesel lagian saya ke sini mau tanya kamu kenapa gak balik ke kamar?"

"Emang dokter ngeselin, lagian emng jadi urusan dokter kalo saya disini."

"Kamu tau kan nanti siang ada pengecekan berkala di setiap ruang inap terus sekarang kamu masih disini gitu iya? Masuk sana cepet lea."

"Apa sih dok saya udah bilang ko saya mau di sini dulu sama suster rina dokter aja sana yang pergi ganggu aja"

Setelah memggerutu sebal alea berjalan hendak masuk ke dalam ruanganya, tapi rumput yang licin membuatnya hampir terpeleset.

"Eh eh srekkk... Huupp."

Dokter farel yang melihat alea hampir saja tergelincir langsung siggap menangkapnya. Perasaan aneh membuat jantungnya berdetak lebih cepat dari umumnya apa dia mendapat karma setelah mengerjai alea "gak itu gak mungkin gue gaada riwayat penyakit jantung kok, tapi ini kenapa kenapa ga berhenti." benak dokter farel.

Mereka saling tatap dengan posisi alea berada di bawahnya lebih tepatnya punggunya di tangkap oleh tangan besar dokter farel tiba-tiba saja jantungnya berbunyi 'deg deg deg' alea mengira dia benar-benar punya penyakit jantung. Tapi alea langsung mengusir pikiran yang gak masuk akal itu alea tersadar dari lamunannya dan segera bangkit dari tangan besar yang menolongnya.

"Eh hmm dokter makasih udah di tolongin, mungkin kalo gak ada dokter saya udh jatuh barusan" Dengan senyum manisnya alea berterima kasih.

"Hmm iya sama-sama lain kali hati-hati kalo saya bilang jangan suka membantah terus kamu paham kan alea ayo kita masuk keburu dokter dateng ke ruangan kamu."

"Iya dok, ayo masuk".

Mereka berdua berjalan berdampingan ke dalam dengan jantung yang terus-menerus berdetak tak tahu tempat.

Lain tempat>

"Hallo rina gimana keadaan anak saya saya dengar alea sudah kembali pulih ingatanya apa benar?"

"Iya bu ratna ingatan alea sudah kembali pulih non alea sudah mengingat semua memori masa lalunya dan non alea mencari ibu dan bapak."

"Syukurlah anak itu mengingat semuanya, suster rina tolong jangan bilang keadaan kami dimana yah biarkan saja alea disana alea harus hidup semestinya bilang saja kami sedang tidak di indonesia ya sus"

"Baik bu saya akan baritahu apa yang ibu suruh, ada lagi yang ingin ibu sampaikan untuk alea"

"Bagus, saya rindu dengan anak itu tapi alea gak boleh tau tentang ini tolong dengan sangat jaga alea sampai masalah ini selesai dan saya bisa jemput anak saya"

"Iya bu, yasudah saya tutup dulu ya bu karena saya harus mengurus sarapan dan obat untuk non alea"

"Yasudah, terima kasih suster"

Tutt..

Saat jam makan siang alea ingin ke kamar mandi dulu karena ada faktor alam. di dalam kamar mandi alea tak sengaja mendengar seseorang berbicara tentang sosok pria berhoddie hitam yang kadang suka muncul di gedung belakang klinik, alea penasaran ia terus menguping hingga akhirnya suara intruksi para suster 'semua pasien yang tidak ada di dalam kamar akan kami introgasi' seketika alea langsung panik buru-buru keluar dari kamar mandi.

Hingga tak sengaja menabrak seorang pria berhodie hitam beserta kaca mata hitamnya, alea curiga siapa orang itu kenapa bisa ada di sini..

....

To be continued

Aleagra Melodi [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang