Bab 11

13.3K 1K 58
                                    

"aku antar sampai kos"

Hampir tengah malam, aku baru tiba di depan gang, setelah tadi makan malam, kami tak langsung pulang hanya saja mengobrol tentang banyak hal, lebih tepatnya dokter Hendra menceritakan tentang putrinya yang saat ini berada di Solo, bersama sang nenek, yaitu ibu dari almarhum isteri dokter Hendra.

"Masih ramai kok dokter"

Cegah ku, selain tak enak dengan beliau yang pasti juga lelah, aku juga bingung mesti ngomong apalagi, karena setelah beliau menceritakan sang putri, esok jika ada waktu beliau ingin mengenalkan sang putri padaku, serta besok siang beliau juga ingin kenal dengan mama.

Aku wanita yang sangat matang, berpengalaman menjalani hubungan dengan seorang pria, aku tahu jika niat dokter Hendra baik, beliau memiliki tujuan untuk masa depan, hanya saja aku merasa ini terlalu cepat, meskipun aku mulai merasakan kenyamanan ketika beliau memberikan perhatiannya dengan sentuhan, meskipun kadang masih suka gugup.

"Jangan, bahaya cewek jalan sendiri"

Berjalan kembali berdampingan yang kedua kalinya bersama dokter Hendra melewati gang sempit di ibukota ini.

"Aku ada apartemen, kamu mau tempatin?"

Belum kujawab, tetapi memang dari ekspresi ku terlihat jika aku akan menolaknya.

"Bukan maksud apa-apa, cuma kan sayang kalau nggak di tempatin, lagi pula dekat klinik nya Karin_"

"Terimakasih dokter tawarannya, Sinta nyaman kos saja"

Kali ini beneran takut akan dokter Hendra yang merupakan seorang duda, meskipun bukan semua duda hanya saja kebanyakan seorang laki-laki yang pernah sekali berhubungan badan, dan setelah nya pasti akan membutuhkan kebutuhan biologis tersebut, apalagi rumor di rumah sakit yang mengatakan beliau pemain wanita, suka berganti wanita keluar masuk tempat dugem.

"Ohh"

"dokter habis ini mau kemana?"

Mengingat akan beliau yang katanya malam minggu suka menghabiskan waktunya ketempat hiburan malam, membuat ku memberanikan diri bertanya.

"Nggak kemana-mana, cuma tadi teman ngajakin nongkrong, tapi aku capek"

Kuanggukan kepalaku tanda mengerti, tetapi otaku mulai bekerja untuk duga menduga, apakah setelah ini beliau akan pergi ketempat yang seperti rumor selama ini yang beredar.

"Makasih ya dokter makan malam sama sudah di antarin pulang"

"Sudah masuk sana bobo, jangan lupa pipis dulu ya"

Dengan terkekeh geli, dan mencubit hidung ku gemas.

"Gila deket sama duda gini amat ya, bikin jantungan"

"Hati-hati di jalan dokter"

Setelah kuucapkan itu, tak lagi aku berbalik badan, segera kubuka kunci pintu kos, dan masuk kedalamnya, akan tetapi dari kaca jendela kuintip dokter Hendra yang mulai berjalan meninggalkan tempat kos ku.

"Astaga, bikin senam jantung anak perawan aja tu orang"

Ponsel kumatikan, menuju kamar mandi untuk membersihkan badan dan setelah nya aku tertidur pulas, karena badan begitu lelah.

*******

Pagi ini di saat aku selesai sholat subuh, membuka ponsel yang semalam ku matikan untuk kuisi daya baterai nya, seketika terkaget ketika melihat story Instagram yang di buat dokter Hendra dengan menyebut namaku.

Foto yang di ambil beliau ketika kami makan malam semalam, dan sangat jelas semalam adalah malam minggu, aku libur bekerja di poli bersama beliau, dan seorang duda makan malam dengan seorang wanita single, pasti akan menjadi sebuah gosib para pegawai rumah sakit.

Cinta LokasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang