35| Alien Kerasukan Jin C

572 50 4
                                    

Mazaya memasuki rumahnya santai. Setelah menghabiskan waktu bersama sahabat-sahabatnya tadi. Kini, ia merasa lelah dan butuh istirahat. Mazaya langsung menuju kamarnya. Ia baringkan badannya di atas kasur empuk. Ia ingin tidur untuk sebentar agar lelahnya menghilang, saat memejamkan mata, ponselnya pun berdering. Sebuah pesan masuk

Alien👻
•Mazaya, saya gak kuat lagi.

Mazaya terkejut bukan main melihat pesan yang masuk.

Mazaya
•Bapak kenapa?

Alien👻
•Sakit Mazaya
•Sakit

Mazaya makin melongo, ada apa dengan alien nya. Mazaya khawatir saat membaca pesan dari alien nya itu. Sudah dua hari ini ia sengaja mengabaikan Pak Rehan, tapi ia sudah mengatakan bahwa ia butuh waktu menyendiri. Pak Rehan pun mengerti.

Mazaya
•Bapak sakit apa?
•Saya ke sana sekarang

Alien👻
•Saya di rumah orang tua saya sekarang

Mazaya langsung menutup aplikasi hijau itu. Mazaya bergegas mengambil tas dan kunci mobilnya. Lalu keluar dari kamar. Tujuannya adalah rumah Pak Rehan.

Saat turun ke bawah, Mazaya menjumpai Bibik Pina yang sedang asik memasak.

"Bik, Aya pergi dulu ke rumah Pak Rehan ya, sakit kayaknya dia," ujar Mazaya.

"Sakit apa?" tanya Bibik Pina.

"Aya juga gak tahu Bik, makanya mau ke sana sekarang. Aya jalan ya, kayaknya Aya pulang terlambat nanti," ujar Mazaya.

"Ok, hati-hati ya Aya. Jangan ngebut-ngebut," ucap Bibik Pina.

"Siap boss qu," ujar Mazaya.

Mazaya berjalan menuju mobilnya. Masuk ke dalam mobil dan mulai menyetir. Ia terus kepikiran Pak Rehan. Sakit apa alien nya itu, ia pun merasa bersalah karena sudah mengabaikannya dan tidak mengabarinya. Mazaya menyesal sudah melakukan hal itu.

Tak lama, Mazaya pun sampai di kediaman Pak Rehan.

"Assalammualaikum," ucap Mazaya.

"Waalaikummusaalam, masuk sayang," jawab Bunda Lina yang diangguki Mazaya.

"Pak Rehan sakit apa Bun?" tanya Mazaya sambil mencium tangan Bunda Lina.

"Sakit," ucap Bunda Lina heran dengan pertanyaan Mazaya barusan.

"Iya Bun, tadi Pak Rehan bilang kalau dia sakit, Aya jadi khawatir," ucap Mazaya khawatir. Bunda Lina langsung tersenyum, ia paham apa yang sedang terjadi.

"Lihat aja, dia ada di kamarnya, samperin sana," ujar Bunda Lina yang diangguki Mazaya.

Mazaya berjalan menuju kamar Pak Rehan. Ia sampai lupa untuk mengetok pintu. Mazaya mencari Pak Rehan ternyata sedang berbaring di kasur.

Mazaya mendekat lalu duduk di pinggir ranjang. Ia letakkan punggung tangannya di kening juga leher Pak Rehan.

"Enggak panas," lirih Mazaya.

"Kamu ngapain ke sini," ucap Pak Rehan membuat Mazaya kaget.

"Jenguk Bapak lah, sakit apa?" tanya Mazaya lembut.

Kenapa Pergi? (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang