Break Up

224 79 186
                                    

Happy Reading 💜

.
.
.

Taehyung menarikku keluar dari ruangan itu menuju pojok koridor.

Ia menghempaskan tubuhku hingga aku dapat merasakan punggungku menghantam tembok.

Tak sampai disitu, Taehyung juga mengunci pergerakanku dengan kedua tangannya yang berada di sisi kiri dan kanan bahuku.

Tatapan matanya begitu tajam.

Aku dapat merasakan bahwa saat ini dia sedang dalam keadaan marah.

Menurutku, ini cukup membingungkan, bukankah seharusnya aku yang marah setelah mengetahui perbuatannya tadi. Kenapa yang terjadi malah sebaliknya.

"Bagaimana rasanya selingkuh dibelakangku, eoh?"

Taehyung bungkam seribu bahasa.

"Kalian sudah resmi pacaran? Makanya kalian bermersaan seperti itu? Bahkan kalian hampir berciuman. Apa lagi yang sudah kalian lakukan, eoh? Pergi berduam? Tidur bersama?"

"Soo-ya!!!"

"Kenapa? Kenapa kau marah? Karena aku benar? Karena kalian memang benar berkencan? Atau karena kalimatku yang terakhir? Yang mana yang membuatmu marah, hah?"

Lagi, tak ada jawaban dari Taehyung.

"Jangan diam saja, Taehyung. Diammu ini semakin membuatku membencimu."

Aku pun melanjutkan pembicaraanku. Masih banyak kalimat-kalimat pertanyaan di otakku yang terus berputar sampai aku bingung harus mengatakan yang mana lebih dulu.

"Kalau dia kekasihmu, lalu aku apa, eoh? Pajangan? Simpanan? Mainan? Jawab aku Kim Taehyung."

"Soo-ya, tidak seharusnya kau menampar dia tadi, bahkan dia sampai menangis."

Apa ini? Dia malah mengalihkan pembicaraan dan menyalahkanku?

"Lalu apa? Aku harus memujinya? Mengucapkan selamat karena sudah bermain di belakang dengan pacarku? Begitu maumu?"

Lagi-lagi, Taehyung kembali memilih untuk menutup rapat mulutnya.

Aku memalingkan wajahku darinya. Aku benar-benar menahan diriku agar air mataku tidak jatuh disini.

Namun semua sia-sia. Aku tak mampu membendung semua kekecewaan ini.

Tanpa permisi, air mataku perlahan menetes dan membasahi pipiku.

"Kau hebat, Kim Taehyung. Kau sangat pandai berbohong. Kau mampu membuatku terlihat sangat bodoh dengan selalu berpikir positif tentangmu. Dengan mudahnya kau membuatku percaya bahwa kau benar-benar sibuk mengejar karirmu. Padahal kenyataannya kau selingkuh di belakangku. Bahkan dengan asistenku sendiri."

"Aku bosan denganmu, Sooji. Kau selalu sibuk dengan karirmu itu, sulit dihubungi, sulit bertemu, lalu apa yang bisa aku harapkan darimu? Lagipula aku juga tidak tau kalau dia asistenmu."

Dia mengatakannya dengan sangat ketus, tidak peduli dengan kondisiku yang sudah berantakan dengan air mata yang terus mengalir tanpa ada tanda-tanda akn berhenti.

"Taehyung, jika bosan, setidaknya katakan padaku, kita selesaikan bersama. Lagipula bukankah kau yang selalu menghindar setiap aku menghubungimu? Kenapa kau jadi menyalahkanku?"

"Sudahlah Sooji, aku yakin akan sulit."

"Kau bahkan belum berusaha tapi sudah mengatakan sulit."

Aku mengusap air mata yang mengalir deras di pipiku.

"Kau sudah merusak kepercayaanku."

Aku mencoba menguatkan hatiku untuk menanyakan pertanyaan ini. Aku sudah siap dengan kemungkinan terburuk yang akan terjadi setelah aku bertanya.

Love Scenario ~ KTH (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang