Love Scenario ~ KTH (END)

Again

Jangan lupa vote 😉😉

.
.
.

Sooji sampai di gedung apartementnya.

Tapi tidak dengan mobilnya melainkan mobil Vante.

Iya, Vante yang mengantar gadis itu pulang.

Tadi, saat Sooji berada di mobil hendak pulang, entah bagaimana gadis itu tidak bisa berhenti menangis.

Sooji sendiri tidak paham mengapa ia bisa menangis sehebat itu.

Mungkin Sooji terlalu bingung dengan apa yang terjadi. Sooji juga takut dengan kemungkinan terburuk yang akan terjadi nantinya.

Kebetulan, Vante menelfon Sooji.

Vante juga ternyata sudah membaca berita yang menghebohkan dunia tersebut.

Karena Vante sudah tau mengenai Sooji dan Taehyung, pria itu merasa khawatir dengan keadaan rekannya itu.

Apalagi saat mengetahui fakta bahwa Sooji menangis sendirian, rasa khawatirnya semakin bertambah.

Mendengar Sooji yang masih menangis, Vante melarang gadis itu menyetir sendiri dan memutuskan untuk mengantarnya pulang.

Sooji pun menuruti Vante dan meninggalkan mobilnya di parkiran gedung apartement BTS.

Dan akhirnya mereka sampai di depan pintu apartement Sooji.

Ini kali pertama Sooji membawa Vante masuk ke dalam apartementnya, walaupun mereka sudah lama saling mengenal.

Vante duduk di sofa sementara Sooji sibuk membuka bungkusan makanan yang tadi sempat mereka beli dan meletakkannya di atas piring.

Setelah selesai, Sooji meletakkan sepiring Mandu tersebut di atas meja lalu duduk di sofa tepat sebelah Vante.

"Bagaimana? Taehyung sudah membalas pesanmu?"

Sooji menggeleng lemah. Kini, gadis itu bukan hanya bingung, ia juga merasa gelisah karena tak juga mendapat informasi baik dari Taehyung maupun Jimin.

"Tenanglah, Sooji. Aku yakin semua akan baik-baik saja."

Vante setia menemani Sooji bahkan sampai malam tiba.

Pria itu dengan sabar menghibur Sooji, ia juga selalu berusaha membuat Sooji melupakan sejenak masalahnya.

Anehnya, Sooji merasa nyaman ketika Vante menemaninya. Bahkan gadis itu merasa berat hati jika harus membiarkan Vante pulang.

Rasa gelisahnya pun semakin lama semakin lenyap karena Vante menceritakan banyak cerita lucu tentang pengalamannya dalam bekerja.

Sesekali, Sooji dibuat tertawa oleh cerita-cerita Vante tersebut.

Vante juga bahkan memasak makan malam untuk Sooji.

Menurut Sooji, makanan yang Vante buat jauh dari kaya buruk.

Bagaimana tidak, Vante memang memiliki bakat lain selain merias yaitu memasak. Pria itu dapat memasak berbagai masakan. Rasanya pun jauh dari kata buruk.

Vante mengatakan kalau sejak kecil ia sering menemani eommanya memasak dan bakat eommanya yang berprofesi sebagai seorang chef tersebut menurun kepada Vante. (Ibu)

Tak terasa, sudah hampir tengah malam. Jarum jam sudah menunjukkan pukul setengah dua belas malam.

"Sooji, sudah terlalu malam. Aku harus kembali. Kau juga butuh istirahat, kan?"

Entah mengapa, Sooji merasa sedikit tidak rela karena harus berpisah dengan Vante.

Salahkah jika Sooji meminta Vante tetap disini untuk menemaninya?