dua lima

5.3K 405 8
                                    

happy reading

M

ars memakai jaketnya sambil menatap ponselnya yang sedang menelpon Alin tapi belum diangkat.

Mars terus menelpon Alin. Sampai panggilan ke lima baru dijawab.

halo?

"Woi anjing lama banget dah."

apa...?

Mars terdiam mendengar suara Alin yang sedikit aneh mungkin? Karena ini juga percakapan pertama mereka hari ini.

"Lo dimana?"

di rs

"Tungguin gue di lobby."

Mars langsung mematikan sambungan telponnya. "LANG PINJEM MOBIL!"

Elang melempar kunci mobilnya yang langsung ditangkap Mars, dan Mars melempar kunci motornya. "NITIP!"

Mars berlari kecil menghampiri mobil Elang, lalu menjalankannya dengan kecepatan penuh.

"Sial! Kenapa mereka bisa ketemu sih?"

Mars langsung membelokkan mobilnya, dan memasuki rumah sakit Kencana begitu sampai.

Mars mengedarkan pandangannya menatap kekanan dan kiri mencari Alin yang sudah janjian di lobby. "Ck, tu anak dimana sih?"

Mars masih mencari Alin sambil berjalan menuju lift.

Bruk.

"Aws!"

Mars menoleh, dan mendapati Alin yang meringis memegang kaki kanannya. Dia langsung memeluk Alin.

"Ah, syukurlah." gumannya pelan sekali. Tapi dalam posisi ini Alin dapat mendengarnya.

"Lo gapapa?" tanya Mars melepaskan pelukan mereka.

Dia menggaruk tengkuknya sebentar, "Kaki gue sakit, tadi keinjek sama sepatu gede lo." adu Alin kecil.

Mars melirik kaki Alin yang hanya memakai sendal capit, dia berjongkok lalu mengusapnya. "Sorry sorry gue ga liat."

Alin yang belum siap perlakuan manis Mars, refleks mundur. Lalu berdehem tak mau mendapati situasi canggung.

"Injek satunya lagi, gue ga mau kakinya gede sebelah gara gara diinjek."

Mars tertawa mendengarnya. "Apasih idiot!"

"Ih injek!"

Mars menginjaknya pelan. Tidak tidak, dia hanya menempelkan saja. Hal itu membuat Alin berdecak, "Yang kenceng dong masa-AWWW SAKIT!!" teriak Alin sebal.

Dia langsung memegang kaki kirinya. "Sakit banget." omelnya pelan.

"Lah elo yang minta."

Mars menghela nafas, lalu dia berjongkok.

"Cepet gue gendong. Gue mau ngomong nih."

Alin terdiam sebentar, dia mengulum senyumnya. Mars ada apa sih, dateng dateng bikin Alin baper?

Setelah Alin digendong punggung, mereka berjalan ke arah taman. Sebelumnya Mars meminjam kotak P3K.

Dia mendudukkan Alin dikursi taman. "Sini kakinya." pinta Mars.

"Engga ah ga sopan banget. Gue udah mendingan ko. Kan udah digendong." kata Alin.

Mars memaksa mengangkat kaki Alin, "Ih pelan pelan dong."

MARS | Ketua Geng [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang