bismilah, happy reading!
Hari ini Alin, Mars, Ray, Elang, Sena, Virgo, Garuda dan Benua atau berkumpul kembali di Warsa bagian dalam untuk membahas kembali misteri misteri Ogy.
"Kita mulai bahas dari yang surat ya." ujar Virgo.
"Sen coba ulang apa artinya." Alin sudah siap dengan note book ditangannya.
Sena kembali membuka surat itu, "Sikap mereka mengatakan, seseorang dengan tidak adanya kekuasaan seolah olah paling hina. Seseorang yang tidak berkecukupan seolah olah orang yang tidak pantas hidup. Mereka semua adalah pembunuh mental yang berdarah dingin. Mereka..."
"Ih cepet banget, pelan pelan dong." protes Alin.
Selagi menunggu Alin menulis, Gara menggumankan sesuatu. "Berdarah dingin, kekuasaan..."
"Berdarah dingin artinya ga punya empati gitu kan?" tanya Elang.
"Berarti bisa jadi yang dimaksud Ashila itu orang yang nabrak dia gitu?" perjelas Ray.
"Kayanya emang gitu, ditambah pake kode SOS lagi."
Mars mengernyit, "Ko aing ga yakin?"
"Lin, lo tulis kek point pentingnya."
"Buta lo, gue juga dari tadi nulis." ujar Alin.
"Buset, santai anying."
Garuda dan Sena kembali melihat kotak kotak itu. Sedangkan Benua mencoba memulihkan data dari flashdisk meski lamanya bukan main. Dan hasilnya selalu nihil.
"Kita buka kotak pertama dulu," ujar Mars mengingat kemarin lusa seharian hanya membahas surat terus menerus dan tidak ada kemajuan.
Ray membuka kotak pertama. Isinya secarik kertas. "Ini paan lagi sih njir?"
Ray menunjukkan kepada teman temannya.
"Eh bentar bentar." ujarnya kembali menarik kertas itu dan menelitinya sendiri.
"EH INI KODE PERPUS KHS LAIN SIH?" heboh Ray begitu ngeh.
Mars memincingkan matanya merasa tak kenal, tapi patut dipercaya saat ada tulisan KHS dibelakangnya.
"Iya!" Alin dan Elang berseru bareng sedangkan Sena mengangguk.
"Harus ke sekolah ini mah." ujar Virgo.
"Besok aja." Sena berpendapat.
"Sekarang aja, ngapain nunggu besok. Lama." kata Alin.
"Dih boncel. Lo lupa terakhir ke sekolah pas malem malem gimana?" tanya Ray.
"Tapi kan sekarang sore bukan malem."
"Iya sih."
"Gapapa sekarang aja. Lo harus biasain Lin. Karena kayanya kita bakal ngeliat kejadian aneh bukan cuma sekali." kata Mars, dia sudah berdiri.
"Gue ga punya akses masuk. Lo pada aja, aing tunggu disini." Virgo menepuk bahu Mars.
"Bisa aja lah. Bawa kartu pelajar siapa kek."
KAMU SEDANG MEMBACA
MARS | Ketua Geng [TAMAT]
Fiksi RemajaIni kisah Maula Aruna Bara, ketua geng yang sombong dan pemarah. Mars adalah panggilannya Diawali dari pertemuanannya dengan perempuan bernama Alin. Yang berhasil menyingkirkan Zella si cantik dihati Mars. Mars merasa perempuan itu penuh misteri s...