Lalu hening. Saat memasuki gerbang komplek Indah, tiba tiba mereka dikerubuni banyak motor.
"Eh, kenapa ini?"
"Sial!" umpat Mars.
"Gue bakal nepi. Lo langsung turun terus lari ke Alfamart depan. Ngerti?" bisik Mars.
"Ko-" Alin tersentak saat Mars tiba tiba menggas motornya kencang dekat Alfamart.
"CEPET SEKARANG!"
Alin langsung berlari. Sedangkan Mars melawan mereka satu persatu. Tapi lama kelamaan mereka jadi keroyokan.
Kondisi Mars yang masih belum vit, ditambah dikeroyok membuatnya terhajar beberapa kali. Lalu terdengar suara sirine polisi.
"Anjing, polisi!"
"Cabut cabut!"
"Woi cabut!"
Lalu mereka pergi dengan buru buru keluar komplek melewati gerbang samping yang tak dijaga satpam.
Alin keluar dari persembunyiannya, dia mematikan ponselnya dan segera menghampiri Mars.
Sebenarnya Alin tidak ke Alfamart. Dia bersembunyi disalah satu ruko dekat motor mereka terparkir.
"El...lo?" Alin masih gemetar. Karena baru pertama kali melihat itu.
"Sialan. Lo-uhuk!" Mars tiba tiba terbatuk.
Alin menarik tangan Mars dan membawanya ke Alfamart depan. Duduk dikursi yang memang disediakan.
"Se..sebentar." Alin berdiri, dan memasuki Alfa untuk membeli P3K dan air.
Alin kembali membawa barang beliannya. Mars menyeka sudut bibirnya yang terasa perih.
Alin mencoba mengambil kapas untuk luka Mars, "Ahh, geli banget anjir!"
"Sini gue aja." Mars merebut kapas itu dari Alin.
"Difilm film kok kaya b aja. Ini kalo liat aslinya serem." komen Alin.
Mars hanya berdecih menanggapi itu, "Lo gapapa?"
"Engga, tapi tadi serem gue ga boong."
"Lo harusnya tau dunia luar, dasar! Dunia lo sebatas film."
Alin mendelik, "Gue telpon Ogy ya? Lo ga bisa balik kalo kondisinya begini."
"Bisa. Kata siapa ga bisa."
"Kata gue. Barusan." Dengan tak pedulinya Alin menelpon Ogy.
"Halo Gi, bisa ke Alfamart deket komplek gue? Temen lo abis dihajar geng yang kalian bicarain tadi kayanya. Dia kalah-"
"MANA ADA!" potong Mars dengan suara keras.
"Cepet ya Gi." Alin langsung menutup telponnya.
"Sini gue coba sekali lagi." Alin mengambil kapas.
"Gue bisa, anying!"
Alin berdecak, "Ga semua hal lo bisa lakuin sendiri. Ada masanya lo harus minta bantuan orang lain."
Mars terdiam, mata mereka bertubrukan. Lalu Alin melanjutkan ucapannya lagi sambil mengobati luka Mars. "Kaya tadi misalnya. Kalo gada gue yang pinter nyalain sirine polisi di hp lo pasti udah sekarat."
"Ye anjing!" Mars menoyor kepala Alin. "Lagian gue cuman kepukul dua kali. Lo lebay amat." ujar Mars.
"Lo sekali kali ngeringis kek. Ga sakit apa?" celetuk Alin yang sudah bisa mengobati luka Mars.
"B aja."
"Sok superhero."
"Mars lo gapapa?" tanya Ogy, dan beberapa anak Rajawali yang ikut datang. Bukan beberapa tapi ini banyak. Seperti mau tauran saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARS | Ketua Geng [TAMAT]
Ficção AdolescenteIni kisah Maula Aruna Bara, ketua geng yang sombong dan pemarah. Mars adalah panggilannya Diawali dari pertemuanannya dengan perempuan bernama Alin. Yang berhasil menyingkirkan Zella si cantik dihati Mars. Mars merasa perempuan itu penuh misteri s...