Tiga Delapan

5.1K 391 3
                                    

happy reading

"Si..." Mars membuka pintu ruangan adiknya.

"Teh Tia panggilin Om Wisnu cepet Sisi ga bisa tidur!!!" suruh Sisi sambil menutup kepalanya dengan selimut.

"Sisi, kakak mau bicara bentar."

"Teh Tia ih lama banget!" Sisi mengabaikan Mars yang mulai mendekat.

"Sisi buka!" Mars membuka selimut yang menggulung dikepala.

"Gaboleh Si. Nanti engap." jelas Mars. Sisi menatap Mars dengan pandangan yang sulit diartikan.

"Sisi kenapa tadi pergi, hm?" tanya Mars mengusap kepala Sisi pelan.

"Putusin Kak. Sisi gasuka." ujar Sisi langsung duduk.

"Kenapa gasuka? Kakak harus tau alasannya."

"KALO SISI BILANG GA SUKA YA GASUKA!" Sisi mulai menangis, Mars yang takut dia kambuh segera memeluknya.

"Si.. tenang ya..."

"..Kak Sisi gasuka.. putusin.."

"Tenang dulu, jangan nangis dulu." ucap Mars.

"Dia.. Dia pasti rebut Kakak dari Sisi. Bu-buktinya..."

Sisi malah menangis lebih keras, "Iya Si tenang dulu. Kalo gini gue gabisa denger apa apa." bohong Mars meski ucapan Sisi terdangar jelas.

"Udah seminggu lebih kakak ga nengok Sisi. Malahan katanya kemarin ke RS tapi kenapa ga kesini hah? Kenapa? Nemuin Kakak cantik tadi hah?"

"..." Sial Mars baru ingat. Dia tak berucap sepatah kata melainkan menepuk nepuk punggungnya agar tenang.

"Si, mau dengar cerita ga?"

"...apa?"

"Jangan dipotong ya kalo gue ngomong. Janji ga?"

"Iya janji Kak. Kenapa?" Sisi akan mendongkak tapi Mars menahannya membiarkan Sisi tetap didadanya.

"Dia namanya Alin Si. Tadi dia baru pulang habis diculik, terus dapet kabar sedih. Eh pas digituin Sisi tambah sedih."

Sisi terdiam, lalu berdecak kecil. "Itu bukan cerita kak."

"Ini serius Si. Alin lagi sedih. Kamu kalo gasuka sama dia, oke gapapa. Asalkan jangan kasar kasar, siap tuan putri?"

...

"Ni lila sia kehed," sapa Elang saat Mars baru datang ke Warsa.

"Mojok dulu tuh pasti!" ucap Ray asal setelah menoleh sebentar, lalu kembali fokus ke ps nya.

"Minta bogem emang lo ya." ujar Mars menjitak kepala Ray saat melewatinya.

Ray mengumpat karena tak bisa membalas disaat dirinya sedang bermain ps.

"Ngomong ngomong Bang," Benua buka bicara mendekat kearah Mars.

"Apa?" Mars menyalakan rokoknya.

"Kok kita ga jenguk Kak Ashila? Dia kan korban juga."

Gara menepuk bahunya Benua, "Ben."

Mars menghembuskan asapnya, "Kayanya lo belum tau. Kasus gini bukan pertama kalinya. Korban kaya Ashila langsung dipindahin keluar kota."

"Kemana?"

"Random."

"Berarti si Ogy juga?" tanya Hega.

Mars menggeleng, "Lo inget waktu itu orang tua Ogy kesini?"

"Yang lo pada, juga kesana kan?"

"Iya, kita kesana buat yakinin mereka jangan dulu bawa Ogy. Karena seperti biasa korban bakal dipindahin, tapi kasus Ogy beda. Orang tuanya setuju sama rencana kita, bahkan kalian kalo kesana juga gabisa kalo tanpa gue. Disana Ogy dijaga." jelas Mars.

MARS | Ketua Geng [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang