Tiga Tiga

5.1K 480 3
                                    

happy reading

"Simpen dulu lah hp nya. Segitu kangennya sama hp sendiri hah?" tanya Ray dimeja makan. Alin yang sedang membaca komentar pada postingan video Mars dan Zella jadi menoleh padanya yang duduk disamping Mars sedangkan Mars duduknya didepan Alin.

"Bentar ko."

"Kapan makannya Lin, lo dari tadi nyuap aja belum. Malah acakin nasinya." ujar Hega.

"Lo chattan sama Rafly?" tuding Mars.

"Engga." segah Alin.

"Terus ngapain? Makan dulu bentar kan gada salahnya." protes Mars.

"Iya iya." Alin menurut apa kata Mars, dia menyimpan ponselnya terlungkup disamping piring makannya.

Meski sedikit lesu, tapi dia tetap memakan makanannya. Candaan Ray,  Hega dan yang lain tak terlalu didengarkan oleh Alin.

Gara yang duduk disampingnya, sempat menoleh postingan yang dilihat Alin itu. Begitu pun komentar komentarnya. Dia menatap Alin yang kini makan dengan tangan ditumpu dikepala.

...

Mars berdecak, lagi dan lagi Alin memainkan ponselnya tanpa peduli sekitar.
"Lo ngapain sih?" tanya Mars membuat yang lain menengok tapi Alin tidak. Dia masih fokus.

"Gue curiga lo beneran chat sama Rafly. Atau Revo?" tanya Mars kini menutup layar ponsel Alin dengan tangannya.

"Engga Mars, apasih. Awas!" Alin berusaha menyingkirkan tangan Mars dari ponselnya.

"Kita lagi diskusi Alin. Misi ini secepatnya harus beres!" ujar Mars.

"Iya iya gue simpen hp nya. Awas!" Alin masih berusaha menyingkirkan tangan Mars.

"Gak. Gue ambil hp lo."

Lantas Alin membelalakkan matanya, "Engga engga gue janji ga bakal main hp pas diskusi. Janji!" Alin menarik ponselnya yang kini ditarik Mars juga.

"Tuh kan. Makin curiga gue."

"Engga Mars sumpah, apaan sih lo. Ko jadi toxic gini?"

"Apa? Toxic lo bilang?"

Alin berdecak, "Dahlah Mars, gue ga bakal main hp lagi nih. Serius."

Mars menatap Alin tak suka, "Ada apa di hp lo hah? Link bokep?"

Gara menggelengkan kepalanya melihat Mars yang semakin ngaur, tapi dia juga tidak bisa mengatakan hal itu. "Udah bang, ngalah aja."

"Lo tau sesuatu?" tanya Mars, "Lo tau apa? Atau kalian selingkuh?"

Alin berdecak tak tahan, dia melepaskan ponselnya. "Toxic banget. Gue jadi serem sama lo."

Alin berdiri, "Ambil aja, sekalian ga usah dikembaliin." dia berjalan memasuki kamar tamu yang ditempatinya selama ini.

"Yang harusnya marah kan gue! Napa jadi elo?" protes Mars.

"Bang, Alin..." ucapan Gara menggantung, Mars yang tak peduli kini melihat hp Alin penasaran apa yang dilihat cewe itu sejak tadi.

Dia terkejut karena kini yang terpampang dilayar ponsel adalah vidio dimana dirinya dan Zella. Hanya bagian dimana Mars menyelamatkannya dan Zella memeluknya.

Tapi fokus Mars adalah komen. Karena tak mungkin juga Alin mengulang vidionya terus terusan.

Komentar pedas ditujukan kepada Alin maupun Zella, bahkan Mars juga. Tapi bagi Mars tak peduli karena dia tak memikirkan banyak, hanya saja yang mengkritik Alin paling banyak.

MARS | Ketua Geng [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang