✨ empat ✨

1.7K 111 2
                                        

"assalamualaikum mamang!" Naya masuk kedalam kelas, menyeret tas, layaknya koper.

"Waalaikumsalam Naya kan ?" Naya mengangguk, dia tidak kenal dengan mereka, tapi mereka sudah mengenal Naya.

"Assalamualaikum semuanya" wali kelas datang membuat semua murid duduk di bangku yang sekenanya.

Mereka juga tak apa tidak duduk sebangku dengan teman, toh nanti bisa ditukar saat jam istirahat.

"Waalaikumsalam" jawab semuanya.

"Nama ibu Dewi"

"Pantesan cantik" celetuk salah seorang siswa, kelas langsung ribut karena para siswi meneriaki laki-laki itu.

"Selamat datang di SMA permata bangsa. Untuk perkenalan silahkan kita mulai dari yang duduk di samping paling awal" ucap bu Dewi yang langsung mencatat murid-muridnya di buku absen.

Tibalah saatnya Naya untuk memperkenalkan diri dia berdehem sebentar dengan senyuman mautnya Naya mulai memperkenalkan diri.

"Hai semuanya nama saya Naya dan itu abang saya namanya Kevan!" Mendengar namanya disebut oleh sang adik, Kevan hanya bisa elus dada berjalan sesantai mungkin. Kelas mereka sudah perkenalan tadi, sekarang Kevan cari mangsa diluar dulu, gak elit kalau langsung di dalam kelas.

"Bangke! Kesini" Kevan permisi masuk kedalam kelas. Beberapa orang siswi sudah mimisan melihat Kevan.

"Hai semuanya gue abangnya Naya" usai berbicara seperti itu, Kevan langsung ngacir keluar.

"Nah udah kenal kan sama kembaran saya. Em.. perkenalan kita akan panjang nama saya Kanaya Feyra Daylon, hasil goyangan mama papa di kasur kayaknya kan Naya gak liat , tapi entah kenapa jadi ada dua sama bangke. Nama Naya ada marga Daylon tau gak? Kalau gak tau cari sendiri, Naya maniak cokelat, jadi kalau mau kasih Naya cokelat kasih aja Naya ikhlas. Naya orangnya butuh teman kalau mau jadi teman Naya nanti kita kenalan ya semuanya"

Naya menyudahi perkenalan dengan membungkuk, tertawa ngakak melihat ekspresi wajah teman sekelasnya yang cengo termasuk sang guru.

"Sekarang kita pemilihan struktur kelas. Supaya adil dan tidak butuh waktu lama, ibu yang memilihkan. Ketua kelas ibu pilih Aiden, wakilnya Cavan, sekretaris Angela dan bendahara ibu pilihkan Syakilla. Gak keberatan kan?"

Nama-nama yang dipanggil tadi menggeleng. Bukti kalau mereka setuju.

"Ya sudah semuanya ibu tinggal dulu ya. Kalian bisa berkenalan lebih dekat nanti dan untuk kelas terserah kalian" Dewi keluar dari kelas.

"Eh paketu nih kelas mau di gimanain?" Tanya Angela menggebu-gebu.

"Terserah lo pada aja gue ngikut yakan Van?" Cavan mengangguk membenarkan.

Angela tertawa horor "oke gue mau kelas kita semeja berempat"

"Gak, lo bikin kelas jadi rame kalau gitu" Angela serba salah, tadi kan dia yang disuruh menata kelas , semaunya, oke Angela akan menata kelas layaknya kelas normal saja.

"Semeja berdua gimana?" Mereka mengangguk setuju, ketua dan wakil kelas mulai membantu menata kelas, sedangkan Syakilla duduk diluar sambil menyalin dan memikirkan apa yang perlu dibeli, sesuai dengan apa yang di bilang Angela dengannya tadi.

"Syakilla!"

Mendengar namanya dipanggil, Syakilla menutup buku absen yang telah selesai ia salin, mendongak dan tersenyum melihat Naya "iya Na?"

"Syakilla gak sibuk kan?" Syakilla menggeleng.

"Mau gak nemenin Naya?" Syakilla mengangguk, meletakkan beberapa buku yang dia bawa, kembali kedalam kelas.

"Ya udah ayo" Naya menggandeng tangan Syakilla sambil mencari sang abang yang kamuflase menjadi buaya.

"BANGKE MINTA DUIT!" Kevan dibuat mengelus dada karena Naya yang teriak-teriak, untungnya dia tidak dikelas dan masih pdkt sama siswi cantik jadinya gak malu-maluin banget.

"50 ribu cukup?" Naya mengangguk, mengambil uang dari Kevan lalu pergi begitu saja, tanpa berterima kasih atau apapun itu.

"Itu siapa Na?" Naya memasukkan uang kedalam saku seragamnya dan membawa Syakilla kekantin.

"Itu kembaran Naya"

Syakilla sudah tahu, tadi baru saja Naya memperkenalkannya di depan kelas, maksud Syakilla bukan itu "maksud aku itu yang lagi duduk sama kakak kamu" jelas Syakilla sambil memperbaiki peniti jilbabnya.

"Oh itu palingan calon lope. Bangke itu playboy" Syakilla mengangguk-angguk pertanda mengerti.

"Woi gengs boleh gabung gak?" Mereka mengangguk, mempersilahkan Angela untuk bergabung.

"Udah pesen apa nih?" Tanya Angela yang dibalas gelengan dari mereka.

"Oh belum pesen, sini gue pesenin lo pada mau apa?"

"Aku es jeruk sama mie ayam aja" ucap Syakilla.

"Naya es cokelat Milo sama bakso" ucap Naya.

"Oke ditunggu girls" Mereka pun makan dalam keadaan hening dalam diam selama satu detik, detik selanjutnya Naya dan Angela makan kaya orang kesurupan, lomba dan melakukan yang lainnya, sedangkan Syakilla pindah tempat, enggan bersama sekumpulan teman gak tahu malu itu.














Jangan lupa follow Wina komen dan taburin bintang sayang ✨🖤

Normal twinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang