✨tiga belas✨

1.2K 86 0
                                    

Karena ukk sebentar lagi akan dilaksanakan mereka harus belajar ekstra. Lebih tepatnya Kevan dan Syakilla yang menjadi guru pembimbing. Sedangkan Angela dan Naya menjadi murid.

"Bangke sulit banget sih ngasih soal! Liat tuh Syakilla ngasih Angela soal enteng!" Ucap Naya kesal dengan soal dari Kevan, laki-laki itu memberikan soal dan setelahnya membaca bukunya sendiri.

"Oh ya? Belajar aja sama Syakilla, gue mau balesin chat dari calon kakak ipar lo dulu" Naya memberengut ia mendekati Kevan dan menjamak rambutnya.

"Heh nyari kakak ipar sih nyari satu aja, kayak Syakilla udah cantik, pintar, bisa bikin Naya kenyang lagi" Naya merebut ponsel Kevan ia akan membuat sesuatu di sana.

"Na buka.. Kana apa yang mau lo lakuin hah?" Kevan mendobrak pintu kamar mandi, dimana ponsel berharganya sedang bertarung melawan Naya.

Tidak lama kemudian Naya kembali dengan wajah ditekuk "PINnya apaan sih, gak bisa dibuka!" Naya menyerahkan ponsel Kevan dan mengerucutkan bibirnya saat semua yang ada dikamar tertawa terbahak-bahak melihat Naya dan Kevan melengos pergi.

"Dahlah gue mau pergi dulu, Syakilla jagain Naya!" Syakilla mengangguk.

---

Ujian telah selesai dilaksanakan. Kini kelas Kana sedang rebahan life dan melakukan kegiatan lainnya yang tidak berhubungan dengan belajar.

Seperti Naya ia tidak ingin dikelas, perempuan ini memilih duduk bersandar dengan meniup tali pohon beringin yang ada didepan wajahnya "dih sendirian lagi!" Naya memakan camilan dan menyesap susu kotak cokelat sambil menikmati pemandangan SMA permata bangsa dan meniup tali pohon beringin lagi.

"Kunti kek poci kek, temenin Naya napa? Ugh Naya bosen banget" Naya memasukkan wafer dan memakannya lagi, begitu seterusnya hingga tasyang tadinya penuh dengan camilan ludes diganti degan tas yang menjadi tong sampah.

"Ku menangis membayangkan betap- eh setan ngapain lagi  lo?" Pandu terkekeh dan mengelap bekas cokelat yang ada dibibir Naya.

"Kasar! Sama Vier aja ramah sama gue kok ngajak perang?"

"Dih kak Al beda ya sama setan kaya lo!" Pandu mengacak gemas rambut Naya.

"Gak cocok Naya yang biasanya pakai naya-kamu sekarang jadi lo-gue!" Naya memeletkan lidah.

"Bodo amat emang situ siapa?"

"Naya mau jadi pacar gue gak?" Naya menatap pandu dan menggeleng kuat.

"Amit amit amit amit ya Allah" Naya menguyel-uyel pipi pandu "Naya itu gak mau sama iblis, berdosa!"

---

Vier menaikan alisnya "lo suka sama Pandu?" Naya menggeleng.

"Gak! Naya sukanya sama kak Al, kak Al suka sama Naya juga gak?" Naya mengerucutkan bibirnya kala Vier kembali mengerjakan tugas OSIS.

"Kak Al seharusnya ini kan waktu buat santai kak kal Al masih ngerjain OSIS sih?"

"Gak bisa santai Nay, bentar lagi penerimaan siswa baru dan gue perlu urus itu!"

"Perasaan kak Al terus yang ngerjain OSIS sebenarnya yang jadi ketua itu kak Al atau kak pandu sih?" Vier tersenyum dan mengacak rambut Naya.

"Gue bantu Pandu aja kok, oh ya buka dan baca isinya" Vier menyerahkan kado pada Naya.

"Will you be my girlfriend?"

"Will you be my girlfriend?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Daviero Aldebaran Rothest

Jangan lupa follow Wina komen dan taburin bintang sayang 🖤✨

Normal twinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang