✨tujuh✨

1.5K 103 1
                                        

"Kana cuci kaki sama muka dulu" Kevan membersihkan kasur yang baru saja ingin Naya naiki.

Perempuan itu memang biasa tidur siang tentunya bersama Kevan, kalau Naya tidur, Kevan asik chatting atau melakukan hal lain yang tidak berisik dengan para lope-lopenya.

Kadang Naya heran, bagaimana cara Kevan mengatur semua pacarnya agar tidak ribet dan bisa mempertahankan hubungan.

"Iya iya, siapin wafer Naya" sementara sang adik bersih-bersih, Kevan mengambilkan wafer cokelat kesukaan Naya dan wafer keju kesukaan Kevan.

"Udah"

"Nih!"Kevan meletakkan wafer cokelat kesukaan Naya di atas tempat tidur dengan dia yang juga makan wafer keju sambil membalas pesan dari lope-lopenya.

"Bang, kenapa sih bisa buat Syakilla pingsan?" Kevan menoleh, mematikan ponsel dan meraup semua wafer yang tersisa hingga ludes.

"Gak sengaja Na, abang main hp eh ketabrak" jelas Kevan singkat, memang itu kan intinya?

"Oh, udah Naya mau bobo" Naya membuang kemasan wafer kedalam tong sampah.

"Ya udah naik sini, abang kelon" Naya naik keatas kasur, mencari posisi paling nyaman sambil mendusel-dusel dada bidang Kevan. Hasil gendong Naya tiap hari.

"Padahal Naya pengen lagi, tapi kenapa abang ambilnya dikit aja?" Kevan mencium puncak kepala Naya yang memeluknya sambil mengangkat kaki dan menaruh diperut sang abang.

"Udah abis dek, ntar kita beli lagi" Naya mengangguk, tidak lama kemudian dia sudah tertidur, Kevan mengambil ponsel Naya, mencari-cari kontak yang dirasa ia perlukan.

"Nah dapat" Kevan menyalin nomer Syakilla, lalu menaruh kembali ponsel Naya di tempat semula.

---

Si kembar sudah siap dengan hoodie mereka masing-masing. Lebih tepatnya Naya minjem hoodie milik Kevan jadinya kebesaran dengan Naya yang hanya memakai jeans selutut dan Kevan memakai celana bahan sebagai bawahan.

Mereka turun kebawah dan langsung memeluk Kiara serta Agra yang sudah pulang.

"Mau kemana, malam-malam gini?" Tanya Kiara pada Kevan yang menunjuk Naya.

"Biasa ma, cemilan Naya abis. Sekalian nyetok, dia bakalan rewel kalau gak ada yang di makan"

"Gak mau dibeliin bodyguard aja?" Tawar Agra.

"Ya gak mau lah" bukan Kevan, yang menjawab pertanyaan Agra tapi si bungsu yang ceplas-ceplos, Kanaya.

"Oh ya sudah hati-hati. Kevan jaga adik kamu" Agra mencium pipi Naya dan mengusap rambut Kevan sebelum mereka pergi. Begitupun dengan Kiara.

Naya memasuki mobil dengan Kevan yang menjadi pengendara. Keadaan dalam mobil sudah ramai dengan musik ditambah pertanyaan Naya yang ribetnya nauzubillah.

"BANG KALAU KESANA MAU BELI APA?" Tanya Naya dengan berteriak.

"Terserah"

"DIJAWAB BANG, KALAU ADEK NANYA ITU, MAU JADI ABANG DURHAKA?"

"Terserah lo dek" Kevan mengecilkan suara musik, pembicaraan mereka terganggu karena musik ini. Yang nyatanya sangat tidak melambangkan suasana hati Kevan sekarang.

"Oh terserah, siapa suruh pakai kata itu?"

"Maksud lo?"

Naya mencebikkan bibirnya kesal "kata Angela kalau kata terserah itu cuma cewek yang boleh bilang" Kevan tidak menggubris pernyataan Naya. Mobil mereka sampai di supermarket.

"Bang mau naik !" Naya menunjuk troli dengan melompat-lompat kesenangan.

Kevan mengambil troli, menaikan bayi besarnya di sana, lalu mulai mendorong troli ke stand keju, Kevan memilih menyetok barang kesukaannya terlebih dahulu sebelum membuat Naya kelelahan karena memilih cokelat.

Berbeda dengan varian keju, snack cokelat lebih banyak , jadilah Naya yang mendominasi troli seperti biasa.

"Wafer cokelat"

Kevan memasukan berpuluh-puluh wafer yang Naya suka itu.

"Kental manis juga yang cokelat"

Kevan memasukan dua kaleng kental manis.

"Dairy milk"

"Pocky"

"Tango"

"Silverqueen"

"Es krim Magnum , ini itu ini itu ini itu...."

"Ini itu ini itu.." setelah memasukkan semua yang Naya mau, Kevan bergegas menuju stand buah, Naya juga perlu asupan gizi yang baik, bukan hanya ngemil.

"Pisang goreng" Kevan menatap malas pada Naya.

"Nanti di rumah, minta bikinin maid atau bi Surti" ucap Kevan mengambil beberapa sisir pisang.

"Semangka"

"Mangga"

"Apel"

"Anggur"

"Itu aja deh" mereka selesai memilih dan langsung pergi dari supermarket setelah selesai.

Kevan menyuruh beberapa bodyguard yang berjaga didepan rumah mereka untuk membawakan kresek besar itu ke kamar mereka dan ia menggendong Naya yang tertidur karena kelelahan.

"Gak mau makan dulu Van?" Tanya Kiara yang sedang menonton tv bersama Agra.

"Gak usah ma besok aja" Kevan melepas Hoodie dan cepolan rambut Naya, membuat perempuan itu hanya mengenakan kaos putih dengan bawahan jeans, Kevan menyelimuti tubuh Naya lalu membongkar belanjaan mereka tadi dan meletakkan di lemari khusus camilan.

Untuk buah dia meletakkan dikulkas kecil yang ada di kamar mereka.













Jangan lupa follow Wina komen dan taburin bintang sayang ✨🖤

Normal twinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang