Bagian 15

6 3 0
                                    

“Pagi, Hiroshi!” sapa Kitaro serata menaruh tasnya di bangku belakang.

“Pagi, tumben senyum. Ada apa?”

“Ah, tidak. Biasa saja,”

Seusai menaruh tas, Kitaro langsung berjalan menuju tempat duduknya Hiroshi. Ia kaget, setelah melihat Hiroshi menulis semua apa yang dikatakannya.

“Kamu menulis semua ini?”

“Iya, memangnya kenapa?”

“Tidak, kok. Hanya, em....”

***

Hari demi hari telah terlewati, hingga berbulan-bulan telah berlalu. Kini, tahun telah berganti. Ya, tepatnya satu tahun telah berlalu. Seusai liburan, anak-anak kembali masuk ke sekolah untuk mengikuti pembelajaran seperti biasanya. Kini, Hiroshi dan Kitaro kembali bertemu di kelas yang sama. Yaitu Xl MIPA 4, kelas favorit lagi.

Semua orang tidak percaya, seorang pendiam dan cerewet itu akan mendapatkan kelas favorit lagi. Mungkin, karena nilai kimia Kitaro tinggi, ia ditempatkan di kelas favorit.
Selama satu tahun kemarin, Hiroshi dan Kitaro mengukir banyak kenangan di SMA ini. Dari lomba MIPA hingga drama bertopeng. Tak disangka, mereka meraih juara 1 saat classmeet waktu itu. Akhirnya, kepala sekolah menunjuk Hiroshi dan Kitaro untuk mewakili SMA ini dalam ajang kesusastraan budaya. Pada ajang itu, Kitaro dan Hiroshi menyambat juara 2.

Tidak terlalu buruk dan tidak terlalu bagus. Selepas itu, mereka berdua juga pernah, juara 1 MIPA se-kabupaten. Walaupun tingkat kabupaten, setidaknya itu cukup bagus. Lawannya saja kelas 11 bahkan ada yang kelas 12. Untuk kelas 10, itu  sudah sangat bagus. Tahun ini, Hiroshi dan Kitaro akan mengikuti lomba yang sama dengan tingkat yang lebih tinggi, yaitu provinsi. Jika mereka berhasil meraih juara 1 lagi, maka mereka akan masuk ke lomba MIPA tingkat nasional. Ya, lomba yang diikuti dari berbagai daerah.

Tujuan diadakannya lomba seperti ini adalah, untuk mencari seseorang yang berbakat. Tak salah, Jika teknologi Jepang berkembang dengan pesat. Sistem rahasia yang hanya diketahui badan kekaisarannya, membuat negara lain iri kepadanya.
Hiroshi dan Kitaro bahkan sempat dibilang kakak beradik. Semua kegiatan yang mereka lakukan dikerjakan secara bersama-sama. Mau pergi ke mana saja, pasti mereka selalu bersama. Walaupun Kitaro sedikit mengganggu, tapi Hiroshi sudah terbiasa dengan hal tersebut.

Kini, semua murid kembali ke sekolahnya, termasuk siswa baru. Untuk siswa yang dulunya kelas 12, sekarang mereka kembali ke daerah asalnya untuk bertemu orang tuanya. Kebanyakan dari mereka, tinggal di Sapporo hanya untuk bersekolah di SMA ini.

Sejak 3 bulan yang lalu, Hiroshi dan Kitaro mulai berangkat bersama dari rumahnya. Ya, jam 06.25. Mereka  harus sudah siap untuk berangkat ke sekolah. Sebenarnya, Hiroshi bisa berangkat pukul 6 tepat. Namun, karena sifat Kitaro yang malas itu, membuatnya mengulur waktu sebanyak 25 menit.

“Lama sekali Kitaro!” gumam Hiroshi seraya menunggu Kitaro yang tengah bersiap di dalam rumahnya.

Setiap hari, Hiroshi harus pergi ke rumah Kitaro untuk berangkat bersama. Jarak rumah mereka, tidak cukup jauh. Palingan 250 meter saja.

“Haa!!” teriak Kitaro mengejutkan Hiroshi. Hampir saja ia terjatuh karena kejutan Kitaro.

“Lama!”

Mereka berdua mulai berjalan menuju sekolahnya. Sekitar 2 minggu tidak masuk sekolah, membuatnya sangat merindukan sekolah. Apalagi kalau libur musim panas. Sekitar 3 bulan sekolah ditiadakan.

“Hiroshi, ternyata kamu asyik, ya!” ucap Kitaro di tengah jalan.

“Buruan jalannya, sebentar lagi masuk!” balas Hiroshi.

AGAIN [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang