19. Panti Asuhan

41 4 0
                                    

"Maaf," ucap Fela membuyarkan keheningan.

Kini, Fela dan Azka sedang berada di parkiran sekolah. Bel pulang sekolah sudah bebunyi sejak lima belas menit yang lalu dan kini keadaan parkiran cukup sepi. Hanya ada Azka, Fela dan Satpam yang sedang berjaga.

"Karena?" Azka menghentikan langkahnya lalu beralih menghadap Fela.

"Tadi. Waktu di perpustakaan," balas Fela lirih.

"Iya gakpapa, gausah dipikirin lagi ya? Gue mau kita tetap deket. Walaupun gak pacaran," ucap Azka.

"Gue, minta maaf banget. Kayaknya gue gak bisa pacaran sama lo. Gue, mau fokus sama sekolah gue," tutur Fela.

"Iya-iya. Udahlah jangan kayak gitu, gow kita pulang!" Azka dengan penuh semangat menaiki motornya, hingga-hingga motor itu oleng. Untung saja Azka bisa menahannya.

"Hati-hati," ucap Fela menatap Azka tajam yang di balas cengiran lebar oleh Azka.

Selama di perjalanan, Fela tidak henti-hentinya tertawa karena ulah Azka. Selalu saja ada lelucon yang membuat tawa ringan Fela keluar. Azka yang melihat Fela tertawapun ikut tersenyum bahagia. Kapan-kapan lagi dia bisa melihat wajah lembut Fela?

"I love you Fela," ucap Azka bercanda.

Fela yang mendengar samar-samar ucapan Azka langsung tersenyum. Dia menyandarkan kepalanya di bahu tegap Azka.

"I love you to Azka," ucap Fela tepat di telingan Azka.

Azka mengembangkan senyumnya. Dia kira Fela tidak akan mendengar ucapannya, ternyata pendengaran Fela cukup tajam. Senyum Azka di buat semakin mengembang ketika Fela melingkarkan tangannya di perut Azka. Tangannya terulur untuk menggenggam tangan Fela yang bertengger di perutnya.

Gue bener-bener sayang sama lo Fel.

Kamu sekarang adalah alasanku untuk tersenyum. Tapi nanti? Bisa saja kamu menjadi alasanku untuk menangis.

*****

Azka menghentikan kendaraanya di sebuah panti asuhan, ini karena Fela yang menyuruhnya. Fela memasuki pasti asuhan itu dengan Azka yang setia mengekorinya dari belakang.

Sebelum Fela menemui anak-anak panti, Fela terlebih dahulu menemui ibu panti. Dia berbincang-bincang terlebih dahulu mengenai anak-anak panti, dan bagaimana keaadaan Fela sekarang. Bu Riska-Ibu panti adalah salah satu orang yang mengetahui masalah Fela di keluarganya. Beliau selalu menjadi penyemangat Fela disaat terpuruk.

Cukup berbincang banyak dengan Riska, Fela memutuskan untuk menemui anak-anak panti. Ah, sudah lama dia tidak berkunjung kesini. Semenjak dia pindah ke rumah Rian, Fela memang sangat jarang mengunjungi panti ini.

"Ini panti punya bokap lo?" tanya Azka yang sedari tadi diam.

"Enggak." Fela menggeleng cepat.

Fela mengunjungi anak-anak panti yang sudah masuk SMP, dia melihat anak-anak yang sedang menyetor hafalan surat. Di panti ini, anak-anak memang di haruskan belajar mengaji. Itung-itung pesantren.

"Lo bisa gak kayak dia?" Fela menunjuk ke arah anak perempuan yang sedang membaca sebuah kitab safinah.

"Dia baca apa?" tanya Azka.

"Itu namanya kitab safinah. Gue dulu bisa baca sama ngartiinnya. Tapi sekarang kayak nya lupa lagi deh." Fela masih terus menatap gadis itu.

Azka melirik Fela yang masih enggan mengalihkan perhatiannya dari gadis yang sedang membaca kitab.

"Gue dulu juga suka ngaji kok. Cuma kalo ada pelajaran ilmu tajwid gue bolos," ucap Azka.

Fela mengalihkan tatapannya menjadi menghadap Azka. "Lah, kenapa bolos?" tanya Fela heran.

"Pelajarannya susah. Gue takut kalo udah di tanya mana huruf-huruf ikhfa atau apalah. Gue gak bisa banget asli, malu gue sama temen-temen yang lain. Mereka udah pinter ngajinya," ucap Azka menerawang kejadiaan sebelum-sebelumnya.

"Makannya belajar dong, gue juga belum terlalu bisa kalo ngaji pake ilmu tajwidnya. Makannya gue belajar lagi. Gimana kalo kita ikut mereka belajar ngaji?" tanya Fela kepada Azka.

"Hayu gaskeun," ucap Azka tertawa.

Fela dan Azka memutuskan untuk ikut belajar mengaji. Sebelum mengaji, Fela mengganti pakaiannya terlebih dahulu menjadi pakaian muslim milik bu Riska. Setelah siap, dia mengambil air wudhu dan bergabung bersama anak-anak panti lain yang sedang mengaji.

Langit sudah gelap, Fela dan Azka pergi meninggalkan panti asuhan.

Disana, Azka sangat senang. Dia bisa belajar mengaji lagi. Walaupun masih banyak yang belum ia pahami. Yang terpenting, dia sudah paham sedikit-sedikit.

636 word.

Pendek? Pendek juga hasil mikir saya berjam-jam haha.

Tetap suka dan support cerita THIS IS ME <3

Ajak orang-orang buat baca cerita ini.

Follow akun instagram diatas ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Follow akun instagram diatas ya. Nanti disana bakal ada info tentang cerita THIS IS ME, bakal ada juga spoiler loh.

Screen scene apa yang paling kalian suka dari cerita ini terus masukkan di snap instagram kalian. Nanti bakal aku repost ^^

Tetap jaga kesehatan dan kebersihan ya teman-teman<3

Ada salam dari :
FELA FITRI FAWNIA
AZKA ALDRIC
SAMUEL ADITYA
CLARA AYUDYA
NADYA ANGGITA
ARIL AL GHIFARI
ALVIN PRASETYA
CINDY UTAMI
ANISA NURHALIZA
BEDUL FAUZI
FAJRI ARRIZKY
M. RIFKY

See you next chapter

THIS IS METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang