"Langsung pulang?" tanya Azka kepada Fela.
"Pulang aja," balas Fela.
Karena hujan yang memang sudah reda, Azka dan Fela memutuskan untuk segera pulang.
*****
"Mau mampir?"
"Emang boleh?" balas Azka balik bertanya.
"Cuma basa-basi sih," balas Fela menampilkan wajah yang menyebalkan.
"Balik ajalah, nanti gue di marahin sama bokap lo," balas Azka.
"Oh bagus dong. Cepet pulang sana," balas Fela mengibas-mengibskan tangannya layaknya seseorang yang sedang mengusir anak kucing.
"Nyebelin anjir!" teriak Azka kesal lalu pergi meninggalkan rumah Fela. Fela tertawa dengan lepas saat berhasil membuta Azka kesal.
Hari ini begitu hari yang bahagia dari sebelumnya, dan semoga saja tidak ada yang berani mengacaukan mood nya di hari ini.
Fela mulai memasuki rumahnya. Keadaannya sekarang adalah sepi. Rian yang biasanya sedang anteng di ruang tamu, kini tidak ada. Dan Clara? Kenapa dia juga tidak ada? Fela mengidikkan bahunya acuh, dia menghampiri dapur untuk menuntaskan rasa hausnya yang datang. Setibanya di dapur, Fela melihat bi Sumi yang sedang mencuci piring.
"Rumah kok sepi bi?" tanya Fela saat sudah berhadapan langsung dengan bi Sumi.
"Ha? Tuan Rian belum bilang apa-apa sama non Fela?"
"Bilang apa bi? Bicara juga kita jarang, bahkan gak pernah," balas Fela lalu meneguk airnya hingga tandas.
"Anu non, tuan Rian katanya ada acara perusahaan gitu di Bali dan tuan ajak non Clara ke sana," balas bi Sumi.
"Acara perusahaan? Ke Bali? Ko Papah gak pernah ajak Fela ya bi? Padahal Fela pengin banget di ajak Papah kemana-mana, di kenalin sama temen-temen Papah. Tapi itu semua berlaku cuma buat Clara doang deh." Fela menghela napas panjang. Lagi dan lagi mood nya rusak saat sudah sampai rumah.
Fela memutuskan untuk pergi ke kamarnya. Dia memasuki kamar mandi untuk mandi dan mengganti pakaiannya. Setelah selesai, dia duduk di meja belajar. Punggung kecilnya yang rapuh dia sandarkan di kursi.
Di saat dia bahagia dan bisa tersenyum dengan tulus, mengapa selalu saja ada yang menghancurkannya? Memang Fela senang jika tidak ada Clara di rumah. Tapi kenapa dia harus pergi bersama papahnya dan di ajak liburan seperti ini. Ingin rasanya Fela di ajak liburan bersama Rian, menghabiskan waktu bersama layaknya keluarga yang harmonis, tapi itu sepertinya hanya angan-angan saja. Kejadian beberapa tahun lalu yang memang sulit untuk di maafkan oleh Rian. Tentang nenek Fela yang meninggal karena menolongnya, tentang Clara yang sempat di rawat berbulan-bulan karena Fela. Tapi, apakah kejadian itu harus terus mengahantui keluarganya? Rasanya Fela tidak sanggup jika terus menerus seperti ini. Dia juga manusia, yang bisa mengeluh kapan saja, yang bisa menyerah kapan saja.
Ya allah, kuatkan Fela dalam menghadapi setiap cobaan dari engkau.
Fela memejamkan matanya erat-erat, hatinya terluka untuk kesekian kalinya. Bukan karena percintaan tapi keluarga. Di sela-sela pergelutan batinnya, suara notifikasi dari hp Fela berbunyi. Menyadarkan Fela akan kesedihannya. Dengan segera Fela membuka hp nya.
11 Ipa 2
Bedul : misi, akang kendang mo lewat.
Cindy : akang kendang kalo saya suruh mati, mati ya.
Anisa : akang kendang kalo saya suruh telen kendangnya, telen ya.
Bedul : nanti mati dong akang nya.
Alvin: ya baguslah tolol jadi gada yang rusuh kayak lo.
Fajri : bedul emang tidak di harapkan disini wokawok.
Bedul : gue mulu yang di nistain males ah.
Aril : es a maman enak woy.
Alvin : a maman kan dagangnya di sekolah bego.
Aril : kata siapa? Orang tadi gue ketemu sama a maman di jalan lagi jualan es kok.
Fajri : perasaan gak ada yang nanya a maman deh Ril, sumpah lo gj banget.
Bedul : dasar Aril goblok.
Aril : ngumpat lo Dul asu.
Nadya : BUBAR LO ANAK SETAN! GANGU TIDUR ORANG AJA!
Fajri : kan bisa lo bisukan bodoh.
Nadya mengubah setelan grup hanya admin yang dapat mengirim pesan.
Fela menggelengkan kepalanya. Nadya ada-ada saja menutup grup dengan seenaknya. Pasti anak laki-laki sedang mensumpah serapahi Nadya.
"Udah isya, sholat dulu deh." Fela bangkit dari ranjangnya lalu pergi menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu.
Balas dendam terbaik, adalah menjadikan dirimu lebih baik.
-Ali bin Abi ThalibTerimakasih yang udah mau baca sampai sini❤
utamisarah28_Ada salam dari :
FELA FITRI FAWNIA
AZKA ALDRIC
SAMUEL ADITYA
CLARA AYUDYA
NADYA ANGGITA
ARIL AL GHIFARI
ALVIN PRASETYA
CINDY UTAMI
ANISA NURHALIZA
BEDUL FAUZI
FAJRI ARRIZKY
M. RIFKYSee you next chaptet ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
THIS IS ME
Fiksi RemajaFela fitri fawnia.Gadis cantik memiliki ribuan luka yang di tutupi dengan senyuman manis nya. Perlakuan keluarga yang tidak adil terhadap diri nya. Bahkan dia tidak pernah di perlakukan manis seperti sang kakak. Terimakasih yang sudah mau membaca ka...