Hari Senin. Hari dimana di adakannya upacara bendera. Rangkaian demi rangkaian acara telah di lewati, hingga sampai di bagian amanat dari kepala sekolah yang membuat para siswa siswi jenuh. Matahari yang begitu terik membuat kemeja yang di kenakan mereka terbanjiri keringat.
Peluh keringat mulai membanjiri pelipis Fela. Keluhan demi keluahan Fela dengar dari beberapa murid yang berjejeran dengannya.
Lebay banget baru juga di jemur sebentar dah kayak cacing kepanasan.
Fela mendengus malas saat mendengar betapa lebaynya salah satu siswi karena make-up yang luntur. Lagian ke sekolah kayak yang mau kondangan sih, ck.
"Maka dari itu, bapak harap semua siswa siswi SMA BINA NUSANTARA selalu menjaga attitudenya baik itu di sekolah, maupun di lingkungan lainnya. Sekian amanat dari bapak, mohon maaf apabila ada kata yang menyinggung. Selamat pagi anak-anak! Dan semangat belajarnya."
Suara dari kepala sekolah yang mampu membuat siswa siswi bernafas lega.
*****
"Nadya, lo udah kerjain tugas kimia belum?" tanya Fela yang baru ingat bahwa sekarang ada tugas.
"Ya mana Nadya tau, Nadyakan ikan," balas Nadya ngaco.
"Is nyebelin lo!" kesal Fela menabok lengan Nadya yang membuat Nadya tertawa keras.
Aril yang merasa tidurnya terganggu karena suara tawa Nadya yang cukup kencang, mengambil kotak pensil milik Lisna si gadis pendiam itu. Niatnya yang akan melemparkan itu kepada Nadya malah melenceng ke Fela, membuat Aril meringis sendiri.
"ARILLLL!" pekik Fela lalu memukul Aril secara brutal.
"Duh aduh sakit Fel, aws aws udah. Udah!" Aril berusaha menghentikan gerakan Fela dengan mengunci kedua pergelangannya.
Gerakan Fela terhenti karena pergelangannya di cekal oleh Aril. Nafas keduanya tidak teratur, Fela yang masih kesal karena ulah Aril berusaha berontak. Tapi sayang kekuatannya tidak sebanding dengan Aril.
"Lepas ah!" ketus Fela lalu kembali ke tempat duduknya.
"Maaf dong Fel, gue gak sengaja sumpah! Tadinya gue mau lempar itu ke Nadya, eh malah lo yang kena. Maaf yaa," ucap Aril berusaha membujuk Fela. Dirinya berjongkok di pinggir bangku Fela, berusaha untuk menahan Fela yang menghindarinya.
"Minggir is gue mau ngerjain tugas," ucap Fela berusaha menyingkirkan lengan Aril di pahanya.
"Jangan ketus gitu dong," ucap Aril menguncang guncangkan paha Fela.
"Kampret lo! Sana ah balik." Fela menghentakkan kakinya yang membuat Aril berjengit kaget.
"Entar gue bujuk lagi deh, babay Fela," ucap Aril mengusap pucuk kepala Fela lalu terkekeh.
Fela diam. Dia mulai menyalin tugas yang ia dapatkan dari Anisa. Pikirannya melayang pada Aril. Laki-laki tampan, tinggi, putih, dan jangan lupakan sikapnya jika sudah bersama wanita selalu lembut dan manis. Bukan berarti playboy tetapi memang dia selalu bisa menghargai seorang wanita. Dan mungkin, kali ini Fela menyukai Aril. Hm mungkin?
*****
Drt drt drt
Seorang pemuda segera mengambil hp nya karena mendengar bunyi telepon.
"Halo ma?" ucap pemuda tersebut setelah sambungannya terhubung.
"Pulang sekolah, kamu ikut mamah ke acara arisan ya."

KAMU SEDANG MEMBACA
THIS IS ME
Teen FictionFela fitri fawnia.Gadis cantik memiliki ribuan luka yang di tutupi dengan senyuman manis nya. Perlakuan keluarga yang tidak adil terhadap diri nya. Bahkan dia tidak pernah di perlakukan manis seperti sang kakak. Terimakasih yang sudah mau membaca ka...