"Pulang bareng siapa Fel?" tanya Nadya.
"Sendiri. Gue bawa mobil ko," balas Fela.
"Oh yaudah, gue balik duluan ya."
Fela hanya mengangguk kecil sebagai jawaban. Tiba-tiba dia ingat sesuatu...
Aish mobil gue kan di ambil Clara.
Mana gue gak tahu lagi kelas Clara dimana.
Fela mengelilingi koridor menggunakan mata nya. Dia masih menemuka Nadya di lantai bawah bersama anak laki-laki.
"Nadya!" pekik Fela lalu segera menghampiri Nadya.
"Ada apa Fel?" tanya Nadya.
"Mm..itu gue....mau nanya. Lo tau Clara kan?" ucap Fela.
"Iya gue tahu. Emang kenapa?"
"Lo tahu kelas nya dimana?"
"Oh ini dia temen sekelas nya Clara. Muel. Lo anterin Fela ke kelas Clara gih," ucap Nadya seenak jidat.
"Goblok! Nama gue Samuel. Panggilan nya sam bukan muel!" cetus Samuel.
"Bodo! Cepet anterin si Fela ih," ucap Nadya kesal.
"Yaudah ayo," ucap Samuel malas.
Fela mengekori Samuel. Sampai akhir nya dia sampai di mana kelas Clara. 12 Ipa 4.
"Ini kelas nya," ucap Samuel.
"Iya. Makasih ya kak," balas Fela canggung.
"Haha. Sante kali Fel gak usah pake embel-embel kak segala," balas Samuel terkekeh.
Fela hanya menggaruk tekuk nya yang tak gatal. Tiba-tiba ada dua orang keluar dari dalam kelas tersebut.
"Ngapain lo?!" ucap Clara ketus.
"Ngapain-ngapain. Balikin kunci mobil gue," ucap Fela.
Clara melotot saat mendengar penuturan Fela dengan secepat kilat, Clara menarik lengan Fela agar menjauh dari jangkaun Azka dan Samuel.
"Apasih Clar! Sakit," ucap Fela mengusap-usap pergelangan tangan nya.
"Lo mau kunci mobil lo kan?" tanya Clara menunjukkan kunci mobil Fela.
"Jelaslah. Orang gue mau balik," balas Fela.
"Oke. Kalo gitu ini kunci mobil nya, dan ini tas gue," ucap Clara memberikan kunci mobil dan tote bag kepada Fela.
"Ini ngapain tas lo di kasih gue," ucap Fela.
"Lo bawa pulang tas gue."
"Terus lo?"
"Gue mau jalan sama Azka. Udah jangan banyak omong, lo pulang aja sana," ucap Clara lalu segera menghampiri Azka dan pergi.
"Gue mau jalan sama Azka." Fela menuruti gaya bahasa Clara.
*****
"Si Clara, ke sekolah emang bener-bener gak niat. Masa cuma bawa make-up sama buku satu doang," ucap Fela memerhatikan isi tas Clara.
"Papah udah pulang," lirih Fela melihat mobil Rian yang sudah berada di depan rumah.
Perlahan tapi pasti. Fela berjalan dengan pelan. Langkah demi langkah dia lewati. Sampai akhir nya Fela sudah sampai di ruang tengan, di mana Rian sedang duduk membaca koran dan sesekali meminum teh nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THIS IS ME
Teen FictionFela fitri fawnia.Gadis cantik memiliki ribuan luka yang di tutupi dengan senyuman manis nya. Perlakuan keluarga yang tidak adil terhadap diri nya. Bahkan dia tidak pernah di perlakukan manis seperti sang kakak. Terimakasih yang sudah mau membaca ka...