"ASSALAMUALAIKUM, WAHAI AHLI KUBUR," teriakan menggelegar di ruang tamu membuat Azka dan Fela menghentikan aktivitasnya, bermain vs.
"Eh, eh ada neng Fela, lagi apa nih?" sapa Samuel kepada Fela. Ya, teriakan itu milik Samuel.
Fela hanya diam, enggan membalas pertanyaan dari Samuel.
"Ngapain lo kesini," ucap Azka tajam.
"Laper gue. Di apartemen kagak ada makanan," ucap Samuel polos.
"Ngapa larinya ke rumah gue curut?!" geram Azka kepada Samuel.
"Kan biasanya juga gitu," balas Samuel lalu memakan makanan yang ada dalam toples. Memang tamu yang tidak sopan.
"Lo gak inget sama ucapan gue waktu di sekolah?" tanya Azka yang masih berusaha sabar.
"Inget lah, tapikan gue lapar Ka. Mau makan dimana coba?" tanya Samuel sedih.
"Beli makanlah bego! Bukan minta-minta. Lama-lama lo mirip pengemis ya Mul," ucap Azka dengan sangat kesal.
"Monmaaf neh bang gofur, aye laper. Mendingan aye ke dapur aje ye cari makanan." setelah mengatakan itu Samuel pergi ke dapur Azka untuk mencari makanan. Emang gak tahu malu si Samuel huh!
"Kampret!" teriak Azka kesal lalu duduk di sofa dengan kasar, tak sengaja dia menduduki tangan Fela yang berada di sofa.
"Tangan gue!" pekik Fela lalu menendang tulang kering Azka.
"Eh sorry," ucap Azka cengengesan.
"Itu temen lo, emang biasa suka minta makan di sini ya?" tanya Fela kepo.
"Iya."
"Gue lupa! Tadi gue mau nanya. Kenapa lo bilang ke mamah lo, kalo gue ini pacar lo?" tanya Fela menatap Azka dengan penuh selidik.
"Oh itu. Jadi gini, mamah gue mau bawa gue ke acara arisan, dan mamah gue mau ngenalin gue ke anak temennya. Gue sih ogah! Males banget kalo udah di jodoh-jodohin gitu. Ya alhasil, gue bawa lo pulang sebagai pacar boongan gue," jelas Azka panjang lebar.
"Dosa loh Ka bohongin orang tua. Anak durhaka lo!" ucap Fela geleng-geleng.
"Eh! Gue gak durhaka dong. Kan ini juga demi kebaikan, daripada nanti gue nyakitin anak temen nyokap yang jelas-jelas gue gak suka sama dia." Azka berujar santay.
"Ya tetep aja," ucap Fela mencebik.
"Kenapa lo? Sewot banget," heran Azka.
"Gakpapa," balas Fela menggeleng.
"Lo gak mau jadi pacar bohongan gue ya?"
"Dih nggak," ucap Fela kesal.
"Yaudah, kalo lo gak mau jadi pacar bohongan gue. Gimana kalo kita pacaran beneran aja?" ujar Azka dengan gampangnya.
"Pacaran gundulmu!" teriak Fela sebal.
"Salah lagi gue," lirih Azka yang tidak di dengar oleh Fela.
"Gue pulang, udah mau maghrib," ucap Fela lalu berdiri dari duduknya.
"Gue anter, sekalian mau sholat di masjid." setelah mengatakan itu, Azka melangkahkan kakinya menuju kamar untuk mengganti pakaian.
Azka keluar dari kamar dengan setelan baju kokonya. Sarung tenun berwarna hitam, baju koko berwarna putih dan jangan lupakan peci hitam yang sudah rapih di kepalanya. Benar-benar tampan Azka!
Fela yang sedari tadi diam, melirik Azka yang begitu tampan saat memakai setelan koko seperti ini. Wajah tampannya kini berkali lipat, kulit nya yang bersih benar-benar cocok dengan baju yang di kenakannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
THIS IS ME
Teen FictionFela fitri fawnia.Gadis cantik memiliki ribuan luka yang di tutupi dengan senyuman manis nya. Perlakuan keluarga yang tidak adil terhadap diri nya. Bahkan dia tidak pernah di perlakukan manis seperti sang kakak. Terimakasih yang sudah mau membaca ka...