5. Hukuman

110 19 2
                                    

Memang salahku
Terlalu dingin denganmu
Terlalu mendiamkanmu
Kau yang selalu memperhatikanku
Dan sebenarnya aku juga begitu
Maafkanku yang selalu membuatmu
Terlalu lama menunggu
Hingga akhirnya kau pergi tinggalkanku
Perlahan engkau pun menjauh dari diriku
Melupakan semua yang tlah terjadi
Jika harus menunggalkan diriku untuk nya
Tak relaa...kau dengan nya
🎶perlahan-Guyonwaton🎶



Bel pertanda pelajaran telah usai, besuara. Semua murid berhamburan keluar kelas dengan penuh semangat karena akan menghampiri singgasana mereka yaitu kasur.

Seperti hal nya yang di lakukan Fela kini, telah membereskan peralatan nya untuk di masukkan di tas ransel nya. Usai memasukan semuanya, Fela berniat untuk pamitan terlebih dahulu kepada bu Laila yang masih duduk di meja guru kelas Fela.

"Bu, Fela duluan ya?" ucap Fela tersenyum ramah lalu mengulurkan tangan berniat bersalaman dan di terima dengan ramah oleh bu Laila.

"Emm.....Fel? Ibu boleh minta bantuan?" ucap bu Laila menatap Fela.

"Bantuan apa bu?" balas Fela.

"Ini. Tolong kamu simpan ke ruang guru di meja ibu ya?" bu Laila menyerahkan beberapa buku paket dan absensi siswa.

"Siap bu! Fela duluan ya, assalamualaikum," ucap Fela lalu segera pergi untuk menyimpan tumpukan buku tersebut.

Fela bersenandung kecil sambil melewati koridor kelas yang tampak sepi. Setelah berjalan cukup jauh dari kelas nya, akhirnya Fela sampai di ruang guru perempuan. Fela perlahan masuk ke ruangan tersebut. Tidak di kunci. Fela mengedarkan pandangan nya mencari letak meja bu Laila. Pandangan Fela terhenti saat melihat meja yang sedang ia cari. Dengan segera Fela menyimapan tumpukan buku itu dan pergi keluar, tidak lupa menutup pintu nya kembali.

"Anjirr kebelet pipis gue," ucap Fela langsung lari kocar kacir mencari keberadaan toilet.

"Gue kagak tau dimana toilet," gumam Fela menepuk dahi nya pelan.

"Kayak nya toilet ada di belakang tangga deh, soal nya di sekolahan gue yang lama juga gitu," ucap Fela yakin.

Fela langsung berlari mengahmpiri tangga. Ternyata dugaan nya salah. Toilet tidak berada di situ.

Tidak putus asa. Fela kembali mencari letak keberadaan toilet. Sampai di belakang sekolah, Fela menemukan ruangan kecil yang bertuliskan 'GUDANG'.

Bukan itu yang di lihat Fela. Fela melihat ada seseorang di dalam nya. Karena penasaran, Fela memutuskan untuk memasuki gudang tanpa memperdulikan niat awal nya yang akan ke toilet.

"Males banget di suruh bersihin gudang yang kotor nya minta ampun ih," gerutuan gadis yang berada di dalam gudang.

Suara Clara?

THIS IS METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang