Part 7

85.4K 2.5K 88
                                    

Part ini terinspirasi dari komentar pemilik akun  AngeloAjah

Part ini terinspirasi dari komentar pemilik akun  AngeloAjah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semoga VCS ini sesuai dengan pengalamanmu ya!

***

Jantungku berdegup, aku merasa gugup. Embun, dia fenomena baru di hidupku. Selama lebih dari 30 tahun aku hidup, tidak pernah sekalipun aku melakukan hal cabul menggunakan ponsel.

Dulu ketika banyak dari teman-temanku pamer mengenai kehidupan seks mereka. Aku sama sekali tidak peduli, mereka bilang melakukan masturbasi melalui panggilan video adalah hal yang sangat menantang dan siapapun lelaki yang belum pernah melakukannya di dunia berarti kehilangan kenikmatan surgawi selamanya.

Aku selalu mendengus dan tidak habis pikir dengan kelakuan para begajulan itu, untuk apa melakukan seks melalui video jika aku mampu membawa banyak pilihan wanita ke atas ranjangku secara langsung? Aku bisa menyetubuhi mereka dan membuat mereka berantakan.
Iya, tentu saja aku mampu sebelum penyakit sialan ini ada.

Tapi bersama Embun, diriku seakan menjadi orang yang berbeda. Padahal aku benci perbedaan dalam hidupku, aku benci rutinitasku berantakan. Aku benci hal-hal baru yang bisa membuatku terlena dan berakhir menyakitkan.

Apakah aku sanggup menanggung resiko yang sama seperti dulu? Sepertinya aku sanggup jika resiko itu menyangkut gadis dengan bibir penuh yang kini terlihat sedang menggerai rambutnya di layar ponselku.

Asal kalian tahu, aku sudah ereksi kembali, jauh sebelum Embun mengangguk mengiyakan hal bejat yang kuusulkan, aku ereksi hanya dengan melihat bibir itu menggerutu marah padaku.

Kuakui, aku sudah gila.

"Bisa kamu gigit bibir bawah kamu, mbun?" aku bertanya pada gadis di seberang sambungan video kami, wajahnya linglung, namun ada rasa penasaran di binar matanya.

Aku ingin melihatnya menggigit bibirnya, membayangkan bahwa akulah yang menggigit bibir tebal itu, merasakan aroma mint segar di ujung lidahnya.

Embun menggigit bibirnya, membuat penisku berkedut.

"Bagus, bayangkan kalau saya yang menggigit bibir kamu, mbun. Bayangkan betapa enaknya kegiatan yang kita lakukan di mobil tadi,"

"saat lidah saya membelit lidahmu, saat mulut saya menyedot semua air liurmu. Bagimana rasanya?"

Jujur, aku tidak menyangka bahwa diriku bisa mengeluarkan semua kalimat kotor itu. Aku memang biasanya akan mengeluarkan beberapa kata kotor ketika bercinta. Tapi itu kulakukan untuk memprovokasi diriku sendiri, aku tidak akan pernah membuat kalimat panjang hanya untuk kepuasan pasanganku.

"y-yahh.. Rasanya enak, mas." desahan kecil keluar dari mulut Embun yang kini memejamkan mata.

"Mbun, tatap saya."

Tetangga Dudaku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang