Pembaca sayang,
Terimakasih untuk kesetiannya membaca Tetangga Dudaku. Aku tidak berani sampai berekspektasi bahwa Tetangga Dudaku akan punya begitu banyak pembaca.
Sebagai penulis pemula dan punya imajinasi akan cerita erotis yang cukup vulgar, aku sangat mengakui bahwa kemampuan riset data untuk tulisanku sangatlah minim.
Jujur, aku menulis hanya untuk hiburan semata di tengah kesibukanku kuliah sambil bekerja. Aku sangat bersemangat ketika membaca respon positif dari teman-teman pembaca, membuat hari-hariku lebih hidup, karena aku tahu ada begitu banyak orang yang menanti lanjutan tulisanku walau banyak dari mereka hanya menjadi silent readers.
Sebelum aku perjelas isi dari part ini, aku hendak bercerita bahwa ada satu komentar yang jujur sudah kuhapus dan sangat menyakiti hatiku, aku sangat menerima kritikan, jika cara penyampaiannya juga bisa membuatku untuk menerimanya.
Isi komentarnya adalah,
"Tolong risetnya diperdalam. Buat tulisan harus mendidik pembaca." (intinya begini isinya aku lupa tepatnya)Aku tahu tulisanku sangat tidak mendidik, dan dia juga tahu bahwa aku menulis bukan bertujuan untuk mendidik. Aku sangat menghargai komentarnya, bahkan kami sempat berbalas-balasan.
Setelah berbalasan aku tahu bahwa maksud dia adalah mengingatkan diriku bahwa tulisanku seharusnya lebih diperdalam risetnya.
Alhasil di tengah semua urusanku, aku mencoba melakukan riset untuk Tetangga Dudaku, ini yang membuatku agak lama update part baru karena aku sempat merasa malas untuk meneruskan cerita ini. Aku merasa bersalah memberi teman-teman tulisan yang tidak mendidik sekaligus tidak terlalu dalam risetnya.
Bahkan aku sempat berusaha menghapus draft Tetangga Dudaku untuk selamanya dan fokus menulis Rey dan Paman.
Tapi aku membaca komentar lain yang membuat hatiku sejuk dan anehnya aku kembali bersemangat.
Namun, baru saja, hari ini aku kembali membaca komentar yang mempertanyakan perihal risetku mengenai profesi Embun.
Maka di sini aku akan memperjelas sekaligus meminta maaf untuk semua kesalahan data dan keacuhanku untuk tidak melakukan riset mendalam terhadap tulisan ini.
Aku jelaskan bahwa Embun merupakan Mahasiswi Kedokteran, Embun sudah lulus S1 kedokteran dan sedang menjalani Coas sekaligus nantinya internship atau kalau aku sebut di sini magang biar gak bingung, Embun berniat mengambil Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kedokteran Jiwa karena cita-citanya adalah menjadi psikiater.
Embun harus menyelesaikan program spesialisasinya selama 4 tahun untuk bisa jadi seorang psikiater dan benar-benar bekerja, seperti melakukan konsultasi dan mendiagnosa pasien secara resmi.
Saat ini, Embun sudah lulus S1 Kedokteran, dan sedang ada di tahun kedua coas-nya di rumah sakit desa tempat dia tinggal, dan bertemu cinta pertamanya di sana.
Sampai di sini semoga karakter Embun tidak lagi diragukan oleh pembaca semua. Terimakasih atas setiap detik waktu berharga yang kalian berikan untuk membaca cerita sampah ini.
Semoga aku bisa menghibur, walau tidak mendidik teman-teman pembaca di sini. Semoga tidak ada anak di bawah umur yang nekat untuk membaca cerita tak bermoral ini.
Sekali lagi aku meminta maaf dan berterimakasih atas tiap cinta yang kalian berikan.
Aku harap tidak ada lagi yang menuntut diriku untuk melakukan riset terhadap semua karyaku. Riset ataupun tidak, itu hak penulis untuk melakukannya.
Aku harap kalian sehat selalu di masa pandemi seperti ini.
Sampai ketemu di Part selanjutnya ya!!Love Sign,
JeMi Sung
![](https://img.wattpad.com/cover/212584675-288-k49554.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga Dudaku (END)
RomansaEBOOK HANYA DIJUAL DI SHOPEE @bookcafe_ KARYAKARSA @jemisung DAN INSTAGRAM @shintyachoi_ JIKA MENDAPATKAN EBOOK SELAIN DARI TIGA SUMBER TERSEBUT MAKA ANDA MEMBELI EBOOK ILEGAL DAN TELAH MELANGGAR HUKUM. TERIMAKASIH... Terakhir aku melihatnya saat us...